Industri menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan,
misalnya mesin Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1996 :121
Pengertian usaha kecil menurut UU no 20 pasal 1 tahun 2008 tentang UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang ini.
Kriteria yang dapat dipergunakan sebagai ukuran untuk menetapkan besar kecilnya seorang pengusaha atau suatu perusahaan tergantung dari
sudut pandang penilai. Dari berbagai literatur kriteria untuk menentukan besar kecilnya suatu perusahaan antara lain besarnya modal yang dimiliki, kapasitas
produksi, banyaknya tenaga buruh yang dipekerjakan, dan seberapa jauh dominasi perusahaan tersebut pada pasar untuk produk sejenis dan
sebagainya.
2. Klasifikasi Industri Kecil
Menurut UU UMKM no 20 tahun 2008 usaha mikro adalah usaha
produktif milik orang perorangan danatau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini. Yang memiliki beberapa kriteria antara lain :
a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 tiga ratus juta rupiah.
3. Tujuan Pengembangan Industri Kecil
Beberapa tujuan dari adanya pengembangan industri antara lain sebagai
berikut :
a. Memperluas kesempatan kerja, dengan adanya pembangunan industri kecil semakin bertambah pula jumlah industri kecil maka akan semakin
banyak tenaga kerja yang terserap oleh karena itu kesempatan kerja akan semakin bertambah.
b. Meratakan kesempatan berusaha, dengan adanya pembangunan industri kecil maka semakin besar pula kesempatan bagi masyarakat untuk
membuka usaha sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. c. Menunjang pembangunan daerah, dengan adanya pembangunan industri
kecil maka dapat membantu pembangunan daerah. Angka pengangguran berkurang dan pendapatan masyarakat menjadi meningkat yang
menyebabkan PDB turut serta meningkat dimana ha ini dapat menyebabkan dana untuk pembangunan daerah bertambah.
d. Memanfaatkan SDA dan SDM yang ada, dengan adanya pembangunan industri kecil maka SDA maupun SDM yang ada dapat lebih memiliki
nilai guna, misalnya batu dari letusan gunung berapi yang semula hanya untuk bahan bangunan setelah ada para pengrajin batu, maka nilai batu
menjadi semakin bertambah. Selain itu UU no 20 pasal 4 Tahun 2008 menjelaskan prinsip dan
pemberdayaan usaha kecil sebagai berikut : a. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan usaha mikro,
kecil, dan menengah untuk berkarya dengan prakarsa sendiri b. Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan
c. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
d. Peningkatan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;dan e. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara
terpadu. Selain itu dalam UU no 20 tahun 2008 juga dijelaskan tentang tujuan
pemberdayaan UMKM adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan
struktur perekonomian
nasional yang
seimbang, berkembang, dan berkeadilan
b. Mengembangkan kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi usaha yang tangguh dan mandiri
c. Peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan
ekonomi, dan pengentasan rakyat dari kemiskinan.
4. Wilayah Sentra Industri
Dalam Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM No: 32KepM.KUKMIV2002,tanggal 17 April 2002 tentang Pedoman
Penumbuhan dan Pengembangan Sentra UKM, SENTRA didefinisikan sebagai pusat kegiatan di kawasanlokasi tertentu dimana terdapat UKM yang
menggunakan bahan bakusarana yang sama,menghasilkan produk yang
samasejenis serta memiliki prospek untuk dikembangkan menjadi klaster.
Dalam bukunya Strategi dan Agenda Pengembangan Usaha Kecil Sjaifudian, 1995 memaparkan beberapa kekuatan dan kelemahan yang
dihadapi oleh industri antara lain :
Tabel II.1 Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil
Faktor Kekuatan
Kelemahan
Sumber daya Manusia
Motivasi yang kuat untuk
mempertahankan usahanya
Suplai tenaga kerja yang melimpah
Kemampuan melihat
pengembangan usaha terbatas
Ekonomi Mengandalkan
sumber-sumber keuangan informal
yang mudah diperoleh
Mengisi segmen pasar bawah yang
tinggi permintaanya
Nilai tambah yang diperoleh relatif
rendah Pengelolaan uang
untuk konsumsi dan produksi
belum terpisah
Tergantung pada modal kerja
Lembaga pendukung
Budaya atau kekerabatan dapat
mengalangkan pemberdayaan
pengusaha kecil
Lembaga kekerabatan bisa
berfungsi sebagai sarana konsultasi
sekaligus kontrol terhadap
implementasi program dan
intervensi Kemampuan
koordinasi berdasarkan
pembagian kerja masih terbatas
Program dan intervensi Permodalan
Membantu kelancaran pengembangan usaha
Kebutuhan modal berbeda-beda pada
usaha yang tingkat pengembangannya
juga berbeda
Industri kecil menghadapi kendala