menyukai buku ensiklopedi karena bentuknya menarik banyak gambar serta terdapat informasi yang dapat diambil dari buku ensiklopedi.
Seluruh data yang telah diperoleh melalui wawancara dan kuesioner akan digunakan sebagai acuan dalam mempertimbangkan desain
produk yang akan dikembangkan peneliti untuk membuat buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.
c. Desain produk
Hasil dari analisis data yang telah dilakukan peneliti berupa buku ensiklopedi merupakan bahan bacaan yang menarik bagi anak. Minimnya
keberadaan buku ensiklopedi berbagai tema yang ada di sekolah menjadi kendala bagi anak untuk membaca buku ensiklopedi. Mulai tergesernya
makanan tradisional daerah dari hati anak sekolah dasar dikarenakan sulit ditemuinya makanan tradisional di daerah tempat tinggal anak dan
banyaknya makanan cepat saji yang mudah dijumpai membuat makanan tradisional makin tergantikan. Hal ini mendorong peneliti untuk membuat
suatu buku ensiklopedi yang bertemakan makanan tradisonal daerah yang diperkuat dengan hasil kuesioner yang memperlihatkan bahwa
pengetahuan awal anak tentang ensiklopedi sudah baik dengan 84,2 anak mengetahui apa itu buku ensiklopedi dan dukungan positif dari guru
untuk melakukan proses pembuatan buku ensiklopedi bertemakan makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembuatan buku
ensiklopedi makanan tradisional daerah yang berisikan makanan-makanan tradisional dari Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dikembangkan karena
yang menjadi target sasaran adalah anak usia sekolah dasar yang bersekolah dan bertempat tinggal di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan potensi dan masalah maka desain produk yang akan dikembangkan berupa buku ensiklopedi yang berisi 25 makanan
tradisional daerah dari tiap kabupaten di DIY, yaitu Bantul, Gunungkidul, Kota Yogyakarta, Kulonprogo dan Sleman. Produk dibagi menjadi 2
bagian yaitu bagian I dan bagian II, bagian I Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta, bagian II Kulonprogo dan Sleman. Dalam penelitian
ini, peneliti mengembangan ensiklopedi makanan tradisional Daerah pada bagian I, yaitu Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta.
Buku ensiklopedi bagian I terdiri dari 15 makanan tradisional yang menjadi ciri dari setiap kabupaten. Produk ini disusun berdasarkan hasil
kerjasama dengan penelitian lain yang membahas ensiklopedi makanan tradisional pada bagian II. Peneliti ensiklopedi bagian II bernama Arief
Setiabudi, ia adalah kawan satu penelitian payung yang membahas penelitian pengembangan dengan tema yang sama yaitu “Pengembangan
ensiklopedi makanan tradisiona l Daerah Istimewa Yogyakarta”.
Penyusunan ensiklopedi yang dilakukan peneliti berdasarkan pedoman pembuatan ensiklopedi seperti yang dijelaskan dalam KBBI
2008: 375, menyatakan bahwa ensiklopedi merupakan karya universal yang menghimpun uraian tentang berbagai cabang ilmu dan tersusun
menurut abjad, maka dari itu peneliti melakukan penyusunan buku PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ensiklopedi dilakukan dari kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta.
Ukuran dari buku ensiklopedi ditentukan dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap anak dan guru yaitu diperoleh ukuran lebar
17 cm dengan panjang 21 cm. Gambar dari cover depan ensiklopedi adalah gambar kartun, gambar kartun dipilih karena penulis tidak berani
mengambil gambar seseorang secara jelas sebagai gambar cover atau sampul tanpa ijin resmi dari orang yang besangkutan. Warna cover
ensiklopedi berwarna merah dengan latar belakang monumen yang menjadi ciri khas Kota Yogyakarta yaitu tugu Jogja berwarna dasar putih
kemudian di depan tugu berdiri 5 orang anak membawa makanan tradisional dari tiap kabupatenya. Judul buku bertuliskan “Ensiklopedi
Makanan Tradisional Daerah Istime wa Yogyakarta”, dan memiliki warna
kuning yang dapat terlihat jelas ketika berpadu dengan warna merah. Sementara pada bagian sampul belakang juga terdapat gambar tugu yang
menjadi ciri khas dari Kota Yogyakarta dan gambar 5 orang anak yang berseragam merah putih sambil membawa makanan tradisional dari setiap
kabupaten secara terpisah disertai nama makanan tradisional dibawahnya. Isi dari ensiklopedi meliputi: Kata pengantar, Daftar isi, Peta DIY,
Peta letak makanan, Foto makanan tradisional, daftar pustaka, dan riwayat hidup penulis. Kata pengantar berisikan ucapan terimakasih penulis
terhadap pihak yang ikut berperan dalam proses pembuatan buku ensiklopedi dari awal sampai akhir, serta manfaat buku ensiklopedi
makanan tradisional bagi dunia pendidikan. Kemudian daftar isi dapat digunakan anak atau pembaca untuk mencari setiap informasi baik gambar
maupun isi dengan jelas. Selanjutnya peta Daerah Istimewa Yogyakarta dapat mempermudah anak untuk mengetahui pembagian wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta ke dalam 5 kabupaten. Peta letak makanan tradisional dapat membantu anak untuk mengetahui asal dari makanan
tersebut, misal peta makanan tradisional bantul di dalam peta makanan tradisional bantul terdapat gambar peta daerah bantul dengan tulisan setiap
kecamatannya lengkap kemudian gambar makanan tradisional berada diatas kecematan. Jadi, anak dapat dengan mudah menemukan kecamatan
yang menjadi asal dari makanan tersebut. Foto makanan tradisional merupakan gambar nyata yang diambil
peneliti dari daerah asal makanan tersebut, sehingga mempermudah peneliti untuk mengambil ruang foto yang pas sebagai gambaran atau foto
nyata yang dapat dengan mudah dipahami anak ketika menemui makanan ini di lingkungan sekitar. Setiap gambar atau foto dari makanan tradisional
dilengkapi dengan penjelasan berupa asal-usul, bahan, cara membuat serta bentuk dan penyajian. Pada bagian asal-usul, peneliti mencantumkan
beberapa unsur deskripsi penamaan makanan tradisional sesuai dengan saran guru untuk menambahkan informasi asal-usul dalam buku
ensiklopedi yang dikembangkan seperti asal-usul penamaan suatu makanan seperti kipa, kipa berasal dari bahasa jawa yang berarti iki apa
kemudian orang menyebutnya kipa. Terakhir ialah daftar pustaka dan riwayat hidup dua penulis.
Buku ensiklopedi makanan tradisional bagian I berisikan penjabaran makanan tradisional dari ketiga Kabupaten yang berada di
Dearah Istimewa Yogyakarta, setiap kabupaten diambil 5 makanan tradisional yang mewakili setiap kabupatennya, yaitu Bantul Geplak, Kue
Adrem Tolpit, Mides, Mi Lethek, dan Peyek Tumpuk, Gunungkidul Gathot, Jangan Lombok Ijo, Krecek Tela Manggleng, Pathila, dan
Thiwul, Serta Kota Yogyakarta Bakpia Pathuk, Gudheg, Kipa, Legamara, dan Yangko. Terbatasnya waktu, pertimbangan ketebalan
buku, banyaknya ragam makanan tradisional yang berasal dari masing- masing daerah serta masukkan dari berbagai pihak seperti Dinas
Pariwisata, penjual makanan tradisional, dan orang yang dianggap sesepuh di Desa membuat peneliti membatasi pengambilan informasi pada 5
makanan tradisional saja di setiap kabupatennya. Pemilihan kata dalam isi ensiklopedi dibuat sederhana agar dapat dengan mudah dipahami oleh
anak karena yang menjadi sasaran pembuatan ensiklopedi ini ialah anak yang bersekolah di Sekolah Dasar khususnya anak kelas empat dan lima.
d. Validasi desain