HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 PENUTUP 48

conducting , sedangkan istilah bimbingan dalam bahasa Indonesia diberi arti yang selaras dengan arti-arti yang disebutkan diatas, akan muncul dua pengertian, yaitu: 1. Memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberitahukan sesuatu sambil memberikan nasihat. 2. Mengarahkan, menuntun, ke suatu tujuan. Dengan demikian, Counseling diartikan sebagai pemberian nasihat, pemberian anjuran dan pembicaraan dengan bertukar pikiran. Bimbingan dan konseling dapat diartikan sebagai perangkat program pelayanan bantuan yang dilakukan melalui kegiatan perorangan dan kelompok untuk membantu peserta didik melaksanakan kehidupan sehari-hari secara mandiri dan berkembang secara optimal, serta membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya. Dengan adanya program bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru BK, maka akan membantu peserta didik dalam membentuk kepribadiannya. Menurut Prayitno 2004: 253 terdapat 6 enam layanan bimbingan dan konseling, yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan konseling belajar, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan dan konseling kelompok. Layanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan layanan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan yang bersangkutan. Layanan bimbingan dan konseling bertujuan agar para siswa dapat mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, siswa yang kreatif dan pekerja produktif. Layanan bimbingan dan konseling memiliki arti yang luas. Oleh sebab itu, layanan bimbingan dan konseling yang dimaksud adalah layanan bimbingan dan konseling berdasar pada bidang bimbingan dan konseling. Maksud layanan bimbingan dan konseling pada bidang bimbingan dan konseling adalah guru BK membantu mengatasi masalah siswa dilihat dari bidang bimbingan dan konseling tersebut. Istilah bidang ragam bimbingan dan konseling menunjuk pada bidang kehidupan tertentu atau aspek perkembangan tertentu yang menjadi fokus perhatian dalam pelayanan bimbingan. Menurut Winkel dan Sri Hastuti 2006: 114 bidang bimbingan dan konseling dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bimbingan karier, bimbingan akademik dan bimbingan pribadi-sosial. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan tanggung jawab bersama antara konselor, guru dan pimpinan sekolah yang masing-masing memiliki peran dalam keterlibatan pada proses bimbingan dan konseling di sekolah. Penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan dengan lancar apabila sekolah memiliki seorang konselor atau guru BK. Konselor atau guru BK adalah tenaga pendidik yang bertugas dan bertanggung jawab memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan. Konselor berperan membantu siswa menyelesaikan permasalahannya ketika sedang mengalami permasalahan di sekolah kemudian bersama-sama mencari jalan keluar. Pada saat ber-PPL BK di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, penulis melihat bahwa layanan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan oleh guru BK berjalan lancar. Layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru BK tersebut sesuai dengan program bimbingan dan konseling di sekolah yang telah dibuat. Namun, para siswa di sekolah tersebut masih ada yang belum bisa memahami maksud dari pemberian layanan bimbingan dan konseling dari guru BK, karena dimata para siswa guru BK hanya menangani para siswa yang bermasalah, misalnya seperti siswa yang membolos dan kenakalan siswa yang pada akhirnya harus melaporkan ke guru BK, sedangkan, tugas BK di sekolah adalah membantu dan membimbing para siswa untuk berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan kebutuhan dan tugas perkembangannya. Selain itu, di lingkungan sekolah juga ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, masalah dalam penyesuaian diri terhadap lingkungan dan masih ada siswa yang belum memiliki keberanian untuk menemui dan berkunjung ke ruang BK. Oleh sebab itu, guru BK dapat menunjuk pada bidang kehidupan tertentu yang menjadi fokus perhatian dalam layanan bimbingan melalui layanan bimbingan dan konseling berdasar pada bidang bimbingan dan konseling. Jadi, guru BK di sekolah ingin mengetahui seberapa bermanfaat layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling tersebut. Apakah dengan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru BK, para siswa sudah merasakan kebermanfaatannya atau sudah merasakannya tetapi belum optimal bagi para siswa. Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan dan diberikan oleh guru BK di sekolah memiliki penerimaan yang berbeda-beda oleh para siswa karena pengalaman yang diterima oleh para siswa juga berbeda serta manfaat yang diterima juga berbeda. Penulis melakukan penelitian untuk melihat sejauh mana kebermanfaatan layanan bimbingan dan konseling dengan judul “Kebermanfaatan Layanan Bimbingan Dan Konseling Berdasarkan Bidang Bimbingan dan Konseling Studi Deskriptif Kebermanfaatan Layanan Bimbingan dan Konseling Berdasarkan Bidang Bimbingan dan Konseling Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta .” Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai masukan dan saran bagi kemajuan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah tersebut agar dapat berjalan lebih baik lagi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam skripsi ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Seberapa bermanfaat layanan bimbingan dan konseling berdasarkan bidang bimbingan dan konseling terhadap siswa Kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta?