121
5. Data nilai ulangan relasi fungsi tahun ajaran sebelumnya
Berikut ini adalah nilai ulangan relasi fungsi yang diperoleh siswa tahun ajaran sebelumnya
Tabel 4.16 Nilai ulangan relasi fugsi tahun ajaran sebelumnya No
Nama siswa Nilai
Kriteria Prestasi
1 S1
75 Baik
2 S2
45 Kurang
3 S3
55 Cukup
4 S4
70 Baik
5 S5
73 Baik
6 S6
59 Cukup
7 S7
70 Baik
8 S8
60 Cukup
9 S9
70 Baik
10 S10
71 Baik
11 S11
45 Kurang
12 S12
71 Baik
13 S13
82 Sangat Baik
14 S14
60 Cukup
15 S15
76 Baik
16 S16
72 Baik
17 S17
61 Cukup
18 S18
76 Baik
19 S19
76 Baik
20 S20
70 Baik
21 S21
28 Sangat Kurang
22 S22
54 Cukup
23 S23
70 Baik
24 S24
66 Baik
25 S25
77 Sangat Baik
26 S26
76 Baik
27 S27
72 Baik
28 S28
74 Baik
29 S29
89 Sangat Baik
30 S30
79 Sangat Baik
Jumlah 2022
Rata-rata 67,4
122
6. Data respon siswa dan guru
a. Data angket siswa
Tabel 4.17 Hasil angket respon siswa
No Presensi
Hasil angket Jumlah
Persentase Kriteria
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 1
4 4
4 3
3 4
3 4
3 4
3 3
4 3
4 53
88,33 Sangat Positif
2 4
2 4
4 3
4 3
4 4
4 3
3 4
3 4
53 88,33
Sangat Positif 3
4 4
3 3
3 3
3 4
3 3
2 4
3 2
2 46
76,67 Positif
4 3
4 4
3 4
3 4
3 3
3 3
3 2
3 3
48 80
Positif 5
3 3
3 4
4 4
4 3
3 4
2 2
3 4
4 50
83,33 Sangat Positif
6 4
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
3 3
3 3
50 83,33
Sangat Positif 7
4 2
4 4
3 4
3 4
4 4
3 3
3 3
3 51
85 Sangat Positif
8 3
1 2
3 3
4 4
3 3
3 3
3 3
3 3
44 73,33
Positif 9
4 4
4 3
4 4
3 3
3 3
3 3
3 3
3 50
83,33 Sangat Positif
10 4
4 1
2 4
4 4
4 4
3 3
2 4
4 4
51 85
Sangat Positif 11
4 4
3 3
4 4
3 4
4 3
4 4
4 3
3 54
90 Sangat Positif
12 3
4 4
3 4
4 3
3 3
3 3
3 3
3 3
49 81,67
Sangat Positif 13
4 4
4 4
3 4
3 3
3 3
2 3
3 3
4 50
83,33 Sangat Positif
14 4
4 3
3 3
4 4
4 4
3 3
4 4
3 4
54 90
Sangat Positif 15
4 4
4 1
4 4
3 4
3 4
3 3
4 3
4 52
86,67 Sangat Positif
16 4
4 4
3 3
4 4
3 3
4 3
3 3
3 4
52 86,67
Sangat Positif 17
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
3 4
4 4
4 59
98,33 Sangat Positif
18 4
4 4
3 4
4 4
4 4
4 4
4 3
3 3
56 93,33
Sangat Positif 19
4 4
4 4
4 4
4 4
3 4
3 3
4 2
4 55
91,67 Sangat Positif
20 4
4 2
3 4
3 4
3 3
3 3
4 3
3 3
49 81,67
Sangat Positif 21
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
3 4
4 3
4 57
95 Sangat Positif
22 4
4 4
3 3
3 3
3 3
3 3
4 4
3 3
50 83,33
Sangat Positif 23
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 60
100 Sangat Positif
24 4
4 3
1 2
3 4
4 4
4 3
4 4
3 4
51 85
Sangat Positif
123
25 4
4 4
2 3
3 4
3 4
3 3
3 4
3 4
51 85
Sangat Positif 26
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 60
100 Sangat Positif
27 4
4 4
1 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
57 95
Sangat Positif 28
4 3
3 3
4 4
4 4
3 3
2 4
4 3
4 52
86,67 Sangat Positif
29 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 1
4 4
4 4
57 95
Sangat Positif 30
4 4
4 3
4 4
4 4
4 4
3 4
4 4
4 58
96,67 Sangat Positif
31 4
4 4
3 3
4 3
4 4
4 2
4 4
1 4
52 86,67
Sangat Positif 32
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 60
100 Sangat Positif
33 4
3 3
3 4
4 3
3 3
3 4
4 3
3 3
50 83,33
Sangat Positif 34
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 4
4 60
100 Sangat Positif
Jumlah 132
126 121
105 122
130 123
125 120
122 103
119 122
108 123
1801
124 a.
