misalnya tunjangan beras, hasil dari sawah ddan pekarangan atau fasilitas seperti rumah dinas dan pengobatan gratis.
1. Curahan Kerja
a. Pengertian Curahan Kerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Setyawan,
2006:19 jam kerja adalah waktu yang dijadwalkan bagi pegawai dan sebagainya untuk bekerja, sedangkan dalam Kamus Istilah
Ekonomi Setyawan, 2006: 19 jam kerja adalah ukuran menghitung lamanya karyawan melaksanakan pekerjaannya.
b. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Curahan Kerja Ada beberapa faktor yang mempengaruhi curahan waktu
atau jam kerja menurut suroto dalam setyawan, 2006:20 antara lain :
1 Iklim atau musin 2 Jenis pekerjaan
3 Tingkat pendapatan yang telah diterima c. Pengaruh curahan jam kerja terhadap pendapatan masyarakat
Jam kerja memiliki pengaruh terhadap pendapatan seperti yang dikemukakan oleh simanjutak Setyawan, 1998:20 bahwa
pendapatan keluarga yang bersangkutan sebanding dengan waktu
yang disediakan untuk bekerja. Jadi dapat disimpulkan jika waktujam kerja bertambah maka pendapatan seseorang akan
bertambah pula
dengan demikian
curahan kerja
dapat mempengaruhi tingkat pendapatan.
2. Tingkat Kemiskinan
a. Pengertian Kemiskinan Kesenjangan ekonomi atau ketimpangan dalam distribusi
pendapatan antara kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta tingkat
kemiskinan atau jumlah orang yang berada di bawah garis kemiskinan poverty line merupakan masalah besar di banyak
negara berkembang, tidak terkecuali Indonesia. Banyak program yang dilakukan oleh pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi
jumlah orang miskin dan perbedaan pendapatan antara kelompok miskin dan kelompok kaya di tanah air, misalnya inpres desa
tertinggal IDT, pengembangan industri kecil dan rumah tangga, khususnya di daerah pedesaan, transmigrasi, dan masih banyak
lagi. John friedman menginterprestasikan kemiskinan sebagai
ketidakmampuan seseorang
atau sekelompok
untuk mengakumulasikan “basis kekuasaan sosial”. Basis kekuasaan
sosial adalah kemampuan untuk menguasai peluang strategi yang bisa mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik seseorang .
menurut fiedman bayo, 1991:89 ada 6 peluang strategis atau basis kekuasaan yang dapat dikategorikan kedalam kedua
kelompok yaitu primer dan sekunder , dengan penjelasan sebagi berikut :
1 Basis kekuasaan sosial primer a Pengetahuan dan keterampilan
b Organisasi sosial dan politik c Harta produksi
2 Basis kekuasaan sosial sekunder a Sumber-sumber keuangan
b Jaringan sosial c Informasi sosial
Sedangkan dalam Soedarno 1988:149 kemiskinan dibedakan menjadi dua yaitu kemiskinan mutlak dan kemiskinan relatif.
Kemiskinan mutlak diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang atau sekelompok untuk memenuhi kebutuhan dasarnya,
bahkan kebutuhan fisik minimumnya untuk makanan, perumahan, bahan bakar, air, pakaian, pendidikan, dan kesehatan dianggap miskin
dalam arti
absolut. Sedangkan
kemiskinan relatif
adalah
ketidaksamaan kesempatan dan ketidaksamaan di antara berbagai lapisan masyarakat untuk mendapatkan barang dan jasa dalam
menikmati kehidupan yang makmur.
b. Kriteria Kemiskinan
Ada dua macam ukuran kemiskinan yang umum dan dikenal
antara lain : 1 Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan pendapatan dan kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas
pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar basic need . Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
a Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar. b Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
2 Kemiskinan Relatif Semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang
kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin. Sehingga Bank Dunia world bank membagi
aspek tersebut dalam tiga bagian antara lain : a Jika 40 jumlah penduduk dengan pendapatan terendah
menerima kurang 12 dari GNP, maka dapat disebut kepincangan mencolok.