2.2.4. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Menurut Kuswadi 2004 : 27 sarana kerja yang kurang memadai dapat menurunkan hasil kinerja karyawan, walaupun sebenarnya karyawan bersangkutan
masih mampu meningkatkan hasil kerja apabila di berikan sarana kerja yang lebih baik dari yang ada jadi sarana kerja yang kurang memadai dapat menurunkan hasil
kerja yang selanjutnya dapat menurunkan motivasi kerja. pada akhirnya, motivasi kerja yang menurun juga dapat menurunkan kepuasan karyawan.
Tingkah laku manusia selalu dilandasi oleh adanya motifasi tersebut terlepas dari tinggi rendahnya motifasi. Karyawan yang bekerja dengan motifasi yang tinggi
merupakan harapan setiap perusahaan. Jadi, untuk meningkatkan atau menurunkan motifasi seseorang, secara teoritis
kita harus mengetahui dulu apa kebutuhan orang tersebut pada saat tertentu. Sulitnya, perbuatan atau tingkah laku manusia sering tidak ditentukan oleh satu
macam motifasi saja. Dengan kata lain, tidak mudah untuk mengetahui kebutuhan yang membentuk motivasi tertentu di belakang suatu tingkah laku.
Gaya manajemen atu gaya kepemimpinan, yang kurang pas atau kurang cocok dilaksanakan, yang diberikan pimpinan kepada para karyawanpun dapat menurunkan
motivasi, kinerja kemampuan dan pada akhirnya kepuasan karyawan. Kuswadi 2004 : 28.
Karyawan yang tidak puas biasanya mempunyai motifasi yang rendah sehingga dalam bekerjapun mereka kurang semangat, malas, lambat dan bahkan bisa banyak
melakukan kesalahan dan lain-lain hal yang bersifat negatif sehingga bisa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menimbulkan pemborosan biaya, waktu dan sebagainya. Tentunya hal ini bisa membuat pelanggan yang merasa tidak puas lari ke perusahaan saingan. Citrs
perusahaan menjadi buruk dan penjualanpun menurun yang tentunya juga bisa mengakibatkan krus menurunnya keuntungan perusahanan.
Dari uraian diatas, diduga terdapat hubungan positif anatara motivasi kerja dengan kepuasan kerja. Dengan perkataan lain, makin kuat motivasi kerja, makin
tinggi kepuasan kerja karyawan. Menurut Grund dan Sliwka, 2001 Dalam Jurnal Koesmono motivasi dapat
berupa keuangan dan non keuangan yang akan berdampak pada kepuasan kerja. Hal ini wajar karena seseorang dalam memenuhi kebutuhan tidak akan terlepas dengan
kebutuhan intrinsik dan ekstrinsik. Antara motivasi dengan kepuasan memiliki hubungan yang sangat erat, dan motivasi merupakan prediktor yang dapat
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan. Suratman, 2003. Artinya apabila motivasi kerja ditingkatkan maka kepuasan kerja cenderung menigkat dan
terdapat hubungan yang sangat signifikan antara motifasi dan kepuasan kerja.
2.2.5. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan