. 2.3.7
Alat-alat Pemecahan Masalah
Dalam menyelesaikan permasalahan, dipergunakan beberapa alat pemecah masalah, diantaranya yaitu : lembar pemeriksaan, analisis pareto dan diagram
sebab akibat.
2.3.7.1 Lembar Pemeriksaaan
Lembar pemeriksaan adalah alat yang terdiri dari daftar item dan terdiri dari beberapa indikator dari seberapa sering tiap item pada daftar tersebut terjadi.
Dalam bentuk yang paling sederhana, daftar pemeriksaan adalah alat-alat yang membuat proses pengumpulan daya lebih mudah dengan menyediakan penjelasan
pra-tertulis dari kejadian yang mungkin terjadi. Lembaran pemeriksaan yang dirancang dengan baik akan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemeriksa.
Bebeapa contoh pertanyaan adalah: “Apakah segala sesuatu telah dilakukan ?”, “Apakah semua pemeriksaaan telah dilakukan ?”, “seberapa sering masalah
terjadi ?”. Lembar pemeriksaan sederhana semacam ini disebut lembar pemeriksaan konfirmasi.
Walau sederhana, lembar pemeriksaan adalah alat perbaikan proses dan alat pemecahan masalah yang sangat berguna. Kekuatan mereka ditingkatkan
dengan besar saat digunakan untuk digunakan dengan alat sederhana lainnya, seperti analisis histogram dan analisis pareto. Pyzdek, 2002.
2.3.7.2 Analisa Pareto
Analisis pareto adalah proses untuk merangking kesempatan untuk menentukan kesempatan yang mana dari kesempatan potensial yang banyak harus
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
. dikejar lebih dahulu. Ini dikenal juga sebagai “memisahkan sedikit dari yang
penting dari banyak yang sepele”. Analisis pareto harus digunakan pada berbagai tahap dalam suatu program peningkatan kualitas untuk menentukan langkah mana
yang diambil berikutnya. Analisis pareto digunakan untuk menjawab pertanyaan seperti “Pada jenis kerusakan apa kita seharusnya mengkonsentrasikan usaha
kita”. Langkah-langkah dalam melakukan analisis pareto :
1. Tentukan klasifikasi kategori pareto untuk grafik. Jika informasi yang
diinginkan tidak ada, didapatkan dengan merancang lembaran pemeriksaaan dan lembaran buku harian.
2. Pilih salah satu interval waktu untuk analisis. Interval harus cukup panjang
untuk menjadi wakil kinerja khusus. 3.
Tentukan kejadian total misalnya biaya, jumlah kerusakan dan lain-lain untuk setiap kategori. Juga tentukan total keseluruhan. Jika ada kategori yang
menyebabkan hanya bagian kecil dari total, kelompokkanlah ini kedalam kategori yang disebut “lain-lain”.
4. Hitung prosentase untuk tiap kategori dengan membagi kategori total dengan
keseluruhan total dan dikalikan dengan 100. 5.
Urutkan rangking dari total kejadian terbesar sampai terkecil. 6.
Hitung “prosentase kumulatif” dengan menambah prosentase untuk setiap kategori pada bebrapa kategori yang telah terdahulu.
7. Buat bagan dengan sumbu vertical kiri berskala dari 0 sampai sedikitnya total
keseluruhan. Berikan nama yang cocok pada sumbu. Ukur sumbu vertical
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
.
A B
C D
E Kategori
Ju m
la h
p e
rc e
n t
kanan dari 0 sampai 100 pada sisi kanan sama tingginya dengan total keseluruhan pada sisi kiri.
8. Beri label pada sumbu horizontal dengan kategori. Kategori paling kiri harus
terbesar kedua terbesar berikutnya, dan seterusnya. 9.
Gambar dalam batang yang mewakili jumlah setiap kategori. Tinggi batang ditentukan oleh sumbu vertical kiri.
10. Gambar satu garis yang mennunjukkan kolom prosentase kumulatif dari tabel
analisis pareto. Garis prosentase kumulatif ditentukan dengan sumbu vertikal kanan.
Gambar 2.2 Diagram Pareto
Sumber: Pyzdek, 2002
2.3.7.3 Diagram Sebab Akibat