Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

instrumen penelitian ini dihasilkan dengan menggunakan pengukuran skala Likert dalam bentuk cheklist. Jawaban setiap item instrumen dalam skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Azwar 2006: 46 mengatakan bahwa “salah satu format respons yang sering digunakan dalam skala psikologi adalah format lima-pilihan yang merupakan jawaban terhadap item yang berbentuk pernyataan”. Item dalam kuesioner ini terdapat jenis item yang favorable yaitu item yang menunjukkan penerimaan diri dan unfavorable yaitu item yang belum menunjukkan penerimaan diri. Alternatif jawaban pada setiap item yang favorable diberi skor sebagai berikut: Sangat Sesuai 5, Sesuai 4, Agak Sesuai 3, Tidak Sesuai 2, Sangat Tidak Sesuai 1. Sedangkan alternatif jawaban pada setiap item yang unfavorable diberi skor sebagai berikut: Sangat Sesuai 1, Sesuai 2, Agak Sesuai 3, Tidak Sesuai 4, Sangat Tidak Sesuai 5. Kuesioner berbentuk checklist diberikan kepada responden untuk menghasilkan data yang diperlukan untuk mengetahui tingkat kemampuan penerimaan diri pada remaja di SMP Karitas Ngaglik. Sebelum pembuatan kuesioner tentang penerimaan diri pada remaja di SMP Karitas Ngaglik, peneliti lebih dahulu membuat kisi-kisi melalui aspek-aspek penerimaan diri menurut Hurlock. Setiap butir item dalam kuesioner bertolak dari delapan aspek penerimaan diri menurut Hurlock 1898: 437 yaitu: a. Sifat percaya diri dan menghargai diri sendiri b. Kesediaan menerima kritikan dari orang lain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Mampu menilai diri dan mengoreksi kelemahan d. Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain e. Nyaman dengan dirinya sendiri f. Memanfaatkan kemampuan dengan efektif g. Mandiri dan berpendirian h. Bangga menjadi diri sendiri Kisi-kisi kuesioner tingkat kemampuan penerimaan diri pada remaja sebelum uji validitas disajikan pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Kemampuan Penerimaan Diri Remaja Sebelum Uji Validitas Aspek-aspek Penerimaan Diri Indikator No. Item Jumlah Favorable Unfavorable 1. Sifat percaya diri dan menghargai diri sendiri a. Mampu mengerjakan sesuatu hal b. Bersedia ambil bagian bila diminta untuk melakukan sesuatu 1, 35 16, 38 29 5 2. Kesediaan menerima kritikan dari orang lain a. Mampu menerima kritikan dan saran dari orang lain b. Menyadari bahwa dirinya tidak selalu benar c. Terbuka dan tidak marah dengan kritikan maupun saran dari orang lain 6 11, 30 36 20 5 3. Mampu menilai diri dan mengoreksi kelemahan a. Dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang baru b. Mampu menempatkan diri dengan realitas c. Bersifat fleksibel 4, 28 10 39 18 5 4. Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain a. Menyadari kekurangan dalam diri b. Menyadari kelebihan dalam diri c. Menanggapi kekurangan dalam diri dengan rasa humor d. Jujur terhadap perasaan diri sendiri 7 14 33 40 21 5 5. Nyaman dengan dirinya sendiri a. Mudah menyesuaikan diri dengan perubahan fisik dan emosi b. Mudah bergaul c. Dapat mengontrol diri sendiri 3, 27 13 37 24 5 6. Memanfaatkan kemampuan dengan efektif a. Memiliki motivasi untuk berprestasi b. Mampu merumuskan tujuan c. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi d. Menyukai tantangan 9 17 26 32 22 5 7. Mandiri dan berpendirian a. Mampu memutuskan sesuatu bagi dirinya sendiri b. Mampu menyelesaikan konflik dalam diri 5, 23 12, 34 19 5 8. Bangga menjadi diri sendiri a. Memiliki strategi penyesuaian terhadap kecemasan, konflik, dan frustasi b. Bebas dari mekanisme pertahanan diri rasionalisasi c. Bebas dari mekanisme pertahanan diri proyeksi d. Bebas dari mekanisme pertahanan diri regresi 2 8 25 31 15 5 Total 40

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Sugiyono 2013, keabsahan data hendaknya dipastikan bahwa data yang didapatkan adalah data yang valid, reliabel dan obyektif serta benar- benar tepat dalam suatu penelitian kuantitatif. Salah satu cara memeriksa keabsahan adalah penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel. Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannya. 1. Validitas Validitas merupakan parameter yang menunjukkan sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa yang akan diukur. Sugiyono 2012: 168 mengatakan bahwa “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Kenneth Bailey Siregar 2014: 46 mengelompokkan tiga jenis utama validitas yaitu: validitas rupa, validitas kriteria, dan validitas konstruk. Sedangkan berdasarkan dari cara estimasinya yang disesuaikan dengan sifat dan fungsi setiap tes, Azwar 2003 mengatakan bahwa validitas pada umumnya digolongkan dalam tiga kategori, yaitu validitas isi, validitas konstrak, dan validitas berdasarkan kriteria. Validitas dalam penelitian ini menggunakan jenis validitas isikarena kuesioner dalam penelitian ini divalidasi oleh professional judgment. Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi kuesioner dengan analisis rasional atau lewat professional judgment. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Instrumen tingkat kemampuan penerimaan diri dikonstruksi berdasarkan aspek-aspek penerimaan diri kemudian validasi item diakukan oleh Drs. R. Budi Sarwono, M.A. Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen. Dalam kisi-kisi instrumen ini terdapat variabel yang diteliti yaitu kemampuan penerimaan diri, indikator sebagai tolok ukur dan nomor item pertanyaan atau pernyataan yang merupakan jabaran dari indikator. Item dalam kuesioner mencerminkan ciri dari hal yang akan diukur, yaitu penerimaan diri pada remaja. Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisa setiap butir item menurut Siregar 2013: 48 adalah dengan teknik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: � ℎ� �� = � ∑ − ∑ � √[� � � − � � ] [� � � − � � ] Keterangan: n = jumlah responden X = Skor variabel jawaban responden Y = Skor total dari variabel jawaban responden Setelah data ditabulasikan, maka dapat dilakukan pengujian validitas dengan perhitungan SPSS. Terdapat beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan sudah tepat untuk mengukur apa yang ingin diukur. Kriteria tersebut menurut Siregar 2013: 47 adalah sebagai berikut: a. Jika kuesioner korelasi product moment melebihi 0,3. b. Jika koefisien korelasi product moment r-tabel α ; n-2 n = jumlah sampel. c. Nilai Sig. ≤ α Suatu tes dikatakan valid juga dapat dilihat setelah dibandingkan dengan suatu tes yang lain yang telah valid. Setelah tes diperbandingkan dengan tes lain yang telah valid menunjukkan kesesuaian mengenai hal yang akan diukur, tes tersebut dapat dikatakan memiliki taraf validitas tertentu. Validitas instrumen Kemampuan Penerimaan Diri dianalisis berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan SPSS 20 for Window dengan hasil seperti tabel berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI