Citra Wanita Bali dalam Pola Pengasuhan Anak Citra Wanita Bali dalam Rumah Tangga

Saraswati. Paling-paling para bajang yang ditegur hanya akan saling melirik, sambil tersemnyum-senyum kecut hlm. 227

3.1.2.5 Citra Wanita Bali dalam Pola Pengasuhan Anak

Wanita Bali dalam mengasuh anak selalu mengajarkan tentang tata kram, bahasa Bali. Wanita Bali pun mengajarkan tentang Kebrahmanaan. Selain itu, kepada anak perempuan Brahmana ditekankan untuk menikah dengan sesama Brahmana. Selain iti, memberikan perhatian yang lebih pada anak yang lahir berkat permohonan anak kepada balian. Citra mengasuh anak wanita Bali dapa dilihat dalam kutipan berikut. 61 Menjadi perempuan bangsawan itu tidak sulit kalau kau menurut pada ibu. Pilihlah lelaki yang baik, yang sederajat. Ingat, kau tidak hanya berurusan dengan lelaki itu, tetapi juga derajatmu hlm. 163 60 Ingat, jadi bangsawan sejati itu bukan hanya cukup mengaung-agungkan kulit luar, bahwa dia Ida Bagus atau Ida ayu. Tapi dia juga harus menguasai ilmu sastra dan agama. Dan yang palingpenting harus sanggup melayani umat. Mengayomi para sisia itu” hlm. 170 61 Dengan telaten mereka ayah dan ibu Kenanga ajarkan tata karma berbahasa Bali hlm. 6. 62 Kau bahkan mengiginkantiang menikah dengan laki-laki Brahmana hlm. 136. 63 Mungkin perakuan kita diangapnya tidak adil. Sungguh, Aji, tiang tidak pernah membedakan anak-anak yang lahir dari rahim tiang. Tiang juga mencintai Kenanga, sama seperti tiang mencintai Kencana. Kalau saja Kenanga tahu betapa mahalnya nyawa Kencana. Ketika dulu kita nunas oka, mohon anak kepada balian, itu bilang kalu bayi yang lahir nanti selamat agar dijaga baik-baik. Dan semua orang harus mencintai dan mengasihinya hlm. 19

3.1.2.6 Citra Wanita Bali dalam Rumah Tangga

Wanita Bali dalam kitab Weda Smrti Buku IX nomor 2 dinyatakan wania perlu dujaga, tergantung pada leleki. Dalam novel Kenanga, wanita Bali dalam rumah tangga, dicitrakan memegang peran penting. Peran itu antaralain dalam pengasuahan anak, memasak, serta pengambilan keputusan. Dapat dilihat dalam kutipan berikut. 64 Sudah hamper lima puluh tahun mereka menikah. Dia tahubetul, tak sepotong persoalan pun mampun mampu dipecahkan lelakinya hlm. 99. 65 “Istri itu tugasnya ya merawat suami dan anak-anak. Dan yang paling penting bias dajak mebraya. Kau tahu sendiri di Bali kalau majenukan bias seharia hlm. 225

3.1.2.7 Citra Wanita Bali yang Iri Hati Terhadap Wanita yang Lain