Sumber : Rekapitulasi Kuesioner diolah peneliti Berdasarkan diagram 4.8 di atas menunjukkan bahwa rata-rata
prosentase tertinggi adalah skor “5” atau “setuju” yaitu sebesar 52,40 yang artinya sebagian besar responden berpendapat bahwa penghindaran pajak
yang terjadi sudah sangat tinggi.
4.3. Uji Kualitas Data
4.3.1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur diuji dengan
mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir item pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor
pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, yang ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,05, maka
dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas Sumarsono, 2004:31.
Berikut adalah hasil pengujian validitas untuk masing-masing item pertanyaan pada variabel kesadaran wajib pajak :
Tabel 4.3 : Hasil Uji Validitas Variabel Kesadaran Wajib Pajak X
1
I t em Pear son
Nilai Sig. Ket erangan
Per t anyaan Cor r elat ion
X1.1 0.602 0.000
Valid X1.2 0.754
0.000 Valid
X1.3 0.754 0.000
Valid X1.4 0.575
0.000 Valid
X1.5 0.741 0.000
Valid X1.6 0.588
0.000 Valid
Sumber : Lampiran 4A Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai pearson correlation
yang diperoleh dari masing-masing item pertanyaan untuk variabel kesadaran wajib pajak memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga seluruh
item yang digunakan untuk variabel kesadaran wajib pajak dinyatakan valid.
Tabel 4.4 : Hasil Uji Validitas Variabel Kejujuran Wajib Pajak X
2
I t em Pear son
Nilai Sig. Ket erangan
Per t anyaan Cor r elat ion
X2.1 0.782 0.000
Valid X2.2 0.702
0.000 Valid
X2.3 0.849 0.000
Valid X2.4 0.818
0.000 Valid
Sumber : Lampiran 4B Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai pearson correlation
yang diperoleh dari masing-masing item pertanyaan untuk variabel kejujuran
wajib pajak memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga seluruh item yang digunakan untuk variabel kejujuran wajib pajak dinyatakan valid.
Tabel 4.5 : Hasil Uji Validitas Variabel Hasrat Membayar Pajak X
3
I t em Pear son
Nilai Sig. Ket erangan
Per t anyaan Cor r elat ion
X3.1 0.723 0.000
Valid X3.2 0.704
0.000 Valid
X3.3 0.752 0.000
Valid X3.4 0.707
0.000 Valid
Sumber : Lampiran 4C Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai pearson correlation
yang diperoleh dari masing-masing item pertanyaan untuk variabel hasrat membayar pajak memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga
seluruh item yang digunakan untuk variabel hasrat membayar pajak dinyatakan valid.
Tabel 4.6 : Hasil Uji Validitas Variabel Kedisiplinan Wajib Pajak X
4
I t em Pear son
Nilai Sig. Ket erangan
Per t anyaan Cor r elat ion
X4.1 0.799 0.000 Valid X4.2 0.769 0.000 Valid
X4.3 0.789 0.000 Valid X4.4 0.867 0.000 Valid
X4.5 0.886 0.000 Valid X4.6 0.895 0.000 Valid
Sumber : Lampiran 4D Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai pearson correlation
yang diperoleh dari masing-masing item pertanyaan untuk variabel kedisiplinan wajib pajak memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05,
sehingga seluruh item yang digunakan untuk variabel kedisiplinan wajib pajak dinyatakan valid.
Tabel 4.7 : Hasil Uji Validitas Variabel Penghindaran Pajak Y
I t em Pear son
Nilai Sig. Ket erangan
Per t anyaan Cor r elat ion
Y1 0.751 0.000
Valid Y2 0.741
0.000 Valid
Y3 0.669 0.000
Valid Y4 0.636
0.000 Valid
Y5 0.550 0.000
Valid
Sumber : Lampiran 4E Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai pearson correlation
yang diperoleh dari masing-masing item pertanyaan untuk variabel penghindaran pajak memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga
seluruh item yang digunakan untuk variabel penghindaran pajak dinyatakan valid.
4.3.2. Uji Reliabilitas