26 4.
Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen.
5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.
6. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa.
7. Berbagai ketrampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan
saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan. 8.
Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia. 9.
Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif.
10. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasa lebih
baik. 11.
Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama
dan orientasi tugas. Secara umum, model pembelajaran kooperatif mempunyai banyak
tipe. Berikut ini merupakan beberapa macam tipe dari model pembelajaran kooperatif.
1. Two Stay Two Stray TSTS
Model pembelajaran kooperatif Two Stay Two Stray TSTS menekankan pada diskusi kelompok, diskusi antar kelompok dan diskusi kelas.
Langkah-langkah pembelajarannya adalah Tukiran, 2011: a.
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok heterogen. Setiap kelompok terdiri atas 4-5 siswa
27 b.
Siswa mendiskusikan masalah dalam kelompok c.
Dua orang anggota kelompok berkunjung ke kelompok lain untuk mengetahui hasil diskusi kelompok lain, sedangkan sisanya tetap
tinggal di dalam kelompok untuk menerima kunjungan dari kelompok lain
d. Siswa yang bertamu kembali ke kelompok masing-masing untuk
menyampaikan hasil kunjungannya kepada teman yang tetap berada dalam kelompok
e. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di
depan kelas
2. Team Assisted Individualization TAI
Tipe pembelajaran TAI merupakan kolaborasi antara model pembelajaran individual dengan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif tipe TAI memiliki 8 delapan komponen Agus Suprijono, 2009, yaitu:
a. Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4
sampai 6 siswa. b.
Placement test yakni pemberian pre-tes kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa
dalam bidang tertentu. c.
Student creative yaitu melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan
atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
28 d.
Team study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh kelompok dan guru memberikan bantuan secara individual kepada
siswa yang membutuhkannya. e.
Team scores and team recognition yaitu pemberian skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap
kelompok yang berhasil secara cemerang dan kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
f. Teaching group yakni pemberian materi secara singkat dari guru
menjelang pemberian tugas kelompok. g.
Facts test yaitu pelaksanaan tes-tes kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
h. Whole class units yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir
waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
3. TGT Team Game Tournament