Latar Waktu Latar Sosial

2.2.2 Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel Kenaga. Peristiwa yang terjadi sekitar tahun 19891990- an. Dalam novel Kenaga, Intan akan menempuh Sipenmaru.. Sipenmaru dihapus pada tahun 1989 http:www.um.web.id. Selain itu, mobil yang digunakan para tokoh adalah jenis mobil yang ada pada kurun waktu 19801990-an yaitu Toyota Starlet. Dapat dilihat dalam kutipan kutipan berikut, 107 Adiknya telah lenyap ditelan Starlet abu-abu hlm. 18 108 Mereka berjanji menghadiahi sedan Starlet kalau Kencana diperistri Bhuana hlm. 46

2.2.3 Latar Sosial

Latar sosial dalam novel Kenaga diketahu melalui kelas dalam kasta yaitu kasta Brahmana kelas atas. Kebanyakan tokoh yang ada adalah dari kasta brahmana. Hal tersebut dapat dilihat dari nama-nama mereka Ida Bagus Bhuana Putra kutipan, Ida Bagus Mahendra Rajasa. Selain nama, dapat juga dilihat dari pangilan untuk tiap tokoh misalnya Ratu Aji untuk ayah, Ratu Ibu untuk ibu, tuniang Meme untuk nenek, Tugeg singkatan dari Ratu Jegeg pangilan kehormatan untuk perempuan bangsawan Brahmana, Ida Ayu nama untuk perempuan bangsawan. Dapat dilihat dalihat dalam kutipan berikut. 109 Tapi ini Bali, Kenanga. Ada adat yang menentukan hidup kita. Apalagi kita bangsawan, dari kasta tertinggi. Tempat kita di griya .Kita kaum Brahmana dihargai sebagai Surya, diagungkan orang hlm. 92. 110 Ingat, jadi bangsawan sejati itu bukan hanya cukup mengaung-agungkan kulit luar, bahwa dia Ida Bagus atau Ida ayu. Tapi dia juga harus menguasai ilmu sastra dan agama. Dan yang palingpenting harus sanggup melayani umat. Mengayomi para sisia itu” hlm. 170 Dilihat dari sisi pendidikan para tokoh, para tokoh dalam novel Kenaga adalah orang-orang yang berpendidikan tingi karena profesi Kenaga, Mahendra, Bhuana sebagai dosen. Dapat dilihat dalam kutipan-kutipan berikut 111 Bulan depan aku jadi dosen elektro di Udayana hlm. 110 112 “ Na, kamu harus belajar yang rajin. Ingay. Kalau sampai tiang yang pegang mata kuliah yang kauambil, tiang tidak mau nilai pas-passan hlm. 281 Para tokoh dalam novel Kenanga beragama Hindu. Dapat dilihat dalam kutipan berikut. 113 Dinyalakanya tiga batang dupa India. Ruhnya menyelam kedalaman selubung asap dan wangi bunga-bunga sesaji. Tak lama kemudian dia metirta , menyiratkan air suci ke ubun-ubun. 114 Sang pedanda, pendeta Hindu-Bali itu,telah memotong sejumput rambut si bayi yang diupacarai hlm. 188 Dari analisis latar di atas, dapat disimpulkan bahwa latar tempat dalam novel Kenanga peristiwa yang terjadi di Bali dan Yogyakarta. Di Bali tempat terjadinya peristiwa antara lain di griya tempat tinggal Kenanga, Intan, Ratu Aji, dan RatuAyu. Kuta, Jimbaran, Sanur tempat praktek Bhuana, Griya tempat tingal Rahyuda, Kampus, kantin kampus. dan rumah Bhuana. Selain itu, upacara adat Ngotonin dan Ngaben menunjukkan bahwa peristwa dalam novel Kenaga berlatar tempat Bali. Sedangkan latar di Yogyakarta terjadi di Malioboro dan rumah kontrakan Kenanga. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Latar waktu yang terjadi dalam novel Kenanga adalah antara tahun 1989 hingga tahun 1990-an. Hal tersebut dilihat dari ujian Sipenmaru dan jenis mobil yang digunakan para tokoh. Latar sosial dalam novel Kenanga adalah para tokoh merupakan keturunan Brahman. Mereka beragama Hindu-Bali. Dari sisi pendidikan mereka adalah kaum terpelajar. Mereka berpendidikan tinggi. Hal tersebut, dilihat juga dari profesi bebrapa tokoh yang adalah seorang dosen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 BAB III ANALISIS CITRA WANITA BALI DALAM NOVEL KENANGA KARYA OKA RUSMINI Dalam bab III akan membahas citra wanita Bali dakam novel Kenanga karya Oka Rusmini. Citra merupakan rupa, gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi. Citra dapat pula berarti kesan mental atau bayangan visual KBBI, 2005 : 216. Citra wanita adalah gambaran mental spiritual dan tingkah laku keseharian wanita yang menunjukkan gambaran wanita sebagai makhluk indivdu dan sosial Sugihastuti, 2000:46. Dalam setiap novel, tokoh selalu hadir dengan membawa citra masng-masing tokoh itu sendiri. Baik itu tokoh berjenis kelamin pria ataupun wanita. Dalam novel- novel kebanyakan pria selalu dicitrakan sebagai sosok yang kuat, mempunyai banyak pilihan , pemenang. Sedangakan wanita selalu dicitrakan sebagai sosok yang kalah apalagi bila berbenturan dengan adat. Dalam novel Kenaga karya Oka Rusmini, para tokoh wanitanya pun membawa citea masing-masing diri. Citra wanita yang hidup dalam budaya Bali. Dalam budaya Bali, kehidupan sangat kental dengan aroma religius Hindu. Oleh karena itu, kehidupan masyarakatnya termasuk juga kaum wanitanya tidak lepas dari lingkup agama Hindu. Seperti yang terdapat dalam kitab Weda Smrti Buku IX nomor 2, 3, 5. 14, 15, dan 16. Oleh karena itu, dalam bab III ini akan dibahas citra macam apa saja dan bagaimana citra wanita Bali dalam novel Kenaga karya Oka Rusmini. 3.1 Citra Wanita Bali 3.1.1 Citra Diri

3.1.1.1 Citra Wanita Bali dalam Pendidikan

Wanita Bali dalam kitab Weda Smrti Buku IX nomor 3 dinyatkan wanita tak pernah layak bebas, harus selau dalam lindungan. Wanita Bali dalam tokoh Kenanga, Intan Dayu sari Galuh dalam novel Kenaga dicitrakan berpendidikan tinggi. Ataupun berencana mncapai pendidikan yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dalam kitipan berikut 1 Waktu itu kondisi Kenanga sedang berada dalam titik terendahnya. Dia sangat kecapean. Ujian semester tinggal tiga minggu lagi. Itu berarti dia harus bergegas mengejar materi kuliah yang wajib diberikan kepada para mahasiswanya hlm. 5 2 Peristiwa memalukan itu mendorong Kenaga untuk menerima tawaran tugas belajar di Yogyakartahlm.52 3 Namanya dayu Sari. Dia dosen di Fakultas Kedokteran yang sedang mendalami psikiatri. Orangnya cerdas sangat kompeten dengan ilmunya. Baru kali itulah tiang bertemu dengan seorang perempuan Bali yang begitu haus pada ilmu pengetahuan hlm. 31. 4 Hampir empat tahun Kenaga menempuh program S2 di Yogyakarta hlm. 60 5 “ Ya, begitu. Dia tidak perlu ikut Sipenmaru. Bebas tes” hlm. 281 6 “Gus, dayu Galuh memng baru semester lima. Tapi kalu Gus mau mengambilnya, tiang setuju saja hlm. 203.

3.1.1.2 Citra Fisik Wanita Bali

Wanita Bali digambarkan dalam fisik rupa yang cantik, mempesona seperti tokoh Kencana, Intan, Jero Kemunimg, Dayu Sari dan Kenanga. Dapat dilihat dalam kutipan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI