dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden tingkat pendapatan orang tuanya rendah di bawah Rp 480.250,00.
B. Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian
normalitas didasarkan pada uji One Sample Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS versi 13,0. Berikut ini disajikan
rangkuman hasil pengujian lampiran III,hal 127:
Tabel 4.9 Rangkuman Pengujian Normalitas Masing-masing Variabel
Penelitian
No. Variabel
Asymp Sig2-tailed
α
Kesimpulan
1. Jiwa Kewirausahaan
0,785 0,05
Normal 2.
Minat Berwirausaha 0,293
0,05 Normal
Sumber: Data Primer
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai- nilai probabilitas asymptot significance
variabel jiwa kewirausahaan = 0,785. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari nilai
α = 0,05. Hal tersebut berarti distribusi
data jiwa kewirausahaan adalah normal. Nilai probabilitas minat berwirausaha = 0,293. Nilai probabilitas tersebut lebih besar dari nilai
α = 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa distribusi data minat
berwirausaha adala h normal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pengujian Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan
yang linier diantara masing- masing variabel bebas dan variabel terikat. Hasil pengujian nilai hubungan variabel minat berwirausaha dengan
jiwa kewirausahaan, secara lengkap tersaji dalam tabel berikut lampiran III,hal 128:
Tabel 4.10 Hubungan antara Minat Berwirausaha dengan Jiwa Kewirausahaan
ANOVA
Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
Between Groups
Combined 8045.411
42 191.557
6.196 .000
Linear Term
Weighted 6908.705
1 6908.705 223.451
.000 Deviation
1136.706 41
27.725 .897
.652 Within Groups
6956.600 225
30.918 Total
15002.011 267
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel minat berwirausaha dengan jiwa kewirausahaan pada taraf signifikansi 5
dan derajat kebebasan db pembilang 41 dan derajat kebebasan penyebut 225 adalah linier. Hal ini ditunjukkan nilai
hitung
F
= 0,897
tabel
F = 1,44 atau nilai probabilitas = 0,652
α = 0,05.
Hasil pengujian normalitas dan linieritas menunjukkan bahwa variabel minat berwirausaha dan jiwa kewirausahaan berdistribusi
normal dan mempunyai hubungan linier. Sehingga, pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat statistik parametrik
yaitu korelasi product moment dari pearson. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengujian Hipotesis a. Hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha
ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua 1 Rumusan Hipotesis I
H = Tidak ada hubungan positif antara jiwa kewirausahaan
dengan minat berwirausaha ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua.
Ha = Ada hubungan positif antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari jenis pekerjaan orang
tua. 2 Pengujian Hipotesis
a Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari jenis
pekerjaan orang tua bukan wirausaha lampiran V,hal 134:
Tabel 4.11 Hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha
ditinjau dari Jenis Pekerjaan Orang Tua Bukan Wirausaha
Minat Berwirausaha
Jiwa Kewirausahaan
Minat Berwirausaha
Pearson Correlation 1
.663 Sig. 2-tailed
. .000
N 124
124 Jiwa
Kewirausahaan Pearson Correlation
.663 1
Sig. 2-tailed .000
. N
124 124
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Hasil perhitungan untuk jenis pekerjaan orang tua bukan wirausaha menunjukkan bahwa besarnya
hitung
r = 0,663. Koefisien
korelasi sebesar 0,663 menunjukkan bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari jenis
pekerjaan orang tua bukan wirausaha adalah positif dengan kategori derajat hubungan tinggi. Sementara hasil pengujian
signifikansi pada taraf 5 diperoleh hasil perhitungan nilai
hitung
t
= 9,782 lihat lamp iran IV, hal 131. Nilai
tabel
t pada taraf
signifikansi 5 dengan db = 124-2 adalah 1,66 lihat lampiran VI, hal 141. Dari analisis menunjukkan bahwa nilai
hitung
t
= 9,782
tabel
t = 1,66, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
menerima Ha. Hal ini berarti bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari jenis
pekerjaan orang tua bukan wirausaha adalah positif dan signifikan. b Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua wirausaha lampiran V,hal 134:
Tabel 4.12 Hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha
ditinjau dari Jenis Pekerjaan Orang Tua Wirausaha
Minat Berwirausaha
Jiwa Kewirausahaan
Minat Berwirausaha
Pearson Correlation 1
.692 Sig. 2-tailed
. .000
N 144
144 Jiwa
Kewirausahaan Pearson Correlation
.692 1
Sig. 2-tailed .000
. N
144 144
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Hasil perhitungan untuk jenis pekerjaan orang tua wirausaha menunjukkan bahwa besarnya
hitung
r
= 0,692. Koefisien korelasi sebesar 0,692 menunjukkan bahwa hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua wirausaha adalah positif dengan kategori
derajat hubungan tinggi. Sementara hasil pengujian signifikansi pada taraf 5 diperoleh hasil perhitungan nilai
hitung
t
= 11,423 lihat lampiran IV,hal 131. Nilai
tabel
t pada taraf signifikansi 5
dengan db = 144-2 adalah 1,66 lihat lampiran VI,hal 141. Dari analisis menunjukkan bahwa nilai
hitung
t
= 11,423
tabel
t = 1,66,
maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha. Hal ini berarti bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
minat berwirausaha ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua wirausaha adalah positif dan signifikan.
b. Hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua
1 Rumusan Hipotesis II H
= Tidak ada hubungan positif antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua.
Ha = Ada hubungan positif antara jiwa kewirausahaan dengan minat
berwirausaha ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua. 2 Pengujian Hipotesis
a Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat
pendapatan orang tua rendah lampiran V,hal 135:
Tabel 4.13 Hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha
ditinjau dari Tingkat Pendapatan Orang Tua Rendah
Minat Berwirausaha
Jiwa Kewirausahaan
Minat Berwirausaha Pearson Correlation 1
.623 Sig. 2-tailed
. .000
N 171
171 Jiwa
Kewirausahaan Pearson Correlation
.623 1
Sig. 2-tailed .000
. N
171 171
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Hasil perhitungan untuk tingkat pendapatan orang tua rendah menunjukkan bahwa besarnya
hitung
r = 0,623. Koefisien korelasi
sebesar 0,623 menunjukkan bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat
pendapatan rendah adalah positif dengan kategori derajat hubungan tinggi. Sementara hasil pengujian signifikansi pada taraf 5
diperoleh hasil perhitungan nilai
hitung
t
= 10,354 lihat lampiran IV,hal 131. Nilai
tabel
t pada taraf signifikansi 5 dengan db =
171-2 adalah 1,65 lihat lampiran VI,hal 141. Dari analisis menunjukkan bahwa
hitung
t
= 10,354
tabel
t = 1,65, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha. Hal ini berarti bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat
berwirausaha ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua siswa rendah adalah positif dan signifikan.
b Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat
pendapatan orang tua sedang lampiran V,hal 135:
Tabel 4.14 Hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha
ditinjau dari Tingkat Pendapatan Orang Tua Sedang
Minat Berwirausaha
Jiwa Kewirausahaan
Minat Berwirausaha Pearson
Correlation 1
.739 Sig. 2-tailed
. .000
N 97
97 Jiwa Kewirausahaan
Pearson Correlation
.739 1
Sig. 2-tailed .000
. N
97 97
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Hasil perhitungan untuk tingkat pendapatan orang tua sedang menunjukkan bahwa besarnya
hitung
r = 0,739. Koefisien
korelasi sebesar 0,739 menunjukkan bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat
pendapatan sedang adalah positif dengan kategori derajat hubungan tinggi. Sementara hasil pengujian signifikansi pada taraf 5
diperoleh hasil perhitungan nilai
hitung
t
= 10,691 lihat lampiran IV,hal 132. Nilai
tabel
t pada taraf signifikansi 5 dengan db = 97-
2 adalah 1,66 lihat lampiran VI,hal 141. Dari analisis menunjukkan bahwa nilai
hitung
t
= 10,691
tabel
t = 1,66, maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan menerima Ha. Hal ini berarti bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat
berwirausaha ditinjau dari tingkat pendapatan orang tua siswa sedang adalah positif dan signifikan.
c. Hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua
1 Rumusan Hipotesis III H
= Tidak ada hubungan positif antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
Ha = Ada hubungan positif antara jiwa kewirausahaan dengan minat
berwirausaha ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua. 2 Pengujian Hipotesis
a Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua SD atau sederajat lampiran V,hal 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.15 Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan Dengan Minat Berwirausaha
Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Orang Tua SD atau sederajat
Minat Berwirausaha
Jiwa Kewirausahaan
Minat Berwirausaha
Pearson Correlation 1
.540 Sig. 2-tailed
. .000
N 143
143 Jiwa
Kewirausahaan Pearson Correlation
.540 1
Sig. 2-tailed .000
. N
143 143
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Hasil perhitungan untuk tingkat pendidikan orang tua SD atau sederajat menunjukkan bahwa besarnya
hitung
r =0,540. Koefisien
korelasi sebesar 0,540 menunjukkan bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua SD atau sederajat adalah positif dengan kategori derajat hubungan sedang. Sementara hasil pengujian
signifikansi pada taraf 5 diperoleh hasil perhitungan nilai
hitung
t
= 7,618 lihat lampiran IV,hal 132. Nilai
tabel
t pada taraf
signifikansi 5 dengan db = 143-2 adalah 1,66 lihat lampiran VI,hal 141. Dari analisis menunjukkan bahwa
hitung
t
= 7,618
tabel
t = 1,66, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
menerima Ha. Hal ini berarti bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua SD atau sederajat adalah positif dan signifikan.
b Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua SMP atau sederajat lampiran V,hal 136:
Tabel 4.16 Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan dengan Minat
Berwirausaha Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Orang Tua SMP
Minat berwirausaha
Jiwa Berwirausaha
Minat berwirausaha
Pearson Correlation 1
.702 Sig. 2-tailed
. .000
N 63
63 Jiwa
Berwirausaha Pearson Correlation
.702 1
Sig. 2-tailed .000
. N
63 63
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Hasil perhitungan untuk tingkat pendidikan orang tua SMP atau sederajat menunjukkan bahwa besarnya
hitung
r = 0,702. Koefisien
korelasi sebesar 0,702 menunjukkan bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan denga n minat berwirausaha ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua SMP atau sederajat adalah positif dengan kategori derajat hubungan tinggi. Sementara hasil pengujian
signifikansi pada taraf 5 diperoleh hasil perhitungan nilai
hitung
t
= 7,699 lihat lampiran IV,hal 132. Nilai
tabel
t pada taraf
signifikansi 5 dengan db = 63-2 adalah 1,67 lihat lampiran VI,hal 141. Dari analisis menunjukkan bahwa
hitung
t
= 7,699
tabel
t = 1,67, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
menerima Ha. Hal ini berarti bahwa hubungan antara jiwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua SMP atau sederajat adalah positif dan
signifikan. c Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian hubungan antara jiwa
kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua SMA atau sederajat lampiran V,hal 136:
Tabel 4.17 Hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha
ditinjau dari Tingkat Pendidikan Orang Tua SMA
Minat berwirausaha
Jiwa Berwirausaha
Minat berwirausaha
Pearson Correlation 1
.777 Sig. 2-tailed
. .000
N 60
60 Jiwa
Berwirausaha Pearson Correlation
.777 1
Sig. 2-tailed .000
. N
60 60
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Hasil perhitungan untuk tingkat pendidikan orang tua SMA atau sederajat menunjukkan bahwa besarnya
hitung
r = 0,733. Koefisien
korelasi sebesar 0,733 menunjukkan bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua SMA atau sederajat adalah positif dengan kategori derajat hubungan tinggi. Sementara hasil pengujian
signifikansi pada taraf 5 diperoleh hasil perhitungan nilai
hitung
t
= 8,347 lihat lampiran IV,hal 133. Nilai
tabel
t pada taraf
signifikansi 5 dengan db = 62-2 adalah 1,67 lihat lampiran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
VI,hal 141. Dari analisis menunjukkan bahwa
hitung
t
= 8,347
tabel
t = 1,67, maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
menerima Ha. Hal ini berarti bahwa hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua SMA atau sederajat adalah positif dan signifikan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian