99
e. Post-Impresionisme Paham impresionisme terus berlanjut dan melahirkan paham baru
yang dimotori oleh Cezanne. Ia menolak pandangan sebelumnya terutama penggunaan perspektif sejak zaman Renaissance dan
pandangan kaum impresionis yang melukiskan kesan cahaya pada benda, ia ingin mengembangkan seni rupa dua dimensional dari goresan,
ia membuat lapisan-lapisan ruang, bentuk geometris, irama warna, garis dan bentuk dengan hati-hati menyusun hubungan-hubungan bentuk
dalam bidang lukisan. Dalam sebuah karyanya berjudul Still Life with Apples, ia berkonsentrasi dalam mendapatkan keindahan melalui
keseimbangan, intensitas warna, kesan kedalaman ruang walaupun ia melakukan distorsi terhadap obyeknya. Tokoh lain yang terkenal dari
kelompok impresionisme adalah George Seurat, van Gogh dan Gauguin.
Gambar 99 . Paul Cezanne, Still Life With Apples sumber: Paul Zelanski.
f. Expresionisme Disebut ekspresionisme karena senimannya menjelajah ke dalam
batin, sehingga apa yang diungkapkan adalah bentuk psikologis dari senimannya. Hal ini nampak pada karya Edvard Munch dengan judul The
Scream dibuat dengan media campuran cat minyak, pastel dan kasein. Munch mengungkapkan rasa takut yang dialaminya melalui tarikan garis
Di unduh dari : Bukupaket.com
100
dan warna bergelombang memenuhi bidang lukisannya. Van Gogh juga termasuk ekspresionis yang sangat terkenal. Ia lahir di Belanda pada
tahun 1853, putra seorang pendeta. Pada waktu muda ia sangat religius
dan menjadi penghotbah di depan para pekerja tambang di Inggris dan Belgia. Awal mulanya ia sangat terkesan dengan lukisannya Milet yang
penuh dengan pesan sosial sehingga ia memutuskan untuk menjadi pelukis. Oleh adiknya Theo yang bekerja sebagai karyawan di Artshop ia
diperkenalkan dengan seorang pelukis impresionis. Selanjutnya ia memutuskan untuk pergi ke Arles di Perancis Selatan, dengan harapan ia
dapat bekerja dengan tenang. Selama bekerja sebagai pelukis di Arles hidupnya dibantu oleh adiknya Theo, ia banyak menulis surat kepada
Theo mengukapkan kesulitan hidupnya. Akhirnya setelah setahun ia frustrasi dan menjadi gila, pada tahun 1889 ia masuk rumah sakit gila
namun ia masih sempat melukis, setelah empat belas bulan dalam perawatan ia akhirnya bunuh diri dalam usia 38 tahun. Lukisan-lukisan-
nya yang terkenal saat ini ia kerjakan dalam kurun waktu tiga tahun. Dalam sebuah surat kepada adiknya, ia mengatakan, bahwa ketika
emosinya sangat kuat ia melukis tanpa menyadari apa yang dibuatnya, seperti halnya orang menulis surat dengan penuh emosi ia meng-
goreskan kuasnya seperti menggoreskan pena di atas kertas menuliskan kata-kata emosional. Begitu pula kaum ekspresionis melukiskan emo-
Gambar 100 . Edvard Munch, The Scream
sumber: Paull Zelanski.
Di unduh dari : Bukupaket.com
101
sinya dengan goresan dan warna diiringi oleh ledakan emosi pada perasaannya. Perhatikan lukisannya dengan judul Starry Night gb. 101,
ia menggunakan obyek malam hari ketika langit penuh bintang emosinya meletup tercurahkan menjadi sebuah lukisan dengan tarikan kuas yang
kuat, tegas, bintang-bintang sinarnya berpendar bergulung-gulung mewakili emosinya yang meledak-ledak.
Di Dresden Jerman pada tahun 1905, kelompok ekspresionis mem- bentuk Die Bruck The Bridge tokoh-tokohnya adalah Enrst Ludwig
Kirchner, Erich Eckel, Otto Muller dan lain-lainnya. Karya-karya mereka mengungkapkan tetang kekerasan. Kelompok ini berakhir setelah de-
lapan tahun, namun telah dapat melahirkan gaya baru dalam seni rupa di Jerman. Selang beberapa tahun setelah munculnya Die Bruck, pada
tahun 1911 lahir pula kelompok lain di Munich yang bernama The Blaue Reiter The Blue Rider dipelopori oleh Kandinsky dan Jawlensky.
