24
1. Positive interdependence saling ketergantungan positif
Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang
ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.
2. Personal responsibility tanggung jawab perseorangan
Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan
kelompok. Tujuan
pembelajaran kooperatif
adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.
Tanggungjawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya, setelah
mengikuti kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama.
3. Face to face promotive interaction interaksi promotif
Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah:
a. Saling membantu secara efektif dan efisien
b. Saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan
c. Memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien
d. Saling mengingatkan
e. Saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan
argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi
25 f.
Saling percaya g.
Saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama.
4. Interpersonal skill komunikasi antar anggota
Untuk mengkoordinasi kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan peserta didik harus:
a. Saling mengenal dan mempercayai
b. Mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius
c. Saling menerima dan saling mendukung
d. Mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif
5. Group processing pemrosesan kelompok
Pemrosesan mengandung arti menilai. Melalui pemrosesan, kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan
kegiatan dari anggota kelompok. Siapa di antara anggota kelompok yang sangat membantu dan siapa yang tidak membantu. Tujuan pemrosesan
kelompok adalah meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.
Adapun keuntungan penggunaan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut Sugiyanto, 2010.
1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.
2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan,
informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan. 3.
Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.
26 4.
Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen.
5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.
6. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa.
7. Berbagai ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan
saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan. 8.
Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia. 9.
Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif.
10. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasa lebih
baik. 11.
Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama
dan orientasi tugas. Secara umum, model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak
tipe. Berikut ini merupakan beberapa macam tipe dari model pembelajaran kooperatif.
1. Two Stay Two Stray TSTS