61
4.1.2. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dilihat dari tingkat probabilitas maka kinerja karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan hal ini dapat dilihat dari nilai
probabilitasnya sebesar 0,069 ≤ 0,10 signifikan. Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa semakin karyawan puas atas gaji yang diterima, dan terbukanya promosi peluang karyawan untuk promosi dalam mengembangkan karier serta adanya
hubungan baik yang terjalin sesama rekan kerja pada PT. Mandala Mandiri Motor maka akan semakin membuat karyawan semangat dalam bekerja dan secara
langsung akan meningkatkan kinerja karyawan. Menjadi kewajiban setiap pimpinan perusahaan untuk menciptakan
kepuasan kerja bagi para karyawannya, karena kepuasan kerja merupakan faktor yang diyakini dapat mendorong dan mempengaruhi semangat kerja karyawan agar
karyawan dapat bekerja dengan baik dan secara langsung akan mempengaruhi kinerja karyawan. Seorang manajer juga dituntut agar memberikan suasana kerja
yang baik dan menyenangkan juga jaminan keselamatan kerja sehingga karyawan akan merasa terpuaskan. Seorang karyawan yang bisa merasakan kepuasan kerja
pada dirinya maka akan termotivasi dalam menyelesaikan tugas-tugasnya serta lebih berkomitmen terhadap tugas-tugas yang dibebankannya, sebaliknya seorang
karyawan yang tidak bisa merasakan kepuasan kerja pada dirinya, akan mempengaruhi kinerja masing-masing karyawan pada perusahaan.
Berdasarkan pengujian confirmatory factor analysis didapatkan bahwa niali faktor lading terbesar ada pada indikator kedua dan ketiga hal ini
menunjukan bahwa karyawan telah memenuhi kuantitas kerja yang sesuai dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
62
standart perusahaan seperti halnya dapat mencapai target penjualan yang ditetapkan perusahaan dan telah memiliki standart waktu yang telah di tetapkan
oleh perusahaan seperti halnya dapat menyerahkan laporan penjualan dalam deadline waktu yang ditentukan perusahaan sedangkan nilai faktor laoding
terkecil ada pad indikator kinerja pertama mengenai kualitas kerja karyawan hal ini menunjukan kualitas kerja karyawan paling rendah dibandingkan indikator
kinerja yang lainnya kualitas kerja karyawan disini seperti halnya bagaimana cara karyawan dalam melayani customer
Menurut Komang Ardana 2005 : 38 kepuasan kerja penting dalam organisasi karena diyakini bahwa kepuasan kerja yang tinggi akan mendorong
kinerja individu atau karyawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan efektifitas organisasi secara total. Kepuasan kerja yang rendah dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti mangki kerja, mogok kerja, kerja lamban, pindah kerja, kerusakan yang disengaja dan sebagainya. Sebaliknya
kepuasan kerja yang tinggi akan mempengaruhi kondisi kerja serta kinerja sehingga mampu memberikan keuntungan aktual bagi organisasi dan tenaga
kerja itu sendiri. Persoalan antara kepuasan kerja dan kinerja muncul sejak adanya gerakan
hubungan antar manusia. Sebenarnya dalam teori muatan tersirat adanya bahwa kepuasan mengarah kepada kinerja dan ketidak puasaan menurunkan kinerja.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Koesmono
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
63
2006 yang menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
4.1.3. Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja