Pengumpulan data Proses Pengembangan

b. Pengumpulan data

Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner. Wawancara merupakan salah satu teknik yang digunakan peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui tentang pengertian ensiklopedi, media pembelajaran, karakteristik ensiklopedi serta permasalahan yang akan dimuat di dalam buku ensiklopedi melalui teknik wawancara semiterstruktur. Wawancara semiterstruktur dilakukan dengan cara pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, sementara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV B dan V B beserta anak kelas IV B dan V B Sekolah Dasar Negeri Petinggen, Yogyakarta pada Kamis 3 Desember 2015. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti terhadap empat orang narasumber didapatkan hasil bahwa, anak beberapa kali membaca buku ensiklopedi yang ada di perpustakaan dan anak sangat menyukai buku ensiklopedi karena terdapat gambar yang menarik didalamnya, judul buku ensiklopedi yang ada di perpustakaan ialah IPA, alat transportasi, dan hewan. Akan tetapi dalam pembelajaran guru tidak pernah menggunakannya. Anak menyukai bentuk dan ukuran buku yang kecil nyaman untuk anak baca dengan ukuran lebar 17 cm dan panjang 21 cm. Anak sangat senang membaca ensiklopedi dengan tema hewan. Jika suatu saat ada buku ensiklopedi yang membahas tentang makanan tradisional, anak akan merasa senang untuk mempelajarinya karena banyak makanan tradisional yang ingin anak ketahui. Menurut rangkuman penjelasan anak, makanan tradisional mulai tergantikan keberadaannya dengan makanan cepat saji dikarenakan makanan tradisional tidak bisa awet atau tidak bisa bertahan lama. Guru sangat mendukung jika suatu saat nanti dibuat buku ensiklopedi anak yang bertemakan makanan tradisional karena melihat sifat, tingkah, dan pengetahuan anak di zaman modern mereka cenderung lebih memiliki wawasan yang luas mengenai makanan modern dibandingkan dengan makanan tradisional. Guru memberi saran bahwa pembuatan buku ensiklopedi makanan tradisional akan lebih berguna dan tepat sasaran jika dibuat dengan berisikan materi makanan tradisional yang berasal dari daerah tempat dinggal atau dari mana anak-anak tersebut berasal. Guru berpendapat bahwa gambar kartun menarik untuk dilihat anak akan tetapi gambar nyata juga menjadi pilihan yang baik karena dapat menunjukkan bentuk asli dari gambar tersebut dimana anak suatu saat dapat mencocokan bahwa gambar yang berada pada buku memang mempunyai bentuk, warna dan tekstur sama dengan bentuk makanan aslinya. Informasi sejarah atau asal usul, bahan, cara membuat dan penyajian dari suatu makanan tradisional yang akan diangkat, dapat dikembangkan sebagai materi yang menarik untuk dalam pembuatan buku ensiklopedi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari wawancara yang telah dilakukan penulis terhadap anak dan guru dapat menghasilkan bahan pertimbangan untuk membuat buku ensiklopedi yaitu: - Ukuran buku ensiklopedi 17 x 21 cm. - Gambar dalam buku ensiklopedi nyata foto asli. - Materi ensiklopedi makanan tradisional yang dikembangkan mencakup wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesimpulan dari hasil wawancara ialah anak menyukai buku ensiklopedi sebagai bahan bacaan. Anak senang membaca buku ensiklopedi dengan berbagai tema dan guru sangat mendukung ketika suatu saat nanti dibuat buku ensiklopedi tentang makanan tradisional. Makanan tradisional mulai tergantikan dengan makanan cepat saji dikarenakan mulai jarang ditemui di daerah tempat tinggal sekarang serta makanan tradisional tidak bisa bertahan lama juga menjadi faktor penting dalam menghilangnnya makanan tradisional. Pembuatan buku ensiklopedi Daerah Istimewa Yogyakarta akan mempermudah anak untuk memperlajari dan mencocokan kebenaran pengetahuan makanan tradisional tersebut dikehidupan nyata. Pengumpulan data tahap kedua dilakukan karena peneliti merasa bahwa pengumpulan data pertama dirasa masih kurang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pengumpulan data yang kedua dilakuukan dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner digunakan sebagai tolak ukur pembuatan buku ensiklopedi yang akan dikembangkan secara lebih mendalam tentang karakteristik ensiklopedi dan isi dari ensiklopedi berupa jawaban jelas dari anak, yaitu dengan cara memiliki salah satu jawaban yang sudah disediakan. Guru juga menggunakan pendekatan personal pada beberapa pertanyaan untuk mengetahui alasan anak memilih jawaban tersebut. Penyebaran kuesioner dilakukan di 2 kelas, yaitu kelas IV B dan V B Sekolah Dasar Negeri Petinggen Yogyakarta pada Kamis, 3 Desember 2015. Dari penyebaran kuesioner tersebut didapatkan total 57 anak usia sekolah dasar sebagai pengisi kuesioner. Daftar pertanyaan kuesioner kepada anak terdiri dari 10 pertanyaan. Pertanyaan nomer 1 menyatakan tentang jenis buku yang sering dibaca anak. Pertanyaan nomor 2 dan 3 mengenai pengetahuan seputar ensiklopedi. Pertanyaan nomor 4 mengenai jenis makanan yang disukai anak. Pertanyaan nomor 5, 6, dan 7 mengenai pengetahuan tentang makanan tradisional. Pertanyaan nomor 8, 9, dan 10 pendapat tentang buku ensiklopedi makanan tradisional. Berikut adalah tabel hasil rekap kuesioner. Tabel 4.1 Hasil rekapitulasi kuesioner No Pertanyaan Jumlah anak yang memilih dari 57 anak Persentase Aspek 1 Buku apakah yang sering kamu baca? Jenis buku yang sering dibaca anak d. Buku cerita fiksi 5 8,8 e. Buku cerita komik 46 80,8 f. Buku ensiklopedi 6 10,4 2 Apakah kamu mengetahui buku yang termasuk buku ensiklopedi? Pengetahua n tentang ensiklopedi c. Ya 48 84,2 d. Tidak 9 15,8 3 Buku ensiklopedi berguna untuk? d. Menambah wawasan 50 87,7 e. Mencari hiburan 5 8,8 f. Tidak tahu 2 3,5 4 Makanan apakah yang kamu sukai? Jenis makanan yang disukiai anak c. Makanan cepat saji contoh: burger, mi instan, pizza 36 63,2 d. Makanan tradisional contoh: gudheg, geplak, thiwul 21 36,8 5 Bagaimana pendapatmu tentang makanan tradisional? Pengetahua n tentang makanan tradisional d. Makanan tradisional itu enakmemiliki cita rasa yang khas 54 94,7 e. Makanan tradisional itu tidak enak 1 1,7 f. Makanan tradisional itu ketinggalan jaman 2 3,6 6 Apakah kamu tahu makanan tradisional di DIY? d. Tahu lebih dari 5 20 35,1 e. Hanya mengetahui beberapa saja minimal 5 33 57,9 f. Tidak tahu sama sekali 4 7 7 Bagaimana perasaanmu jika melihat makanan tradisional daerah mulai tergantikan dengan makanan cepat sajimodern? e. Sedih 5 8,8 f. Kecewa 19 33,3 g. Biasa saja 24 42,1 h. Senang 9 15,8 8 Apakah kamu pernah menemui buku ensiklopedi makanan teradisional daerah? Pendapat tentang buku ensiklopedi makanan tradisional d. Belum pernah 17 29,8 e. Pernah tapi lupa ragu-ragu 17 29,8 f. Pernah 23 40,4 9 Apa yang kamu lakukan jika suatu hari nanti ada buku ensiklopedi yang membahas tentang makanan tradisional daerah? d. Tertarik untuk membaca 39 68,4 e. Biasa saja 16 28,1 f. Tidak tertarik sama sekali 2 3,5 10 Komponen apa yang harus ada dalam buku ensiklopedi makanan daerah, supaya kamu tertarik untuk membacamempelajarinya? bisa pilih lebih dari satu g. Diberi gambar nyata foto makanan 42 21,6 h. Tidak perlu ada gambar 8 4,1 i. Deskripsi filosofiasal usul makanan 34 17,5 j. Bahan-bahan makanan 37 19,1 k. Cara membuat makanan 38 19,6 l. daerah dimana makanan itu berasal 35 18,1 Berdasarkan hasil rekap data kuesioner pada tabel 4.1 didapatkan hasil banyak anak yang menyukai makanan cepat saji yaitu 63,2 , sementara ada 36,8 anak suka makanan tradisional Gudheg, geplak, thiwul. Selanjutnya ada 84,2 anak yang mengetahui apa itu buku ensiklopedi, 15,8 sisanya tidak mengetahui dan lupa bagaimana bentuk buku ensiklopedi. Dari jumlah anak yang memilih makanan cepat saji dan banyak anak yang mengetahui buku ensiklopedi, hal ini menunjukkan bahwa makanan cepat saji fast food merupakan makanan yang lebih digemari anak dibanding makanan tradisional sementara buku ensiklopedi dapat menarik antusias anak untuk membacanya. Dalam melakukan pengambilan data kuesioner, peneliti juga melakukan pendekatan personal kepada anak. Peneliti ingin mengetahui alasan mengapa anak memilih jawaban lebih menyukai makanan cepat saji dibandingkan dengan makanan tradisional serta pengetahuan anak tentang ensiklopedi. Dari empat orang anak yang dimintai komentar didapatkan hasil bahwa makanan cepat saji memiliki bentuk yang menarik, memiliki rasa yang enak dan variasi rasa lebih banyak dibanding makanan tradisional. Sementara makanan tradisional sulit untuk ditemukan di lingkungan tempat tinggal. Satu dari 4 orang anak mengaku bahwa setiap hari biasanya membeli satu burger di mister burger karena rumahnya dekat dengan penjual mister burger. Banyak dari anak yang tidak mengetahui apa saja makanan tradisional yang berasal dari daerahnya. Anak bingung ketika ditanya soal makanan kipa dan legamara. Dari jawaban anak mengenai pengetahuannya tentang buku ensiklopedi, anak mengakui menyukai buku ensiklopedi karena bentuk tampilannya menarik dan banyak gambar di dalamnya serta buku ensiklopedi dapat menambah wawasan anak. Anak sering melihat lihat dan membaca buku ensiklopedi di perpustakaan walaupun dengan jumlah yang terbatas dan dengan tema yang terbatas seperti hewan, tumbuhan dan tatasurya. Setelah melakukan pendekatan personal dapat diambil kesimpulan bahwa anak menyukai makanan cepat saji dikarenakan lingkungan tempat tinggal mereka menyediakan banyak makanan cepat saji dibandingkan makanan tradisional yang hampir sulit untuk ditemukan. Sementara anak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menyukai buku ensiklopedi karena bentuknya menarik banyak gambar serta terdapat informasi yang dapat diambil dari buku ensiklopedi. Seluruh data yang telah diperoleh melalui wawancara dan kuesioner akan digunakan sebagai acuan dalam mempertimbangkan desain produk yang akan dikembangkan peneliti untuk membuat buku ensiklopedi makanan tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta.

c. Desain produk