Data wawancara guru Berikut ini adalah hasil wawancara antara peneliti dengan guru. P:
Peneliti, G: Guru. P :Bagaimana pendapat bapak mengenai pelaksanaan pembelajaran
matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray TSTS yang diterapkan di kelas VIII?
G :Menurut saya, model pembelajaran semacam ini cukup bagus dan bisa mengaktifkan siswa, juga dapat melatih kerjasama antar
siswa. Siswa yang tadinya di kelas hanya diam dan pasif dapat menjadi siswa yang berani bicara. Apalagi untuk siswa kelas VIII
di sekolah ini, sebagian besar adalah siswa putra, jadi terkadang mereka hiperaktif. Sehingga dengan adanya model pembelajaran
TSTS ini membuat mereka dapat menyalurkan keaktifan mereka untuk mendiskusikan pelajaran. Selain itu, maklum ya mbak, sini
kan sekolah di desa, jadi model pembelajaran semacam ini adalah hal yang baru bagi mereka, jadi ini bisa mereka jadikan
pengalaman di kemudian hari. P :Menurut bapak, apa saja manfaat yang dapat diperoleh siswa
apabila suatu pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran TSTS?
G :Saya rasa manfaatnya banyak. Bagi siswa, model TSTS ini dapat melatih mereka untuk bekerjasama dengan teman, mengaktifkan
siswa, belajar mandiri, menciptakan keakraban dalam kelas,
125 melatih keberanian mereka dalam berpendapat, membuat mereka
lebih percaya diri, dan satu lagi yang penting adalah mereka tidak bosan. Karena kalau pembelajaran yang biasanya itu mereka
cuma duduk mendengarkan guru dan kadang-kadang mencatat, tapi dengan model TSTS ini mereka bisa langsung terlibat ke
dalam aktifitas belajar itu sendiri, sehingga materi pelajaran yang disampaikan akan mudah diingat.
P :Kalau manfaat untuk guru bagaimana pak? G :Kalau untuk guru, guru tidak terlalu banyak menjelaskan materi
pelajaran, tapi cukup garis besarnya saja, selanjutnya siswa diminta belajar mandiri dalam kelompok dengan bantuan buku
literatur, sehingga guru hanya sebagai fasilitator saja. P :Kemudian, apa saja kendala yang dialami siswa dan guru jika
model TSTS ini diterapkan ke dalam pembelajaran Matematika pak?
G :Kalau saya lihat, kendalanya juga ada. Misalnya saat bertamu dimulai siswa menjadi tidak terkendali karena siswa-siswa
bergerak secara bersamaan, sehingga kelas menjadi tidak kondusif lagi. Waktu diskusi kelompok juga begitu, mungkin karena mereka
tidak terbiasa kerja berkelompok sehingga waktu diskusi malah mereka habiskan untuk menceritakan hal-hal lain di luar materi
pelajaran. Sedangkan kendala untuk guru yang paling terlihat adalah manajemen waktu dan penguasaan kelas.
126
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
1. Uji Hipotesis
Hipotesis yang akan di uji adalah hipotesis mengenai nilai rata-rata hasil belajar siswa. Karena data berjumlah 34 atau bisa dikatakan lebih dari
sama dengan 30, maka pengujian hipotesis menggunakan uji Z. = nilai rata-rata tes materi prasyarat = 76,03
= nilai rata-rata tes prestasi belajar = 79,71 n = banyaknya data = 34
Uji hipotesis mengenai nilai rata-rata a.
H :
− = 0
b. H
1
: c.
α = 0,05 d.
Wilayah kritis H
ditolak jika Z
h
Z
t
Z
h
1,645 Z
h
=
–
e. Perhitungan
Z
h
=
–
= = 0,960
f. Keputusan: Z
h
Z
t
sehingga H tidak ditolak.