Sumber Data Sistematika Penyajian

ditafsirkan dan bukan jiplakan melainkan sebuah refleksi halus dan estetis Endraswara, 2004 : 78.

1.7.2 Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambakan atau melukiskan keadaan subjekobjek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-faktayang tampak atau sebagaimana adanya Nawawi, 1990 : 63

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat. Peneliti mencatat data yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dalam kartu.

1.8 Sumber Data

Judul buku : Kenanga Pengarang : Oka Rusmini Penerbit : Grasindo Tahun terbit : 2003 cetakan kedua Tebal buku : 294 hlm PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.9 Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Penelitian ini dibagi menjadi empat bab. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, menfaat penelitian, landasan teori, metode penelitian, sumber data, dan sitematika penyajian. Bab II berisi analisis struktural unsur tokoh dan latar dalam novel Kenanga karya Oka Rusmini. Bab III berisi analisis citra wanita Bali dalam novel Kenanga karya Oka Rusmini. Bab IV penutup yang berisi kesimpulan, saran, dan daftar pustaka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 BAB II ANALISIS UNSUR TOKOH DAN LATAR DALAM NOVEL KENANGA KARYA OKA RUSMINI Dalam bab II ini akan membicarakan tentang tokoh serta latar yang ada dalam novel Kenanga karya Oka Rusmini. Melihat kembali pengertian tokoh dan pengertian latar, tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita Sudjiman, 1992 : 16. Penokohan adalah pelukisan secara jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita Jones via Nurgiyantoro, 1995 : 165. Dalam penokohan mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, penempatan, pelukisan tokoh itu dalam sebuah cerita Nurgiyantoro, 1995 : 166. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan dalam penceritaan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian dan konflik. Tokoh utama selalu berhubungan denagan tokoh yang lain. Tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita. Tokoh tambahan hadir hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama secara langsung atau pun tidak langsung Nurgiyantoro, 1995 : 176-177. Tokoh protagonis adalah tokoh yang merupakan pengejawantahan norma- norma, nilai-nilai, yang ideal bagi kita. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan pembaca, harapan-harapan pembaca. Tokoh antagonis adalah tokoh penyebab terjadinya konflik. Tokoh antagonis beroposisi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan tokoh protagonis secara langsung ataupun tidak langsung, bersifast fisik ataupun batin. Tokoh antagonis bukan hanya individu atau sekelompok orang, namun dapat berupa bencana alam, kecelakaan, lingkungan alam dan sosial, aturan-aturan sosial, nilai-nilai moral, kekuasaan, dan kekuatan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat disebut sebagai kekuatan antagonis Nurgiyantoro, 1995 : 179. Sedangkan latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan, yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra. Latar meliputi pengambaran lokasi geografis, topografi, sampai kepada rincian perlengkapan sebuah ruangan, waktu berlakunya kejadian, masa sejarah, musim terjadinya, lingkungan agama, moral, intelektual, sosial, dan emosional para tokoh Kenney via Sudjiman, 1992 : 44. latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat menunjuk pada lokasi terjadinya peritiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Latar waktu berhubungan dengan kapan terjadinya peristiwa yang diceritakn dalam karya fiksi. Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup berbagai masalah dalam lingkup yang cukup kompleks. Ia dapat berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap. Latar sosial juga berhubungan dengan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah, atau atas Nurgiyantoro, 1995 : 225-234. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.1 Tokoh