Analisis Kualitatif Flavonoida HASIL DAN PEMBAHASAN

39 Nilai serapan yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan spektrofotometer serapan atom menunjukkan adanya kalsium dalam filtrat. Dengan demikian dari analisis kualitatif batu ginjal baik secara kimiawi maupun dengan spektrofotometer serapan atom dapat disimpulkan terdapatnya kandungan kalsium dalam subjek uji batu ginjal yang digunakan dalam penelitian.

E. Analisis Kualitatif Flavonoida

Analisis kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya flavonoid yang terkandung dalam fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi. Digunakan kromatografi lapis tipis dengan fase diam selulosa dan fase gerak campuran n-butanol : asam asetat : air dengan perbandingan 4 : 1 : 5 v v dipakai fase atas. Fase atas dari campuran n-butanol : asam asetat : air merupakan n- butanol dan asam asetat yang jenuh dengan air. Sampel fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dielusi berdampingan bersama standar rutin 0,05 b v . Elusi dilakukan pada jarak 10 cm dari tempat penotolan sampel. Deteksi bercak dilakukan menggunakan uap amonia dan pereaksi semprot AlCl 3 , sitroborat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 Tabel II. Hasil KLT fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan fase diam selulosa dan fase gerak campuran n-butanol : asam asetat : air 4 : 1 : 5 v v Tanpa uap amonia Dengan uap amonia Sinar tampak UV 365 nm Sinar tampak UV 365 nm Deteksi Bercak Warna Rf Warna Rf Warna Rf Warna Rf Fraksi Air a.tidak tampak b.coklat muda - 0,27 a. agak gelap b. tidak tampak 0,38 - a. tidak tampak b. coklat muda - 0,27 a. gelap b. kuning redup 0,38 0,27 Fraksi Etil Asetat a. tidak tampak b. tidak tampak - - a. putih redup b. gelap 0,88 0,64 a. tidak tampak b. kuning muda - 0,64 a. putih redup b. gelap 0,88 0,64 Rutin tidak tampak - gelap 0,65 kuning 0,65 gelap 0,65 Pengamatan bercak dilakukan sebelum dan sesudah pemberian uap amonia di bawah sinar tampak dan UV 365 nm. Berdasarkan hasil pengamatan, tiap bercak menunjukkan warna dan Rf yang berbeda tabel II. Sebelum diuapi amonia dan diamati di bawah sinar tampak, hampir semua bercak tidak terlihat warnanya, kecuali bercak c2 fraksi air daun pandan wangi. Bercak tersebut memperlihatkan warna coklat muda dengan harga Rf 0,27. Perubahan warna bercak terjadi ketika diamati di bawah sinar UV 365 nm. Tanpa uap amonia, masing-masing bercak tampak berwarna gelap. Harga Rf bercak c1 fraksi air daun pandan wangi 0,38 ; 0,64 untuk bercak b2 fraksi etil asetat daun pandan wangi ; 0,65 untuk rutin. 41 0,00 0,50 1,00 a b c 0,00 0,50 1,00 a b c b1 b2 c1 c2 A B Ga mba r 4 . Kro ma to g ra m rutin, fra ksi e til a se ta t, fra ksi a ir d a un p a nd a n wa ng i d e ng a n fa se d ia m se lulo sa d a n fa se g e ra k c a mp ura n n-b uta no l : a sa m a se ta t : a ir 4:1:5 v v Keterangan: a : rutin b : fraksi etil asetat daun pandan wangi c : fraksi air daun pandan wangi A : deteksi bercak di bawah sinar UV 365 nm setelah diberi uap amonia dan AlCl 3 B : deteksi bercak di bawah sinar tampak setelah disemprot sitroborat Pemberian uap amonia menunjukkan perubahan warna pada bercak rutin dan fraksi etil asetat daun pandan wangi dengan pengamatan di bawah sinar tampak. Kedua bercak tersebut berwarna kuning. Sedangkan bercak fraksi air daun pandan wangi tidak mengalami perubahan warna. Di bawah sinar UV 365 nm setelah diuapi amonia, masing-masing bercak tidak menunjukkan perubahan warna dari sebelum diuapi amonia. Perubahan yang terjadi hampir tidak terlihat karena hanya terjadi perbedaan intensitas warna yang rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 Bercak yang semula tidak terlihat pada pengamatan di bawah sinar tampak menjadi terlihat ketika diamati di bawah sinar UV 365 nm. Hal ini karena terjadi penyerapan sinar UV oleh molekul flavonoid yang memiliki gugus kromofor. Terikatnya gugus auksokrom pada molekul flavonoid menyebabkan pergeseran batokromik rangkaian kromofor Mulja dan Suharman, 1995. O O OH OH OH auksokrom kromofor OH Ga mba r 5. Gug us kro mo fo r d a n a ukso kro m p a d a fla vo no l Penambahan uap amonia yang merupakan basa menyebabkan flavonoid mengalami ionisasi. Reaksi yang terjadi antara amonia dengan flavonoid merupakan reaksi asam basa. Akibat dari ionisasi tersebut molekul flavonoid mengalami resonansi elektron. Terjadinya resonansi elektron memperpanjang rantai karbon terkonjugasi sehingga molekul flavonoid dapat menyerap sinar tampak gambar 6. 43 + NH 3 O O O - OH - H + + NH 4 + Resonansi OH OH O O - OH O OH OH O O OH OH OH OH kuning Ga mba r 6. Re a ksi fla vo no l d e ng a n b a sa a mo nia Deteksi dengan pereaksi semprot AlCl 3 di bawah sinar tampak menghasilkan bercak berwarna kuning pada bercak fraksi etil asetat daun pandan wangi dan rutin. Bercak fraksi air daun pandan wangi berwarna kecoklatan. Pengamatan dengan sinar UV 365 nm menghasilkan bercak berwarna kuning berfluoresensi pada bercak fraksi etil asetat daun pandan wangi dan rutin. Demikian juga pada bercak fraksi air daun pandan wangi, berwarna kuning, hanya saja dengan intensitas warna yang lebih rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Tabel III. Hasil KLT fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan pereaksi semprot AlCl 3 dan sitroborat Dengan AlCl 3 Dengan Sitroborat Sinar tampak UV 365 nm Sinar tampak Deteksi Bercak Warna Rf Warna Rf Warna Rf Fraksi Air a. tidak tampak b. kecoklatan - 0,27 a. kuning- coklat b. kuning muda 0,38 0,27 coklat muda 0,47 Fraksi Etil Asetat a. kekuningan b. kuning 0,88 0,64 a. kuning- hijau terang b. kuning terang 0,88 0,64 kuning muda 0,72 Rutin kuning 0,65 kuning tua 0,65 kuning muda 0,70 Timbulnya warna kuning pada bercak disebabkan oleh terbentuknya kompleks antara Al-flavonoid. Ion Al 3+ membentuk kompleks dengan gugus hidroksi pada posisi 5 dan karbonil pada posisi 4 gambar 7. Menurut Markham 1988, pereaksi semprot AlCl 3 bila disemprotkan pada plat KLT yang telah dikeringkan menunjukkan semua 5-hidroksi-flavonoid sebagai bercak berfluoresensi kuning dengan pengamatan di bawah sinar UV 365 nm. Selain itu bercak yang semula tidak terlihat menjadi terlihat. 45 O O OH O OH OH Al O O OH O OH OH OH + AlCl 3 + 3HCl O O OH OH O kuning 2 Ga mba r 7 . Re a ksi fla vo no l d e ng a n AlCl 3 Deteksi dengan pereaksi semprot sitroborat menghasilkan warna kuning muda pada bercak fraksi etil asetat daun pandan wangi dan rutin dengan pengamatan di bawah sinar tampak. Pada fraksi air daun pandan wangi, bercak berwarna coklat muda. Harga Rf untuk masing-masing bercak yaitu 0,70 untuk rutin, 0,72 untuk bercak fraksi etil asetat daun pandan wangi, dan 0,47 untuk bercak fraksi air daun pandan wangi. 