ketidaksamaan kesempatan dan ketidaksamaan di antara berbagai lapisan masyarakat untuk mendapatkan barang dan jasa dalam
menikmati kehidupan yang makmur.
b. Kriteria Kemiskinan
Ada dua macam ukuran kemiskinan yang umum dan dikenal
antara lain : 1 Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan pendapatan dan kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas
pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar basic need . Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
a Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar. b Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
2 Kemiskinan Relatif Semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang
kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin. Sehingga Bank Dunia world bank membagi
aspek tersebut dalam tiga bagian antara lain : a Jika 40 jumlah penduduk dengan pendapatan terendah
menerima kurang 12 dari GNP, maka dapat disebut kepincangan mencolok.
b Jika 40 jumlah penduduk dengan pendapatan terendah menerima kurang 17 dari GNP, maka dapat disebut
kepincangan sedang. c Jika 40 jumlah penduduk dengan pendapatan terendah
menerima lebih dari 17 dari GNP, maka dapat disebut kepincangan normal
Sedangkan tolok ukur untuk kriteria rumah tangga miskin di Indonesia yang bersumber pada BPS hasil susenas
adalah sebagi berikut : Tabel II.2
Kriteria Batas Kemiskinan dari BPS Tahun 1996-2012 Pendapatan per Kapitabulan
Tahun Batas Miskin RpKapitaBulan
Kota Rp Desa Rp
1996 1997
1998 1999
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 42.032
96.959 92.402
89.845 91.632
100.011 130.499
138.803 143.455
150.799 174.290
187.942 204.896
222.123 232.989
265.752 274.662
31.366 72.780
74.272 69.420
73.648 80.382
96.512 105.888
108.725 117.259
130.584 146.837
161.831 179.835
192.354 217.923
231.855
Sumber: Statistik Indonesia, BPS
Menurut kuncoro 2007:107 yang mengutip Sharp, penyebab kemiskinan adalah:
1 Secara mikro kemiskinan minimal karena adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi
pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki sumber daya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah.
2 Kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumberdaya manusia. Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti
produktivitasnya rendah, yang pada gilirannya upah juga rendah. Rendahnya kualitas sumber daya ini karena rendahnya pendidikan,
nasib yang kurang beruntung, adanya diskriminasi, atau karena keturunan.
3 Kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam modal. Ketiga penyebab kemiskinan ini bermuara pada teori lingkaran setan
kemiskinan vicious circle poverty. Adanya keterbelakangan, ketidaksempurnaan pasar, kurangnya modal menyebabkan
produktivitas rendah
sehingga mengakibatkan
rendahnya pendapatan
yang diterima.
Rendahnya pendapatan
akan berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi yang
berakibat pada keterbelakangan, begitu dan seterusnya berputar