28
2.2.7 Penanggulangan Anak Jalanan dalam Perspektif Pekerjaan Sosial
Salah satu pemecahan masalah anak jalanan yang logis untuk diterapkan ketika pemerintah dalam kesulitan secara ekonomi, sosial maupun politik, adalah dengan
pendekatan masyarakat kesejahteraan welfare society yang dikembangkan di dalam suatu jaringan “social safety net”. Pendekatan ini merupakan pilihan yang paling tepat.
Pendekatan masyarakat kesejahteraan menganggap bahwa sumber utama pelayanan bagi anggota masyarakat adalah masyarakat itu sendiri di mana mereka hidup.
Kekuata “self-help” adalah unsur utama dalam pendekatan ini. Program diarahkan terutama pada kelompok-kelompok keluarga yang memiliki hubungan kekeluargaan
dalam lingkup masyarakat lokal. Kemampuan “self-help” atau kegotongroyongan untuk menolong diri mereka sendiri, pada setiap unit kelompok keluarga diperkuat dengan cara
meningkatkan “coping capacities” kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi masalah dari masing-masing anggota, memperkuat relasi social di antara keluarga, dan
memperkuat sumber yang dimiliki. Memperkuat akses mereka terhadap sumber-sumber kesempatan yang dimiliki dan memperkuat akses mereka terhadap kesempatan sumber-
sumber serta sumber pelayanan yang ada di dalam masyarakat khususnya yang di masyarakat lokal.
Struktur ekonomi “self-subsistem” menjadi perhatian utama bagi model pengembangan masyarakat dengan pendekatan ini. Program ini dilakukan dengan
mengutamakan teknik PRA Participatory Rural Appraisal. Pendekatan ini dilaksanakan di dalam model penanganan yang dikenal dengan model penanganan “community
based” penanganan berbasis masyarakat atau “home based treatment” penanganan yang dilakukan di rumahkeluarga masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
29
Walaupun demikian, pendekatan-pendekatan klinis pun tidak bisa di tinggalkan karena selain persoalan mikro, juga banyak persoalan-persoalan yang perlu ditangani
secara khusus. Karenanya, pelayanan-pelayanan kelompok dan perorangan juga masih perlu mendapatkan porsi yang seimbang. Pendekatan klinis seperti ini diterapkan dalam
model-model penanganan “street based” yang dilaksanakan di jalanan, pendampingan anak, dan sebagainya. Model “halfway houses” yang kemudian banyak dikenal dengan
istilah pelayanan rumah singgah, dan model penanganan “institusional basedcenter based” atau lebih dikenal dengan pelayanan panti.
Pada model penanganan yang bersifat street based, biasanya lebih banyak diarahkan pada pelayanan advokasi dan pendampingan anak. Sedangkan model
penanganan “institusional based” diarahkan pada pelayanan pemeliharaan, provisi social, dan pelayanan konseling maupun pelayanan kelompok dalam rangka membantu
anak keluar dari kesulita-kesulitan psikososial. Sementara penanganan model rumah singgah, lebih merupakan suatu penanganan pengalihan dari penanganan yang bersifat
street based kepada penanganan institusional based atau pelayanan transisi dari institusional based ke model penanganan yang bersifat home based.
Universitas Sumatera Utara
30
2.3 Program Kesejahteraan Sosial Anak 2.3.1 Pengertian Program