46 Pereaksi semprot sitroborat bereaksi dengan flavonoid membentuk senyawa kompleks pada gugus 3’,4’ orto-dihidroksi. Selain itu, borat juga membentuk kompleks pada gugus hidroksi posisi 5 dan karbonil posisi 4 dari molekul flavonoid. Terbentuknya kompleks antara flavonoid dengan borat menyebabkan bercak berwarna kuning. O OH O OH OH OH + H 3 BO 3 O O O O O OH B HO OH B - OH OH + 3H 2 O Ga mba r 8. Re a ksi fla vo no l d e ng a n a sa m b o ra t Hasil analisis kualitatif dengan kromatografi lapis tipis menunjukkan adanya flavonoid yang terkandung dalam fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi. Hal ini dapat dilihat dari penampakan bercak dengan deteksi UV 365 nm, uap amonia, pereaksi semprot AlCl 3 dan sitroborat. Hasil deteksi bercak dengan masing-masing pereaksi menunjukkan warna bercak yang mirip antara bercak fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi dengan rutin. Kemiripan warna tersebut menunjukkan flavonoid yang terkandung dalam fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi kemungkinan berada dalam golongan yang sama dengan rutin. Harga Rf yang tidak jauh berbeda dari bercak fraksi etil asetat daun pandan wangi dengan rutin menunjukkan adanya flavonoid dalam fraksi etil asetat daun pandan wangi yang memiliki kepolaran yang mirip dengan rutin. Sedangkan 47 harga Rf bercak fraksi air daun pandan wangi yang berbeda dengan rutin menunjukkan flavonoid yang terkandung dalam fraksi air daun pandan wangi memiliki kepolaran yang berbeda dengan rutin. Berdasarkan warna bercak yang diperoleh dilakukan penafsiran jenis flavonoid dalam fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi. Tabel IV. Penafsiran warna bercak dari segi struktur jenis flavonoid yang mungkin terkandung dalam fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi Markham, 1988 Warna bercak dengan UV 365 nm Tanpa NH 3 Dengan NH 3 Jenis flavonoid yang mungkin Lembayung gelap Perubahan warna sedikit atau tanpa perubahan warna a. biasanya flavon atau flavonol tersulih pada 3-O mempunyai 5-OH tetapi tanpa 4’-OH bebas b. beberapa 6- atau 8-OH flavon dan flavonol tersulih pada 3-O serta mengandung 5-OH c. isoflavon, dihidroflavonol, biflavonil dan beberapa flavanon yang mengandung 5-OH d. khalkon yang mengandung 2’ atau 6’- OH tetapi tidak mengandung 2- atau 4- OH Kuning redup dan kuning atau fluoresensi jingga Perubahan warna sedikit atau tanpa perubahan warna Flavonol yang mengandung 3-OH bebas dan mempunyai atau tak mempunyai 5- OH kadang berasal dari dihidroflavonol Rutin merupakan glikosida flavonoid yang termasuk dalam golongan flavonol. Oleh karena warna bercak dan harga Rf fraksi etil asetat daun pandan wangi menyerupai warna bercak dan harga Rf rutin, flavonoid yang mungkin terkandung dalam fraksi etil asetat daun pandan wangi mengarah pada jenis flavonol. Hasil deteksi dengan uap amonia menunjukkan flavonol yang diduga terdapat dalam fraksi etil asetat daun pandan wangi kemungkinan merupakan flavonol tersulih pada 3-O dan memiliki gugus hidroksi pada posisi 5. Hal ini didukung dari hasil deteksi bercak dengan pereaksi semprot AlC 3 . Fraksi etil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 asetat daun pandan wangi menghasilkan bercak berwarna kuning setelah disemprot dengan AlCl 3 . Sedangkan berdasarkan hasil deteksi dengan sitroborat, maka kemungkinan flavonol yang diduga ada dalam fraksi etil asetat daun pandan wangi mempunyai gugus orto-dihidroksi pada posisi 3’ dan 4’. Dengan demikian flavonoid yang terdapat dalam fraksi etil asetat mengarah pada golongan flavonol tersulih pada 3-O dengan gugus hidroksi pada posisi 5, 3’, dan 4’. Pada fraksi air daun pandan wangi, warna bercaknya menyerupai rutin namun harga Rf bercak fraksi air daun pandan wangi