Dapat dilihat melaui tabel 4.4 bahwa nilai rata-rata Size perusahaan dari tahun 2009 hingga tahun 2013 juga terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun, yaitu 28,80; 29,07; 29,33; 29,53 dan 29,71.
4.1.2 Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus
memenuhi uji asumsi klasik.
4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Normalitas
dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dan grafik dengan melihat histogram dari residualnya.
Sumber : Hasil olahan SPSS 17.0 for windows 14 September 2014, diolah
Gambar 4.1 Normal P-P Plot
Universitas Sumatera Utara
Pada Gambar 4.1 terlihat titik-titik yang tersebar memotong garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Untuk lebih memastikan apakah data disepanjang garis
diagonal tersebut berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji Kolmogorov Smirnov 1 Sample KS yakni dengan melihat data
residualnya apakah distribusi normal atau tidak. Jika nilai Asym.sig 2-tailed tara
f nyata α = 0.05 maka data residual berdistribusi normal.
Tabel 4.5 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstand ardized Residual
N 45
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.87702352
Most Extreme Differences Absolute
.068 Positive
.068 Negative
-.061 Kolmogorov-Smirnov Z
.459 Asymp. Sig. 2-tailed
.984 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa Asymp. Sig 2-tailed adalah sebesar 0,984 lebih besar
dari taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi
normal.
Universitas Sumatera Utara
4.1.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas dapat
dideteksi denga melihat penyebaran plot melalui gambar scatterplot sebagai berikut :
Sumber : Hasil olahan data SPSS 17.00 for windows 14 September 2014, diolah
Gambar 4.2 Scatterplot
Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik yang menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta
tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini memenuhi salah satu asumsi bahwa tidak terjadi
Universitas Sumatera Utara
heteroskedastisitas pada model regresi. Tabel 4.6 menampilkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji glejser.
Tabel 4.6 Uji Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta Constant
16.047 7.293
2.200 .033
Inventory Turnover .382
.247 .617
1.545 .130
Receivable Turnover -.168
.094 -.619
-1.791 .081
Size -.465
.266 -.392
-1.746 .088
a. Dependent Variable: Absut
Sumber : Hasil olahan data SPSS 17.00 for windows 14 September 2014, diolah
Berdasarkan Tabel 4.6 variabel independen tidak ada yang signifikan secara statisitik mempengaruhi variabel dependen absolut
Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, maka dapat disimpulkan model regresi
tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
4.1.2.3 Uji Autokorelasi