Uji Hipotesis 1.Uji Kesesuaian Model Uji F

Y sebesar 0,096 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel hasrat membayar pajak X 3 sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan penghindaran pajak Y sebesar 0,096 dengan asumsi bahwa variabel kesadaran wajib pajak X 1 , kejujuran wajib pajak X 2 dan Kedisiplinan wajib pajak X 4 adalah konstan. β 4 = Koefisien regresi untuk X 4 = 0,110 Artinya besarnya nilai koefisien regresi untuk variabel kedisiplinan wajib pajak X 4 yaitu sebesar 0,110 dan mempunyai koefisien regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variabel terikat. Jika setiap ada kenaikan pada variabel kedisiplinan wajib pajak X 4 sebesar 1 satuan, dapat meningkatkan nilai penghindaran pajak Y sebesar 0,110 dan sebaliknya apabila terjadi penurunan pada variabel kedisiplinan wajib pajak X 4 sebesar 1 satuan, dapat menurunkan penghindaran pajak Y sebesar 0,110 dengan asumsi bahwa variabel kesadaran wajib pajak X 1 , kejujuran wajib pajak X 2 , dan hasrat membayar pajak X 3 adalah konstan. 4.5.2. Uji Hipotesis 4.5.2.1.Uji Kesesuaian Model Uji F Uji F digunakan untuk menguji cocok atau tidaknya model regresi linier berganda yang digunakan. Adapun hasil dari uji F adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 : Hasil Uji F Model Fhitung Sig. R 2 Regression 4,641 0,002 0,21 Sumber : Lampiran 9 Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai F hitung yang sebesar 4,641 dengan tingkat signifikan sebesar 0,002 lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima yang artinya model regresi linier berganda yang digunakan cocok atau sesuai untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak X 1 , kejujuran wajib pajak X 2 , hasrat membayar pajak X 3 , kedisiplinan wajib pajak X 4 terhadap penghindaran pajak Y. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi R 2 . Nilai R 2 yang dihasilkan sebesar 0,210 menunjukkan bahwa variabel kesadaran wajib pajak X 1 , kejujuran wajib pajak X 2 , hasrat membayar pajak X 3 , dan kedisiplinan wajib pajak X 4 mampu menjelaskan variabel penghindaran pajak Y sebesar 21 sedangkan sisanya 79 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 4.5.2.2.Uji Pengaruh Secara Parsial Uji t Uji t digunakan untuk menguji pengaruh secara parsial kesadaran wajib pajak X 1 , kejujuran wajib pajak X 2 , hasrat membayar pajak X 3 , dan kedisiplinan wajib pajak X 4 terhadap penghindaran pajak penghasilan Y. Adapun hasil dari uji t adalah sebagai berikut : Tabel 4.14 : Hasil Uji t Variabel Bebas T hitung Sig. Kesadaran wajib pajak X1 3,126 0,003 Kejujuran wajib pajak X2 -0,427 0,67 Hasrat membayar pajak X3 -0,716 0,477 Kedisiplinan wajib pajak X4 1,544 0,127 Sumber : Lampiran 9 Nilai t hitung pada variabel kesadaran wajib pajak X 1 sebesar 3,126 dengan tingkat signifikan sebesar 0,003 lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima yang artinya bahwa variabel kesadaran wajib pajak X 1 berpengaruh secara parsial terhadap penghindaran pajak Y. Nilai t hitung pada variabel kejujuran wajib pajak X 2 sebesar -0,427 dengan tingkat signifikan sebesar 0,670 lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak yang artinya bahwa variabel kejujuran wajib pajak X 2 tidak berpengaruh secara parsial terhadap penghindara pajak Y. Nilai t hitung pada variabel hasrat membayar pajak X 3 sebesar -0,716 dengan tingkat signifikan sebesar 0,477 lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak yang artinya bahwa variabel hasrat membayar pajak X 3 tidak berpengaruh secara parsial terhadap penghindaran pajak Y. Nilai t hitung pada variabel kedisiplinan wajib pajak X 4 sebesar 1,544 dengan tingkat signifikan sebesar 0,127 lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak yang artinya bahwa variabel kedisiplinan wajib pajak X 4 tidak berpengaruh secara parsial terhadap penghindaran pajak Y. 4.6. Pembahasan Hasil Penelitian 4.6.1. Implikasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

9 51 73

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Utara).

0 0 101

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Surabaya Rungkut).

0 0 107

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Surabaya Rungkut).

0 0 107

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Industri Kecil di Wedoro).

1 3 110

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pedagang Batu Permata di Surabaya).

0 0 88

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Barat)

0 0 24

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pedagang Batu Permata di Surabaya)

0 0 21

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Surabaya Rungkut)

0 0 23

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Utara)

0 0 20