berbeda dengan harga Rf rutin. Kemungkinan flavonoid dalam fraksi air daun pandan wangi berada dalam satu golongan yang sama dengan rutin, yaitu flavonol namun memiliki kepolaran yang berbeda. Deteksi dengan AlCl 3 menghasilkan bercak berwarna kuning, sehingga kemungkinan flavonol yang diduga memiliki gugus hidroksi pada posisi 5. Sedangkan deteksi dengan sitroborat menghasilkan warna coklat muda, berbeda dengan rutin yang berwarna kuning, sehingga flavonol yang diduga mungkin tidak memiliki gugus orto-dihidroksi pada posisi 3’, 4’. Dengan demikian jenis flavonoid yang terkandung dalam fraksi air daun pandan wangi mengarah pada flavonol tersulih pada 3-O serta memiliki gugus hidroksi posisi 5. Menurut Seikel 1962, pada fase gerak n-butanol : asam asetat : air 4 : 1 : 5 v v glikosida flavonoid memiliki harga Rf yang lebih kecil dari 0,70, dilihat berdasarkan jumlah gugus hidroksi yang terikat pada cincin aromatis, atau pada gula yang terikat pada glikosida tersebut. Semakin banyak jumlah gugus hidroksi yang terikat semakin kecil harga Rf. Sedangkan aglikon flavonoid bergerak lebih cepat pada fase gerak ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 Baik fraksi air dan etil asetat daun pandan wangi diduga mengandung glikosida flavonoid yang mengarah pada golongan flavonol. Berdasarkan hasil penafsiran jenis flavonoid yang mungkin terdapat dalam kedua fraksi, gugus hidroksi pada flavonoid yang terkandung dalam fraksi air lebih sedikit jumlahnya daripada yang terdapat dalam fraksi etil asetatnya. Flavonoid dalam fraksi air daun pandan wangi memiliki gugus hidroksi pada posisi 5 sedangkan flavonoid dalam fraksi etil asetat memiliki gugus hidroksi pada posisi 5, 3’ dan 4’. Namun harga Rf flavonoid dalam fraksi air daun pandan wangi lebih kecil daripada harga Rf flavonoid dalam fraksi etil asetatnya. Hal ini karena glikosida flavonoid yang terkandung dalam fraksi air daun pandan wangi kemungkinan memiliki jenis gula terikat yang berbeda dengan glikosida flavonoid pada fraksi etil asetat daun pandan wangi. Molekul gula memiliki gugus hidroksi menyebabkan adanya tambahan gugus hidroksi pada glikosida flavonoid dalam fraksi air daun pandan wangi. Dengan demikian, glikosida flavonoid yang terkandung dalam fraksi air daun pandan wangi diduga lebih polar daripada yang terkandung dalam fraksi etil asetatnya. Rutin yang merupakan glikosida flavonol, memiliki harga Rf yang lebih tinggi daripada glikosida yang diduga terkandung dalam fraksi air daun pandan wangi. Harga Rf yang berbeda antara rutin dan glikosida dalam fraksi air daun pandan wangi disebabkan jenis dan jumlah gula yang terikat pada kedua glikosida flavonoid tersebut. Pada rutin terikat disakarida rutinosa sedangkan pada glikosida dalam fraksi air daun pandan wangi belum diketahui jenis dan jumlah gula yang terikat. Kemungkinan jenis dan jumlah gula yang terikat pada glikosida dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 fraksi air daun pandan wangi berbeda dengan rutin mengakibatkan bertambah banyaknya gugus hidroksi yang terikat sehingga harga Rf-nya lebih kecil daripada rutin. Selain itu harga Rf yang kecil dari fraksi air daun pandan wangi kemungkinan dapat juga disebabkan oleh kandungan flavonoid yang kurang banyak daripada flavonoid dalam fraksi etil asetatnya. Untuk mengetahui secara pasti jenis flavonoid yang terkandung dalam kedua fraksi perlu dilakukan analisis lebih lanjut secara spektroskopi.

F. Analisis Kuantitatif Kelarutan Kalsium Batu Ginjal