Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

menimbulkan pemborosan biaya, waktu dan sebagainya. Tentunya hal ini bisa membuat pelanggan yang merasa tidak puas lari ke perusahaan saingan. Citrs perusahaan menjadi buruk dan penjualanpun menurun yang tentunya juga bisa mengakibatkan krus menurunnya keuntungan perusahanan. Dari uraian diatas, diduga terdapat hubungan positif anatara motivasi kerja dengan kepuasan kerja. Dengan perkataan lain, makin kuat motivasi kerja, makin tinggi kepuasan kerja karyawan. Menurut Grund dan Sliwka, 2001 Dalam Jurnal Koesmono motivasi dapat berupa keuangan dan non keuangan yang akan berdampak pada kepuasan kerja. Hal ini wajar karena seseorang dalam memenuhi kebutuhan tidak akan terlepas dengan kebutuhan intrinsik dan ekstrinsik. Antara motivasi dengan kepuasan memiliki hubungan yang sangat erat, dan motivasi merupakan prediktor yang dapat berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Suratman, 2003. Artinya apabila motivasi kerja ditingkatkan maka kepuasan kerja cenderung menigkat dan terdapat hubungan yang sangat signifikan antara motifasi dan kepuasan kerja.

2.2.5. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Rivai 2005 : 309 kinerja merupakan satu fungsi dari motifasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesetiaan atau tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan pada setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Menurut Martije Paais 2003 : 369 hubungan motivasi dan kinerja bergantung dalam manajemen dalam segala tingkatan hierarkis organisasi yang berperan di dalamnya. Setiap orang pada setiap saat selalu melakukan berbagai macam aktifitas, aktifitas tersebut dapat diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan kerja. Dengan kata lain bekerja merupakan serangkaian aktifitas yang dilakukan seseorang untuk melaksanakan tugas yang menghasilkan karya atau kinerja. 2.2.6. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Menurut Komang Ardana 2005 : 38 kepuasan kerja penting dalam organisasi karena diyakini bahwa kepuasan kerja yang tinggi akan mendorong kinerja individu atau karyawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan efektifitas organisasi secara total. Kepuasan kerja yang rendah dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti mangki kerja, mogok kerja, kerja lamban, pindah kerja, kerusakan yang disengaja dan sebagainya. Sebaliknya kepuasan kerja yang tinggi akan mempengaruhi kondisi kerja serta kinerja sehingga mampu memberikan keuntungan aktual bagi organisasi dan tenaga kerja itu sendiri. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Menurut Koesmono dalam jurnal berbagai teori motivasi yang ada salah satunya adalah porter lawler model. Persoalan antara kepuasan kerja dan kinerja muncul sejak adanya gerakan hubungan antar manusia. Sebenarnya dalam teori muatan tersirat adanya bahwa kepuasan mengarah kepada kinerja dan ketidak puasaan menurunkan kinerja. Porter lawler menyatakan bahwa proses kognitif dalam persepsi memainkan suatu peran sentral bahwa hubungan antara kepuasan dan kinerja berhubungan secara langsung dengan suatu model motivasi. Menurut Martje paais 2003 : 369 kepuasan kerja menunjukan kesesuaian antara harapan seseorang antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang di sediakan pekerjaan jadi bekerja adalah suatu bentuk aktivitas yang bertujuan untukmendapatkan kepuasan. kepuasan tersebut merupakan perpaduan dari hasil intrinsik dan ekstrinsik yang di terima karyawan. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dan kinerja karyawan Luthans, 2006 : 246, kepuasan lebih mempengaruhi kinerja daripada kinerja mempengaruhi kepuasan. karyawan yang puas akan memiliki kinerja yang lebih baik daripada karyawan yang kurang puas. Dengan demikian dapat di katakan bahwa meningkatnya kepuasan kerja yang di rasakan akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3. Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Diduga motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Mandala Mandiri Motor Honda Jemursari Surabaya. 2. Diduga kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Mandala Mandiri Motor Honda Jemursari Surabaya. 3. Diduga motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan karyawan PT. Mandala Mandiri Motor Honda Jemursari Surabaya. Kinerja Motivasi Kerja Kepuasan Kerja