Jero Kemuning Tuniang Meme

keramahan yang dibuat sedemikian rupa, agar mendapat prioritas perhatian tersendiri dari laki-laki itu hlm. 202 82 Mahendra sepuluh tahun lebih muda daripada Kenanga hlm. 109 83 Orang tuanya berkali-kali mencarikanya jodoh, namu selau ditolaknya dengan alasan bermacam-macam. Tidak jarang bahkan dia mengumbar sumbar: “Ingat Usia lelaki lebih panjang daripada perempuan. Jam biologis lelaki tak pernah mati” hlm109.

2.1.9 Jero Kemuning

Jero kemuning adalah isrtri dari paman Profesor Rahyuda. Namun, usia Profesor Rahyuda setara dengan Jero Kemuning. Nama aslinya sebenarnya Luh Putu Arimbi. Sejak dipersunting paman Rahyuda yang berkasta Brahman namanya mendapat gelar Jero. Orang griya menjulukinya Kemuning karena kecantikanya. yang bagaikan kuntum kemuning. 84 Nama asli perempuan itu luh Putu Arimbi. Sejak diperistri paman Rahyuda yang berkasta brahmana, sesuai tradisi namanya diganti dan memndapat gelar “Jero”. Orang-orang griya menjulukinya kemuing karena kecantikannya yang bagaikan kuntum kemuning yang sedang mekar hlm. 25. Rahyuda dan Kemuning saling memendam rasa. Dapat dilihat dalam kutipan berikut. 85 “ Tiang sangat mencintainya, Tugeg…” Suara Kemuning terdengar ragu. Kenanga tersenyum hlm. 74 86 “ Tiang sudah berusaha membunuh perasaan tiang. Tiang tahu perasaan itu salah,” isak Kemuning hlm. 75 87 “ Ya. Tiang pendam seluruh perasaan tiang dalam-dalam.” hlm. 75 88 ‘ Tidak, jero. Prof hanya mencintai Jero,”ujar Kenanga hlm.76. Jero Kemuning menikah dengan paman Rahyuda karena perjodohan. Ibu paman Rahyuda meminta kepada ibu Kemuning agar menyerahkan anak perempuannya ke griya untuk dikawinkan dengan anaknya. Jero Kemuning merasa terpaksa atas perkawinanya. Dapat dilihat dalam kutipan berikut 89 Perkawinanya denga paman Rahyuda boleh dibilang adalah sebuah keterpaksaan, demi agenda perjodohan orang-orang zaman dahulu. Ibu paman Rahyuda meminta kepada ibu Kemuning agar menyerahkan anak perempuannya ke griya untuk dikawinkan dengan anaknya hlm. 78

2.1.10. Tuniang Meme

Tuniang Meme adalah nenek Kenanga. Ia adalah ibu dari ayah Kenanga. Tuniang Meme sangat perhatian kepada Kenanga dan mengerti perasaan Kenanga. Ia merupakan tempat pelarian Kenanga setiap ia ada masalah. Dapat dilihat dalam kutipan berikut. 90 Satu-satunya orang yang mengerti perasaan Kenanga hanyalah tuniang Meme , nenek, ibu dari ayah hlm. 13 91 “ Kencana sakit, Kenanga. Tidak perlu kau ambil hati. Malah nestinya jegeg kasian padanya. Adikmu iti memang harus melibatkan orang lain agar pekerjaanya beres,” kata Tiniang Meme seraya mengusap kepala Kenanga. Perempuan tua itu lalu mengajak Kenanga ke kamar tidurnya di Bale Bandung dan menuturkan kisah siap selem maling talub, ayam hitam mencuri telur. hlm 13 92 Kenanga sadar, dari dulu dia tidak akan pernah menang bila bertengkar dengan Kencana. Pelariaanya hanya kepada “Tuniang Meme”. Di hadapan perempuan renta itu Kenanga cukup hanya menangis. Tanpa perlu menceritakan apa yang terjadi, Tuniang meme sudah mengerti.

2.1.11 Profesor Rahyuda