Kelompok ini banyak mengungkapkan kelesuan dan kemarahan dalam karya seni rupanya.
Gambar 101. Van Gogh, Stary Naight, sumber: Belinda Thompson and Michael Howard
g. Fauvisme Fauvisme lahir ketika seklompok pelukis dipimpin oleh Matisse
mengadakan pameran pada tahun 1901 di Perancis. Karya lukisan yang dipamerkan dianggap sangat revolusioner karena pembaharuannya
Di unduh dari : Bukupaket.com
102
dalam menampilkan konsep estetiknya oleh karena itu kelompok ini dijulukis le Fauves atau the Wild beast. Mereka meninggalkan semua
konsep deskriptif naturalistik dalam pengunaan warna dan dalam bebera-
Gambar 102 . Henri Matisse, The Red Studio sumber: Paul Zelanski.
Gambar 103. Andre Derain, The Pool of London sumber: Paul Zelanski
Di unduh dari : Bukupaket.com
103
pa hal juga penggunaan bentuk. Sebaliknya mereka menggunakan unsur-unsur seni rupa tersebut sebagai unsur atau ekspresi dari esensi
tentang sesuatu, bebas dari asosiasi yang ketat tentang lingkungan yang dikenal sebagaimana halnya seni lukis realis dan naturalistik. Dengan
demikian mereka memberi warna benda bukan warna benda yang dilihat sebagaimana pelukis realis dan naturalis, mereka memberi warna-warna
benda sesuai dengan kemauan dan selera mereka dalam menafsir- kannya untuk mencapai harmoni dan kesatuan. Hal ini tercermin dari
karya Matisse dengan judul The Red Studio gb.102 dan karya Andre Derain The Pool of London gb103 . Dalam The Red Studio Matisse
menggunakan warna secara murni dan datar, sebagian dari bentuk- bentuknya hanya berupa kontur dengan dominasi warna merah maroon
di seluruh bidang. Berbe-da dengan Andre Derain dalam karyanya The Pool of London, ia masih terikat dengan perspektif namun sangat bebas
dalam menafsirkan warna. Kelompok ini bubar setelah tiga tahun. h. Kubisme
Kubisme dikembangkan oleh Picasso dan Georges Braque, sebenar- nya dimulai oleh Cezanne tentang konsepnya dalam memandang obyek
lukisannya, yaitu bahwa bentuk yang kita lihat dapat dikembalikan kepada bentuk aslinya yaitu bentuk geometris. Pada periode sebelumnya
Picasso mengungkapkan gagasan dalam lukisannya masih terikat de- ngan bentuk-bentuk senyatanya, ia hanya berkiprah dalam pemba-
haruan warna mengikuti emosi dan perasaannya dalam mengungkapkan obyek yang diamatinya. Selanjutnya pada tahun 1907 ia terinspirasi oleh
konsep geomaterisnya Cezanne dan bentuk-bentuk stilisasi patung dari Afrika. Dengan mengkombinasikan kedua hal tersebut ia mengem-
bangkan gaya seni lukis baru yang disebut kubisme. Kubisme merupakan seni rupa yang dihasilkan karena studi terhadap seni-seni purba, konsep-
konsep seni tersebut diungkapkan dalam bahasa rupa baru. Salah satu konsepnya adalah menggambarkan beberapa sudut pandang sekaligus
dalam sebuah lukisan, misalnya pandangan depan, samping dan atas. Hasilnya memang bukan benda sebagaimana yang dilihat tetapi susunan
unsur-unsur dari obyek benda yang dilukis. Kubisme dibedakan menjadi Kubisme Analitik cenderung memecah-mecah obyek kemudian me-
nyusun kembali dalam susunan berbeda serta tidak mementingkan warna gb. 104 Kubisme Sintetik merupakan lanutan dari Kubisme Analitik
tetapi lebih memberikan penekanan kepada unsur-unsur rupa seperti warna dan tekstur. Akibat dari pemecahan obyek dan penyusunan
kembali, lukisan obyek menjadi lain dari penampakan aslinya, inilah salah satu cara membuat abstraksi terhadap suatu kenyataan obyek.
Di unduh dari : Bukupaket.com
104
i. Futurisme Di Italia pada tahun 1910 muncul reaksi oleh kelompok seniman yang