11
1. Flash program memori ROM internal sebesar 4 Kbyte. Dengan flash
PEROM ini mikrokontroller mampu diprogram dan dihapus hingga 1000 kali.
2. Memori data RAM internal sebesar 128 Byte.
3. Kemampuan kerja clock internal dari 0 hingga 24 MHz.
4. Terdapat 2 buah timercounter yang dapat dipakai hingga 16 Bit.
5. Kemampuan mengalamati memori program dan data maksimum 64 Kbyte
eksternal. 6.
Dua buah tingkat prioritas interupsi. 7.
Lima buah interupsi, yaitu 2 buah interupsi eksternal dan 3 buah interupsi internal.
8. Empat buah IO masing-masing 8 Bit.
9. Port serial full duplex UART Universal Asincronous Receive Transmit,
dengan kemampuan pendeteksian kesalahan. 10.
Mode pengontrolan daya, yaitu :
Mode Idle daya akan berkurang jika CPU dikehendaki stad by.
Mode Power Down oscillator berhenti yang berarti daya akan berkurang karena intruksi yang dieksekusi menghendaki power down.
11. Pengembalian ke mode normal setelah power down karena adanya
interupsi.
12
12. Dapat diprogram per bit sehingga pemrograman akan lebih leluasa dan
efektif.
2.1.1. Konfigurasi AT89s51
Pada gambar 2.1 dan gambar 2.2 menunjukkan Susunan kaki pada AT89s51 beserta pin konfigurasinya dan blok diagram AT89s51 dapat dilihat dibawah ini :
Gambar 2.1 : Konfigurasi Pin AT 89s51 Sumber :
www.delta-electronic.com
Berikut merupakan diagram blok dari mikrokontroller AT89s51 dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
13
Gambar 2.2 : Blok Diagram AT89s51 Sumber :
http:www.toko-elektronika.comtutorialuc1.html
Pin Description : 1.
VCC
Supply Voltage
2. GND
Ground
14
3. Port 0
Port 0 adalah 8 bit open drain bi-directional port 10. Pada saat sebagai port out, tiap pin dapat dilewatkan ke 8 input TTL. Ketika
logika 1 dituliskan pada port 0, maka pin-pin ini dapat digunakan sebagai input yang berimpedansi tinggi. Port 0 dapat
dikonfigurasikan untuk dimultiplex sebagai jalur dataaddress bus selama membaca program external dan memori data. Pada mode
ini P0 mempunyai internal pull up. Port 0 juga menerima kode bit selama pemrograman flash. Dan megeluarkan kode bit selama
ferifikasi program.
4. Port 1
Port 1 adalah 8-bit bi-directional Port 10 denga internal pull up. Port 1 mempunyai buffer output yang dapat dihubungkan dengan 4
TTL input. Ketika logika 1 dituliskan ke port 1, pin ini dipull high dengan menggunakan internal pull up dan dapat digunakan sebagai
input. Ketika sebagai input, pin port 1 yang secara eksternal dipull low akan mengalirkan arus 1 L karena internal pull up.
Port 1 juga menerima address bawa selama pemrograman flash dan ferifikasi.
15
Tabel 2.1 : port pin 1 Port Pin