Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1. Pendapatan keluarga difokuskan pada pendapatan yang diterima oleh keluarga dalam bentuk pendapatan nominal uang baik diterima dalam jangka waktu per hari, per minggu ataupun per bulan 2. Curahan kerja difokuskan pada besarnya waktu yang dicurahkan seseorang untuk melakukan aktivitaspekerjaanya untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya 3. Jumlah keluarga miskin difokuskan pada jumlah keluarga miskin dengan pendapatan perkapita dibawah garis kemiskinan yang ditetapkan dari hasil susenas dan BPS berdasarkan penggolongan keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1 4. Masyarakat sekitar objek wisata Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran meliputi warga sekitar yang berada di sekitar objek wisata Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran

D. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu perbedaan yang terjadi di tengah-tengah warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebelum dan sesudah adanya objek wisata dilihat dari kondisi UMKM warga sekitar objek wisata rohani Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. E. Tujuan Penelitian Adapun penyusunan skripsi ini sudah menjadi tugas dan tanggung jawab mahasiswa. Oleh karena itu, skripsi ini di susun sebagai prasyarat kelulusan di Universitas Sanata Dharma. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dampak objek wisata Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran terhadap keadaan perekonomian warga sekitar. 2. Untuk mengetahui apakah pendapatan keluarga, curahan kerja dan jumlah keluarga miskin mempengaruhi perekonomian masyarakat sekitar.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat Sekitar Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dalam keseharian kehidupan masyarakat sekitar, bahwa objek wisata ini telah memberikan dampak yang cukup berarti bagi perekonomiannya. Sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan yang perlu diketahui. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi mengenai pariwisata di perpustakaan Universitas Sanata Dharma, khususnya bagi mahasiswa yang berminat studi sekitar masalah pariwisata rohani. 3. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan dan sarana berlatih dalam menerapkan teori yang didapat selama mengikuti perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi dalam dunia pendidikandan kepariwisataan. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Industri pariwisata.

1. Pengertian Pariwisata

a. Pariwisata adalah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan

dengan wisatawan. Sedangkan semua kegiatan yang dilakukan untuk mendatangkan para wisatawan, seperti pembangunan hotel, pemugaran obyek budaya, pembuatan pusat rekreasi, penyelenggaraan pekan pariwisata, penyediaan angkutan dan lain sebagainya, semua ini disebut kegiatan kepariwisataan. b. Pariwisata adalah salah satu industri baru mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya”. Robert McIntosh dan Shashikant Gupta mengatakan bahwa “pariwisata merupakan gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah, tuan rumah, serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan”. c. Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan Bab I Pasal 1 ; dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara. Jadi pengertian wisata itu mengandung 4 unsur yaitu : 1 Kegiatan perjalanan; 2 Dilakukan secara sukarela; 3 Bersifat sementara; 4 Perjalanan dilakukan untuk menikmati objek wisata. d. Sedangkan pengertian objek dan daya tarik wisata menurut Undang- undang Nomor 9 Tahun 1990 yaitu yang menjadi sasaran perjalanan wisata yang meliputi : 1 Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis. 2 Karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro pertanian, wisata tirta air, wisata petualangan, taman rekreasi. 3 Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat- tempat ibadah, tempat-tempat ziarah. e. Kemudian pada angka 4 di dalam Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 dijelaskan pula bahwa Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Pariwisata meliputi, Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata dan Pengusahaan objek dan daya tarik wisata, seperti : Kawasan wisata, taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah candi, makam, museum, waduk, pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat, dan yang bersifat alamiah : keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai dan sebagainya. f. Pariwisata menurut Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka A.Yoeti 1992:8 adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya. g. Menurut Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar 2000:46-47 menjelaskan definisi pariwisata sebagai berikut : Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. h. Menurut definisi yang lebih luas yang dikemukakan oleh H.Kodhyat 1983:4 adalah sebagai berikut : Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. Sedangkan menurut pendapat dari James J.Spillane 1982:20 mengemukakan bahwa pariwisata adalah kegiatan melakukan

Dokumen yang terkait

LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERENCANAAN DAN PENATAAN ULANG KOMPLEKS GEREJA DAN CANDI “HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN” DI KABUPATEN BANTUL, DIY.

0 5 16

PENDAHULUAN PERENCANAAN DAN PENATAAN ULANG KOMPLEKS GEREJA DAN CANDI “HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN” DI KABUPATEN BANTUL, DIY.

0 3 8

GEREJA DAN TEMPAT PEZIARAHAN PERENCANAAN DAN PENATAAN ULANG KOMPLEKS GEREJA DAN CANDI “HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN” DI KABUPATEN BANTUL, DIY.

0 8 27

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PERENCANAAN DAN PENATAAN ULANG KOMPLEKS GEREJA DAN CANDI “HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN” DI KABUPATEN BANTUL, DIY.

0 2 11

Usulan program pendampingan keluarga muda Katolik di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran demi kebahagiaan dan keutuhan perkawinan.

2 17 117

kawasan ziarah candi hati kudus tuhan yesus ganjuran bantul

0 0 7

MAKNA ELEMEN INTERIOR DAN WARNA PADA ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK INKULTURATIF DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL - Unika Repository

0 0 21

MAKNA ELEMEN INTERIOR DAN WARNA PADA ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK INKULTURATIF DI GEREJA HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN BANTUL - Unika Repository

0 0 15

Dampak objek wisata rohani Katolik terhadap perekonomian masyarakat sekitar : studi kasus Sendang Sono, Sendang Ganjuran, Sendang Sriningsih - USD Repository

0 1 116

DAMPAK OBJEK WISATA ROHANI KATOLIK CANDI HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN TERHADAP PEREKONOMIAN DI BIDANG USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI GANJURAN, SUMBER MULYO BAMBANG LIPURO, BANTUL

0 0 149