9
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti Bagaimana respon anak jalanan terhadap
Program Kesejahteraan Sosial Anak di pinggiran rel kereta api Gaperta Kecamatan
Medan Helvetia. Maka penulis menyusun penelitian ini dengan judul “Respom Anak Jalanan Terhadap Program Kesejahteraan Sosial Anak di Pinggiran Rel Kereta
Api Gaperta Kecamatan Medan Helvetia ”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan sebelumnya
maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana Respon Anak Jalanan Terhadap Program Kesejahteraan Sosial Anak di Pinggiran Rel Kereta
Api Gaperta Kecamatan Medan Helvetia.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon anak jalanan terhadap program kesejahteraan sosial anak di pinggiran rel kereta api Gaperta
Kecamatan Medan Helvetia.
Universitas Sumatera Utara
10
1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam rangka : 1
Pengembangan konsep dan teori-teori yang berkenaan dengan anak jalanan.
2 Pengembangan kebijakan dan model pelayanan Program Kesejahteraan
Sosial Anak.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah : BAB 1
: Pendahuluan Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah,
pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan uraian konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan defenisi
operasional. BAB III
: Metode Penelitian Bab ini berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi,
teknik pengumpulan data serta teknik analisis data. BAB IV
: Gambaran Lokasi Penelitian
Universitas Sumatera Utara
11
Bab ini berisikan gambaran umum lokasi penelitian dimana penulis melakukan penelitian.
BAB V : Analisi Data
Bab ini berisikan tentang uraian data yang dioeroleh dari hasil penelitian di lapangan.
BAB VI : Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat sehubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Respon
Respon berasal dari kata response yang berarti jawaban, balasan, atau tanggapan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, respon adalah berupa tanggapan, raksi, dan
jawaban. Respon atau tanggapan adalah kesan-kesan yang dialami ketika perangsang tidak ada.
Respon juga diartikan sebagai tingkah laku atau sikap yang berwujud baik ,sebelum pemahaman mendetil, penilaian, penilaian, pengaruh atau penolakan, suka
atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Steven M.Caffe, respon dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu : 1.Respon Kognitif
Yaitu respon yang berkaitan dengan erat dengan pengetahuan keterampilan dan informasi dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Teori ini berusaha menjelaskan
proses perubahan sikap dengan mencoba memahami pikiran seseorang dalam merespon komunikasi persuasif atau bujukan. Teori respon kognitif memperkirkan bahwa
perubahan sikap akan bergantung pada seberapa besar dan apa jenis argumen yang berlawanan yang muncul. Jika pesan ini menimbulkan argumen kontra yang kuat dan
efektif, maka kemungkinan besar tidak akan terjadi perubahan sikap. Sebaliknya persuasi dapat dilakukan dengan mengitervensi proses kontra argumen tersebut. Jika
seseorang tidak menemukan argumen yang cukup kuat untuk menentang pesan dan dia
Universitas Sumatera Utara
13
tidak bisa fokus pada pesan saat mendengarkannya, maka kemungkinan besar dia akan menerima dan mendukung pesan itu Taylor.Dkk, 2009.
2. Respon Afektif Yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap, dan menilai seseorang
terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan yang disenangi oleh khalayak terhadap sesuatu.
3. Respon Konatif Yaitu respon yang berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan
atau perbuatan. Secara keseluruhan respon individu atau kelompok dapat dilihat dari tiga
tingkatan yaitu persepsi, sikap, dan partisipasi. Jadi berbicara mengenai respon tidak terlepas dari pembahasan persepsi, sikap, dan partisipasi.
Persepsi merupakan tindakan penilaian terhadap baik buruknya objek berdasarkan faktor keuntungan dan kerugian yang akan diterima dari adanya objek
tersebut. Menurut Morgan, King dan Robinson adalah suatu proses diterimanya suatu rangsangan dengan cara melihat dan mendengar dunia disekitar kita. Dengan kata lain
persepsi dapat juga didefenisikan sebagai sesuatu yang dialami manusia Adi, 2000:105.
Sikap merupakan ucapan secara lisan atau pendapat untuk menerima atau menolak objek yang dipersiapkan. Sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan
seseorang untuk bertingkah laku tertentu jika ia menghadapi rangsangan. Perubahan
Universitas Sumatera Utara
14
sikap dapat menggambarkan bagaimana respon seseorang terhadap objek-objek tertentu seperti perubahan lingkungan atas situasi lain. Sikap yang muncul dapat positif yakni
cenderung menyenangi, mendekati, mengaharapkan suatu objek, atau muncul sikap negatif yakni menghindari, membenci suatu objek Adi, 2000:178.
Partisipasi merupakan kegiatan nyata untuk peran serta atau tindakan terhadap suatu kegiatan yang terkait dengan objek tersebut. Partisipasi adalah keterlibatan
masyarakat secara aktif dan terorganisasikan dalam seluruh tahapan pembangunan, sejak tahap sosialisasi, persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pemahaman, pengendalian,
evaluasi. Pendekatan partisipasi bertumpu pada kekuatan masyarakat untuk secara aktif berperan serta dalam pembangunan secara menyeluruh. Partisipasi atau keikutsertaan
para pelaku dalam masyarakat untuk terlibat dalam proses pembangunan ini akan membawa manfaat dan menciptakan pertumbuhan ekonomi didaerah Suprapto,
2007:8.
2.2 Anak 2.2.1 Pengertian Anak