31
pejuang dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari cengkraman penjajahan Belanda dan Jepang, tokoh negarawan, serta
nilai-nilai kemanusiaan diwujudkan sehingga pada kedua zaman itu banyak didirikan patung monumen terutama di ibukota negara dan
hampir di seluruh ibukota provinsi dan kabupaten.
4. Seni rupa dalam pendidikan
Dalam konsepsi pendidikan, secara teoretik gambaran tentang manusia Indonesia telah tertuang secara jelas dalam rumusan tujuan
Pendidikan Nasional Indonesia, yakni membentuk manusia seutuhnya lahir dan batin. Dalam dunia pendidikan ada empat aliran yang
berhubungan dengan pengembangan pendidikan khususnya pendidikan seni.
Pertama, faham progressivisme yakni suatu paham dalam pendidikan yang menekankan pada kebebasan, keaktifan dan kreativitas;
essensialisme memandang bahwa budaya hanya me-rupakan salah satu dimensi dalam kehidupan manusia. Se-lanjutnya, perenialisme
menekankan bahwa akal budi manusia mempunyai kedudukan yang amat penting, sehingga aktivitas pendidikan perlu mengupayakan
perkembangannya seoptimal mungkin. Dalam aliran ini guru dipandang memiliki kedudukan sentral. Terakhir, re-konstruksionisme memandang
manusia sebagai mahluk sosial. Manusia tumbuh dan ber kembang dalam kaitannya dengan proses sosial dan sejarah perkembangan
masyarakat. Dalam kaitan ini pendidikan memiliki peran penting untuk mengadakan pembaharuan dan pembangunan masyarakat. Dengan
demikian, pendidikan seni memiliki keterkaitan dengan paham tersebut terutama dengan paham progresif yang me-mentingkan kebebasan,
keaktifan dan kreativitas, sebab karakteristik kegiatan seni tidak dapat lepas dari sifat tersebut gb. 28, 29. Melalui pendidikan seni diharapkan
dapat melahirkan generasi yang kreatif, memiliki kecerdasan dan kehalusan budi dalam mengantisipasi perubahan yang terjadi di
masyarakat sebagai yang diharapkan oleh paham perenial dan rekonstruksi.
Alam ini dipenuhi dengan berbagai jenis mahluk hidup, salah satunya adalah manusia. Dalam menjalani kehidupannya manusia berbeda
dengan mahluk hidup lainnya. Manusia hidup dengan kemampuan cipta, rasa, dan karsanya, sedang mahluk lainnya hidup dengan menggunakan
nalurinya. Dengan kemampuan yang dimilikinya itu manusia mampu menciptakan apa yang menjadi kebutuhannya. Seni lahir karena
kebutuhan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui berbagai jenis media yang berhubungan dengan pancaindera – media yang dapat
Di unduh dari : Bukupaket.com
32
dilihat, didengar, diraba, dibau, dan dikecap yang kemudian bermuara pada rasa dalam hati atau kalbu. Kelima indera yang dimiliki manusia itu
ingin dipuaskan. Untuk keperluan itu manusia mengubah dan menyusun kualitas material dari yang berkualitas ’apa adanya’ menjadi memiliki
kualitas berbagai jenis rasa. Kemudian nilai rasa tersebut terutama yang berhubungan dengan pendengaran dan penglihatan oleh para ahli
estetika disebut sebagai rasa keindahan - the sense of pleasurable ralation is the sense of beauty Read, 1972 : 18, sehingga lahirlah seni
rupa, seni musik, seni tari, seni teater, seni sastra. Hal-hal yang membuat manusia mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya dalam wujud
karya seni disebabkan sejak lahir manusia telah dibekali dengan kemampuan untuk itu. Jadi pada dasarnya semua indera manusia ingin
dipuaskan, penglihatan melalui mata, pendengaran melalui telinga, penciuman melalui hidung, pengecap melalui lidah, peraba melalui
tangan. Hanya pemuasan melalui mata, dan pendengaran baru disebut seni, sedang pemuasan melalui indera lainnya seperti hidung, lidah, dan
telapak tangan belum dapat dikatakan sebagai seni.
Gambar 28. Kegiatan seni rupa di sekolah Taman
Kanak-kanak Foto: Agung Suryahadi, 2005.
Di unduh dari : Bukupaket.com
33
Coba bayangkan bagaimana jika kehidupan manusia tanpa diiringi oleh seni ?
Para ahli neurophsychologist menemukan bahwa otak manusia terdiri dari dua hemisphere yaitu belahan otak kiri dan otak kanan yang masing-
masing memiliki fungsi berbeda dan memiliki potensi sama untuk berkembang gb. 30. Hemisphere kiri memiliki fungsi mengontrol
rational, analytical thinking, language skills, mathematical functions, and sequentially order-ed think-ing’, sedang otak kanan mengontrol intuittive
functions, spatial orientation, spatial construction, crafts, skills, art, music, creative expression, and the recognition of images Roukes, 1984:32.
Selanjutnya Howard Gardner yang terkenal dengan ‘multiple intelligence- nya’ merumuskan bahwa manusia memilki potensi tujuh jenis kecerdasan
yaitu : language, music, logic and mathematics, visual-spatial con- ceptualization, bodily-kinesthetic, knowledge of other person, dan know-
ledge of ourselves Gardner, 1983 :105. Dengan demikian sangat pasti secara alamiah manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan
potensi seni yang dimilikinya. Namun sayang dalam kenyataan hanya beberapa aspek yang mendapat prioritas untuk berkembang. Apabila
Gambar 29. Bermain layang-layang, karya Dian Pertiwi,
2006.Koleksi P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta.
Di unduh dari : Bukupaket.com
34
dicermati, seni memiliki dua aspek yang berguna bagi manusia yakni aspek produk dan aspek prosesnya. Pertama, produk atau karya seni
bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup manusia, karena dengan menghayati karya seni seseorang dapat memahami kemungkinan cara
baru dalam berfikir, merasakan dan membayangkan, sehingga karya seni memiliki banyak informasi tentang kehidupan.
Hemisphere Hemisphere Kanan Kiri
Manfaat seni yang kedua, yakni proses berkarya seni. Hal ini dalam pendidikan di sekolah umum TK, SD, SMP, dan SMA merupakan hal
yang sangat penting. Di dalam proses kegiatan berkesenian terjadi beberapa aktivitas fisik dan psikologis yang dapat merangsang dan
mengembangkan kapasitas potensi-potensi pada diri manusia, baik per- tumbuhan fisik maupun mentalnya. Lowenfeld mengiden-tifikasikan ada
beberapa hal yang dapat berkembang pada diri manusia melalui proses berkesenian antara lain pertumbuhan emosi, intelektual, fisik, persepsi,
sosial, estetik, dan kreatifitas. Oleh sebab itu peran seni dalam pendidikan adalah untuk mencapai tujuan pendidikan agar manusia lebih
utuh kepribadiannya berkembang karakter, potensi atau kapasitas yang dimiliki oleh manusia.
D. Seni Rupa Indonesia