79
but Canopic Jars ditutupi dengan empat bentuk yaitu: kepala manu- sia, kera baboon, elang, dan serigala sebagai lambang empat roh pe-
lindung yang disebut Empat Putra Horus. Dalam periode tertentu hiasan pada dinding kuburan, peralatan yang digunakan untuk roh disertakan
dalam pemakaman. Misalnya perahu adalah untuk menyeberangi air di akhirat.
b. Kuburan Mesir
Banyak yang diketahui tentang hidup dan seni pada zaman Mesir Kuno dapat dijumpai pada kuburan-kuburan yang dipersiapkan untuk
melindungi jenazah orang yang meninggal. Masyarakat Mesir pada waktu itu percaya bahwa kehidupan yang akan datang harus dipersiapkan dan
dilengkapi secara detail, sebagai hasilnya kuburan dihiasi dengan penggambaran orang yang meninggal gb. 76b seperti kegiatan selama
hidupnya dan sesaji yang dibutuhkan oleh roh untuk bekal kehidupannya di akhirat yang terdiri dari berbagai jenis minuman dan makanan dan
pewarna mata untuk melindunginya dari terpaan sinar matahari Mesir yang panas. Oleh karena roh hidup dalam dunia dewa maka ada standar
sesaji yang dipersembahakan yakni yang serba baik dan suci sesuai dengan apa dipersembahkan kepada para dewa.
c. Binatang Suci Dalam kepercayaan agama Mesir Kuno, para dewa diasosiasikan
dengan aspek alam dan kosmos, khususnya yang berhubungan dengan geografi secara lokal atau episode pengalaman hidup dan mati manusia.
Misalnya Osiris adalah dewa tumbuh-tumbuhan dan fecondity adalah dewa yang sangat penting dalam kehidupan setelah kematian. Istrinya
Isis adalah kepala mourner dan juga sebagai image keibuan. Beberapa dewa memiliki binatang diasosiasikan dengan binatang itu dan beberapa
digambarkan dengan sifat binatang. Dewa Thot yang berkepala ibis sebagai contohnya adalah dewa sastra dan tulisan juga sebagai dewa
bulan. Di antara sekian banyak binatang, kucing gb. 77a bagi masyarakat Mesir Kuno merupakan binatang suci.
2. Yunani
Seni Yunani Kuno, seperti halnya seni zaman Mesir Kuno, juga merupakan hasil kebudayaan manusia yang sangat tua usianya.
Keberadaaanya diperkirakan telah ada pada abad 7-5 sebelum Masehi. Kebudayaan Yunani dan Romawi Kuno merupakan asal muasal
kebudayaan Eropa yang ada saat ini. Kesenian Yunani Kuno dikenal melalui peninggalan arsitekturnya yang indah dan megah serta patung-
patung realis dengan bentuk anatomi sangat sempurna. Dalam seni rupa maupun arsitektur hal penting yang menjadi peninggalan zaman Yunani
Di unduh dari : Bukupaket.com
80
Kuno adalah tentang proporsi bentuk dan pembagian ruang yang disebut ’Proporsi Emas’ atau Golden Section: bahwa perbandingan bagian yang
pendek dengan bagian yang panjang adalah 1 : 1,618. Proporsi ini juga dijumpai di alam, yakni pada pertumbuhan pepohonan dan pada
pertumbuhan kulit kerang dan juga pada manusia. Proporsi ini hampir diterapkan dalam setiap karya seni rupa dan arsitektur gb. 78, 79.
Seni Yunani Kuno dapat dibedakan menjadi beberapa periode, yakni Geometric, Archaic, Classical dan Hellenistic. Periode Geometric
dimulai sekitar 1000 tahun sebelum Masehi. Pada masa ini pot dihiasi dengan motif abstrak geometris dan diakhiri dengan motif-motif ketimuran
seperti teratai, bentuk singa, sphinx dan ornamen berkembang semakin halus. Periode Archaic ditandai dengan produksi patung dan bentuk
berwarna hitam pada pot. Kekuatan niaga didominasi oleh dua kelompok etnis yakni Corinth dan Athen. Produksi pot keramik mereka dijual
diseluruh daerah di Yunani dan menyebar hingga Spanyol, Ukraina dan Italia dan mengalahkan produksi daerah lainnya. Warna-warna keramik
pada masa ini dibatasi oleh teknik pembakarannya yang hanya mendapatkan warna hitam, merah, putih, dan kuning.
Pada seni patungnya sangat dipengaruhi oleh patung Romawi dan menjadi model patung klasik di kawasan Eropa. Dalam hal bahan
dipengaruhi oleh Mesir dan Mesopotamia yang menggunakan batu tetapi bentuknya lebih dinamis dibanding patung Mesir. Ada tiga gaya
dalam pengambaran manusia dalam patung yaitu: patung telanjang berdiri, patung berdiri dengan draperi pada pakaiannya, dan patung
duduk. Semua menggambarkan tentang pemahaman kesempurnaan dengan ketepatan anatomi bentuk tubuh manusia. Hal ini menjadi subyek
yang sangat pokok dalam kesenian Yunani, melihat bentuk tubuh dewa sama dengan bentuk tubuh manusia, tidak ada perbedaan antara seni
sakral dan seni sekuler. Oleh karenanya, tubuh manusia dipandang dari keduanya yaitu suci dan duniawi. Hingga akhirnya masyarakat melarang
Gambar 78. Kuil
Parthenon sumber:
Gombrich
Di unduh dari : Bukupaket.com
81
penggambaran tubuh wanita telanjang pada abad IV sebelum Masehi yang menyebabkannya menjadi kurang penting dalam perkembangan
seni patung Yunani. Patung-patung yang dibuat bukan semata untuk keperluan artistik,
tetapi pembuatannya banyak didasari dari pesanan para bangsawan dan negara yang digunakan sebagai monumen publik, sebagai persembahan
di tempat suci keagamaan atau sebagai tanda pada kuburan. Patung- patung tersebut tidak semuanya menggambarkan tokoh individual tetapi
lebih kepada nilai-nilai keindahan, keibaan, penghormatan, dan peng- orbanan. Nilai-nilai tersebut selalu digambarkan dalam bentuk tubuh
pemuda telanjang kouroskouroi walaupun ditempatkan pada ku- buran orang tua. Patung telanjang pemuda kouroskouroi gayanya
hamper sama. Gradasi dalam status sosial digambarkan dengan ukuran besar kecilnya dibanding nilai artistiknya.
Gambar 79. Pot Bunga Yunani dengan hiasan geometris
sumber: Paul Zelanski
Di unduh dari : Bukupaket.com
82
Pada zaman klasik 500 tahun sebelum Masehi terjadi perubahan besar dalam seni patung Yunani karena diperkenalkannya konsep
demokrasi yang mengakhiri kekuasaan bangsawan yang diasosiasikan oleh patung kouroi. Pada masa ini terjadi perubahan gaya dan fungsi
patung, teknik menggambarkan posenya berkembang menjadi lebih naturalistik dengan wujud patung manusia realistik gb. 80 . Seni patung
a b pada masa ini penggunaannya diperluas yaitu digunakan sebagai relief
pada tempat-tempat suci dan pemakaman. Selain itu para filusuf dan karyanya juga mewarnai pemikiran orang di seluruh dunia hingga saat ini,
antara lain karya Plato, dan Aristoteles. Plato misalnya, menganggap
Gambar 80. a Venus dari Milo, abad 1 sebelum Masehi, b Prajurit dari Riace, abad 5 sebelum Masehi sumber: Paul Zelanski .
Di unduh dari : Bukupaket.com
83
bahwa lukisan merupakan tiruan dari tiruan, karena apabila pelukis melukis meja, meja tersebut sebenarnya merupakan tiruan dari dunia ide
pembuatnya. Jadi menurut pandangan ini pelukis yang melukiskan benda buatan manusia adalah meniru tiruan dari pembuat awalnya.
3. Romawi