Bahan Baut, Mur dan Screw Gunting Tangan

7.10.1. Bahan Baut, Mur dan Screw

Kekuatan baut, mur dan screw sangat tergantung dari jenis bahan dasarnya. Penggolongannya menurut kekuatan distandarkan dalam JIS seperti yang diperlihatkan pada tabel. Tabel 7.15. ini memperlihatkan kekuatan tarik minimum dan maksimum dari bahan baut yang digunakan. Kekuatan tarik ini dipengaruhi oleh jenis bahan baut yang digunakan. Tabel 7.15. Bahan Baut, Mur dan Sekrup Sularso,1995

7.10.2. Jenis Baut, Mur dan Screw

Baut, Mur dan Screw digolongkan menurut bentuk kepalanya yakni segi enam, socket segi enam dan kepala persegi. Baut dan Mur ini dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya diantaranya: baut penjepit, baut untuk pemakaian khusus, sekrup mesin, sekrup penetap, dan mur . Beberapa contoh-contoh baur, Mur dan Screw diperlihatkan pada gambar di bawah. Gambar-gambar ini disesuaikan dengan bentuk kepala baut dan bentuk-bentuk mur dan bentuk screw. Gambar 7.111. Gambar Baut Tembus, Tap dan Tanam Di unduh dari : Bukupaket.com Gambar 7.114. Jenis-jenis Mur Gambar 7.112. Jenis-jenis baut Gambar 7.113. Macam-macam Skrup Mesin Di unduh dari : Bukupaket.com

7.11. Rangkuman

Pemilihan metoda penyambungan yang tepat dalam suatu konstruksi sambungan harus dipertimbangkan efisiensi sambungannya, dengan mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya: faktor proses pengerjaan sambungan, kekuatan sambungan, kerapatan sambungan, penggunaan konstruksi sambungan dan faktor ekonomis. Rancangan suatu konstruksi sambungan harus diperjelas menurut kode atau simbol-simbol yang berlaku secara internasional, sehingga juru atau operator dapat melakukan proses penyambungan yang tepat sesuai dengan gambar rancangan yang diinginkan. Metoda sambungan lipat mempunyai keuntungan jika digunakan untuk sambungan plat-plat tipis. Sambungan lipat ini dilakukan dengan menekukmelipat sisi tepi plat antara kedua plat yang akan disambung selanjutnya kedua plat dilipat menjadi satu lipatan. Gambar 7.115. Gambar Sekrup Di unduh dari : Bukupaket.com Sambungan keling keunggulannya dapat menyambungbagian plat dimana salah satu sisinya tidak terlihat. Sambungan keeling atau rivet ini dilakukan terlebih dahulu dengan mengebor kedua bagian plat yang akan disambung pengeboran ini disesuai dengan diameter paku keling yang digunakan. Kedua plat diletakan menjadi satu, lalu paku dimasukan kelobang dan selajutnya dilakukan pembentukan kepala paku dibagian sisi yang lain. Solder atau patri sangat baik digunakan untuk penyambungan dengan logam yang berbeda seperti pada penyambungan untuk rangkaian elektronik. Proses penyambungan dengan solder ini dilakukan dengan mencairkan bahan tambah diantara celah plat yang akan disambung, bahan dasar yang disambung tidak mencair tetapi cukup dilakukan dengan pemanasan saja. Sambungan las titik banyak digunakan untuk sambungan plat tipis dimana keunggulannya bekas lasan tidak jelas telihat. Proses penyambungan dengan las titik ini dilakukan dengan meltakkan kedua plat yang akan disambung diantara kedua elektroda las, selanjutnya elektroda ditekan sampai kedua bagian plat yang dilas mencair dan menjadi satu. Sambungan las digunakan untuk proses penyambungan logam-logam yang relative lebih tebal. Proses pengelasan merupakan proses pencairan bahan tambah dan bahan dasar logam yang di las menjadi suatu ikatan metalurgi yang berbentuk logam lasan. Energi panas yang dihasilkan untuk pencairan logam yang akan di las ini dapat diperoleh melalui energi listrik atau energi panas hasil pembakaran gas. Hasil penyambungan logam yang baik dan efisien dapat dihasilkan dengan teknik dan prosedur yang sesuai dengan metode sambungan yang dipilih sebab setiap metode sambungan yang dipilih mempunyai spesifikasi khusus. Performan hasil penyambungan yang baik menunjukan bentuk dan dimensi yang sesuai dengan kondisi dimana sambungan itu digunakan. Untuk mendapatkan hasil sambungan logam yang baik sesuai dengan standar yang berlaku maka kualifikasi juru atau operator yang melaksanakan proses tersebut harus disesuaikan dengan kompetensi yang dimilikinya. Cacat atau kesalahan pada proses penyambungan dapat diperkecil apabila proses penyambungannya dilakukan sesuai dengan teknik dan prosedur yang tepat. Di unduh dari : Bukupaket.com

7.12. Soal Latihan

1. Jelaskan prinsip-prinsip kerja dari beberapa metode sambungan logam seperti: sambungan lipat, keling, las, dan patri 2. Apa dasar-dasar yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode sambungan? 3. Apa kelebihan sambungan las jika dibandingkan dari metode penyambungan yang lain? 4. Jelaskan teknik dan prosedur sambungan dengan menggunakan special rivet 5. Jika anda melakukan penyambungan rivet dengan jumlah paku sambungan yang relative banyak maka langkah-langkah apa yang dilakukan untuk mendapatkan hasil sambungan yang rapat? 6. Suatu tangki fluida bertekanan yang terbuat dari bahan plat baja khusus, jelaskan alasan pemilihan metode penyambungan apa yang paling tepat digunakan untuk konstruksi tangki tersebut 7. Bagaimana cara menghindari cacad atau kesalahan pada proses penyambungan plat tipis dengan metode lipatan? 8. Gambarkan skema proses pengelasan las busur nyala listrik 9. Terangkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil pengelasan 10. Jelaskan akibatnya apabila arus pengelasan yang digunakan rendah dan arus pengelasan yang tinggi 11. Jelaskan proses pengelasan pada posisi down hand, horizontal, vertical dan overhead 12. Apa fungsi dari brander las pada proses pengelasan las oxy acetylene? 13. Gambarkan tiga bentuk nyala api pengelasan las oxy acetylene. 14. Jelaskan akibatnya apabila tekanan gas oksigen atau asitilen tinggi dan jika tekanan rendah. 15. Apa yang menyebabkan terjadinya cacad pada hasil pengelasan ? Di unduh dari : Bukupaket.com Di unduh dari : Bukupaket.com BAB. 8

8.1 Dasar-Dasar Proses Pemotongan

Pelat-pelat hasil produksi pabrik umumnya masih dalam bentuk lembaran yang ukuran dan bentuknya bervariasi. Pelat-pelat dalam bentuk lembaran ini tidak dapat langsung dikerjakan, sebab terlebih dahulu harus dipotong menurut gambar bukan komponen yang akan dibentuk pengerjaan. Pembentukan pelat dalam bentuk lembaran ini kurang efektif apabila dikerjakan secara langsung. Dalam dunia industri istilah pemotongan pelat sebelum dikerjakan disebut pemotongan awal pre cutting. Pre cutting atau pemotongan awal dilakukan untuk pemotongan pelat menurut bagian gambar dan ukurannya. M ET ODE PEM OT ON GAN Pisau tetap Gambar 8.1. Prinsip Kerja Pemotongan Lyman, 1968 Pisau atas Gaya Gaya Pelat Di unduh dari : Bukupaket.com Proses pemotongan pelat-pelat ini dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik pemotongan sesuai kebutuhan masing-masing teknik pemotongan sesuai kebutuhan masing-masing. Peralatan potong yang digunakan untuk pemotongan pelat mempunyai jangkauan atau kemampuan pemotongan tersendiri. Biasanya untuk pemotongan pelat-pelat tipis, pemotongannya dapat digunakan alat-alat potong manual seperti: gunting tangan, gunting luas, pahat dan sebagainya. Untuk ketebalan pelat di atas 1,2 mm sangat sulit dipotong secara manual dan pemotongan digunakan mesin-mesin potong. Teknik-teknik pemotongan pelat ini dapat dilakukan dengan berbagai macan teknik pemotongan pelat dengan peralatan tangan, mesin- mesin potong manual, mesin gunting putar, mesin waktu dan sebagainya. Gambar 8.2. Mesin Potong OtamatisMesin Gullotin Otomatis Di unduh dari : Bukupaket.com

8.2 Pemotongan Dengan Peralatan Tangan

8.2.1. Gunting Tangan

Sesuai dengan namanya yakni gunting tangan digunakan untuk pemotongan pelat-pelat dengan tangan secara manual. Kemampuan potong gunting tangan ini hanya mampu memotong pelat di bawah ketebalan 0,8 mm . Gambar 8.3. Proses Pemotongan Otomatis Gambar 8.4. Proses pemotongan gunting tangan Amstead,1977 Di unduh dari : Bukupaket.com Gaya pemotongan yang ditimbulkan dalam proses pemotongan dengan gunting angan adalah gaya geser, akibat geseran antara kedua mata pisau inilah yang menyebabkan terguntingnya pelat. Gunting tangan ini dapat dibagi dalam 3 tiga jenis, sesuai dengan dan kengunaannya yakni: ™ Gunting tangan lurus Gunting tangan lurus ini digunakan untuk pemotongan- pemotongan pelat dalam bentuk lurus Gambar 8.5. Gunting tangan lurus Gambar 8.6. Proses pemotongan dengan gunting lurus Di unduh dari : Bukupaket.com ™ Gunting Tangan Lingkaran Kegunaan gunting tangan lingkaran ini sangat baik digunakan untuk pemotongan-pemotongan pelat berbentuk lingkaran. ™ Gunting tangan kombinasi Gunting tangan kombinasi ini dapat digunakan untuk pemotongan lurus maupun llingkaran. Gambar 8.7. Gunting tangan lingkaran Gambar 8.9. Gunting tangan kombinasi Gambar 8.8. Proses pemotongan dengan gunting Lingkaran Di unduh dari : Bukupaket.com Gambar 8.10. Proses pemotongan dengan gunting kombinasi Meyer, 1975 Selain gunting tangan yang tersebut di atas, ada juga gunting lainnya yang sering digunakan dalam pekerjaan pemotongan pelat. Bentuk gunting tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini . Gambar 8.11. Gunting kombinasi dengan penahan Di unduh dari : Bukupaket.com Gambar 8.14. Gunting tuas