7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Jiwa Kewirausahaan
1. Pengertian Kewirausahaan Kata wirausahawan merupakan terjemahan dari kata entrepreneur.
Kata tersebut berasal dari bahasa Perancis ”entrependre“ yang berarti “bertanggung jawab“. Wirausahawan adalah orang yang bertanggung
jawab dalam menyusun, mengelola dan mengatur risiko suatu usaha bisnis Machfoedz dan Machfoedz, 2004:1. Menurut Drucker,
kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda ability to create the new and different. Menurut
Zimmere Suryana, 2003:4, kewirausahaan adalah penerapan kreativitas
dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari.
Kreativitas sebagai kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan
persoalan dan menghadapi peluang, sedangkan, inovasi diartikan sebagai kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka
memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan Zimmere, dalam Suryana, 2003:2. Jadi
kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga
penggerak, tujuan siasat, kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.
Lampiran Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1995 tanggal 30 Juni 1995 Priyono dan Soerata, 2004:16, tentang
“Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan” pada poin 1 menyatakan bahwa kewirausahaan adalah
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Dalam modul Pelatihan CEFE Creation of Enterpreses Formation of Entrepreneurs
yang diadakan oleh proyek PIKM Provinsi DIY Kanwil Departemen perindustrian Provinsi DIY Tanggal 5 Mei sampai dengan 13 Juni 1995
Priyono dan Soerata, 2004:16, disebutkan bahwa kewirausahaan adalah tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam
seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif, dan inovatif. Berdasarkan uraian di atas
dapat disimpulkan kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif untuk memanfaatkan peluang
usaha. 2. Ciri dan Watak Kewirausahaan
Ciri dan watak kewirausahaan dikemukakan oleh para ahli secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beragam. Wirausahawan mempunyai ciri yang dominan, yakni rasa percaya diri dan kemampuan yang lebih baik daripada teman sekerja
ataupun atasannya. Wirausaha memerlukan kebebasan untuk memilih dan bertindak menurut persepsinya tentang tindakan yang akan
membuahkan kesuksesan Machfoedz dan Machfoedz, 2004:5. Menurut Longenecker, dkk 2001:23, seseorang yang menjadi
wirausaha mempunyai kebutuhan yang tinggi akan keberhasilan, keinginan untuk mengambil risiko yang moderat, percaya diri yang
tinggi dan keinginan untuk berbisnis. Meredith menyatakan bahwa berwirausaha berarti memadukan perwatakan pribadi, keuangan dan
sumber daya. Oleh sebab itu, berwirausaha merupakan sebuah pekerjaan atau karir dimana seseorang dalam menjalankannya memiliki ciri–ciri
dan watak Suryana, 2003:8, sebagai berikut :
Tabel 2.1 Ciri dan Watak Kewirausahaan
No. Ciri-ciri
Watak
1 Percaya diri
Ketidaktergantungan dan optimisme
2 Berorientasi pada tugas
dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi,
berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat dan inisiatif
3 Pengambilan risiko
Kemampuan untuk mengambil risiko yang wajar dan suka
tantangan
4 Kepemimpinan
Perilaku sebagai pemimpin, menanggapi saran-saran dan kritik
5 Keorisinilan
Inovatif dan kreatif serta fleksibel 6
Berorientasi ke masa depan
Pandangan ke depan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ciri-ciri atau karakter wirausaha menurut Priyono dan Soerata 2004:20 antara lain:
a. Segala tindakan berorientasi pada pencapaian tujuan.
b. Tegar dan tahan uji, ulet dan tidak mudah patah semangat.
c. Menetapkan standar sendiri dan bergerak berdasarkan target-target
yang telah ditentukan. d.
Bersikap optimis dan berpikir positif. e.
Bekerja keras dan cerdas smart. f.
Menandai keberhasilan dan kegagalan pada dirinya sendiri, semuanya dijadikan alat sebagai cara untuk mawas diri.
g. Pengambil risiko yang moderat, ia tidak akan melangkah untuk
mengambil risiko manakala analisis dan nalurinya berkata “jangan”.
h. Tanggap dan menerima ide-ide baru.
i. Termotivasi oleh tugas bukan karena imbalan.
j. Independen dan mandiri.
k. Selalu menciptakan suasana yang riang dan menggairahkan.
Dalam penelitian ini, ciri-ciri kewirausahaan seperti tabel 2.1 dijadikan indikator dalam penyusunan instrumen karena dalam ciri-ciri
tersebut telah mencakup beberapa ciri yang dikemukakan oleh para ahli, dan ciri-ciri yang dikemukakan oleh Meredith, dalam Suryana,
2003:14 di atas meliputi watak-watak yang sebaiknya dimiliki dan dikembangkan oleh seseorang yang ingin menjadi wirausaha. Semakin
banyak seseorang memiliki atau menunjukkan watak tersebut, maka semakin kuat jiwa kewirausahaan orang tersebut.
3. Pengertian Jiwa Kewirausahaan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka, 1995:416,
pengertian jiwa didefinisikan sebagai, “seluruh kehidupan batin manusia yang terjadi dari perasaan, pikiran, angan–angan, dsb“. Menurut
Ahmadi 1992:1, jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur perbuatan pribadi personal behavior
manusia. Definisi tersebut hampir sama yang dikatakan oleh Nasution 1950:10, jiwa adalah sesuatu yang abstrak
yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sebagian laku, pikiran, perasaan dan kemauan seseorang dan yang memberi corak kepadanya.
Istilah wirausaha pada waktu yang lalu lebih dikenal dengan istilah wiraswasta, keduanya mempunyai pengertian yang sama.
Wirausahawiraswasta berasal dari kata “wira” yang berati utama, gagah, luhur dan teladan. “Swa” yang berarti sendiri, “sta” yang berarti
berdiri. Jadi wirausahawiraswasta adalah orang-orang yang mempunyai sifat kewiraswastaan atau kewirausahaan seperti: keberanian mengambil
risiko, keutamaan dan keteladanan dalam menangani usaha dengan berpijak pada kemauan dan kemampuan sendiri Priyono dan Soerata,
2004:15. Menurut Prawirokusumo Suryana, 2003:11, wirausaha adalah seseorang yang melakukan upaya- upaya kreatif dan inovatif
dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang opportunity dan perbaikan preparation hidup.
Menurut Suryana 2003:2, jiwa kewirausahaan adalah orang yang percaya diri yakin, optimis, dan penuh komitmen, berinisiatif energik
dan percaya diri, memiliki motif berprestasi berorientasi hasil dan berwawasan ke depan, memiliki jiwa kepemimpinan berani tampil
berbeda, dan berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan karena itu suka akan tantangan. Faktor pemicu yang berasal dari
lingkungan sosial meliputi keluarga, orang tua dan pergaulan kelompok Suryana, 2003:41.
Berdasarkan konsep kewirausahaan, ciri dan watak kewirausahaan, jiwa kewirausahaan adalah adanya kepercayaan atas kemampuan diri
sendiri, dalam setiap tindakan selalu berorientasi pada tugas dan hasil, selalu berani menghadapi dan mengambil risiko, mempunyai jiwa
kepemimpinan dalam setiap aktivitas, dalam melakukan usaha selalu bersifat orisinalitas dan memiliki pandangan jauh ke depan. Dalam hal
ini inti dari jiwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang lain serta mampu berpikir kreatif dan
bertindak inovatif dalam rangka menciptakan peluang atau kesempatan dalam dunia usaha.
B. Minat Berwirausaha