96
b. Romantisme Romatisme lahir juga sebagai reaksi atas kebiasaan mencipta dalam
seni rupa yang mengutamakan emosi dan imajinasi dari pada logika dan harmoni dari nilai-nilai klasik. Hal ini berbarengan dengan lahirnya paham
Neoklasik, perbedaaanya adalah pada esetetika Neoklasik cenderung impersonal, sedangkan estetika Romantik lebih menonjolkan perasaan
sendiri ketika melihat suatu suasana atau kejadian atau potensi bahan yang digunakan. Tokoh-tokoh pelukis aliran ini yang ternama antara lain
John Constable, Turner, dan Theodore Gericault. Constable lebih tertarik melihat pemandangan pedesaan gb. 95, Turner tertarik dengan sifat
warna murni yang mempengaruhi emosi, dan Gericault tertarik dengan kejadian dramatis sehingga melahirkan karya Rakit Medusa yang
terkenal.
Gambar 95 . John Constable, The Haywain sumber: Gombrich
Di unduh dari : Bukupaket.com
97
Gambar 96. Joseph Mallord William Turner, Snow Storm sumber: Paul Zelanski
Gambar 97. Gustave Courbet, The Stone Breaker sumber: Paul Zelanski
Di unduh dari : Bukupaket.com
98
c. Realisme Di Perancis pada sekitar tahun 1850 hingga 1875 ada pendekatan
baru dalam melukis, Sebelumnya seniman hanya mengandalkan imajinasi dan perasaannya dalam berkarya, pendekatan baru ini
menginginkan pengungkapan kondisi yang nyata dari apa yang dilihat tanpa tambahan idealisme senimannya. Pelopor gerakan ini adalah
Honore Daumier dan Gustave Courbet terkenal dengan ungkapannya: “Show me an angle and I’ll paint one”. Hal ini berarti ia ingin melukiskan
kondisi sebenarnya dari apa yang dilihatnya, bahwa keindahan yang di berikan oleh alam adalah mengatasi semua yang dikerjakan oleh
seniman, hal ini ditunjukan oleh lukisannya dengan judul The Stone Breaker gb. 97.
d. Impresionisme Pada pameran yang diselenggarakan pada tahun 1863 di Salon resmi
di Perancis, lukisan realisme oleh para juri dan kurator akademis dianggap tidak baik, termasuk lukisannya Eduard Manet yang berjudul
Déjeuner sur l’Herbe . Menurut Manet keindahan lukisan terletak pada keindahan warna, gelap terangcahaya, pola, dan brushstroke-nya pada
permukaan kanvas. Pernyataan Manet ini mendapat dukungan dari seniman lainnya, mereka menolak penggambaran ceritera, dan suasana
realistik. Sebagai gantinya mereka mencari kesan cahaya yang sebentar menerpa obyek dalam waktu dan kondisi yang berlainan. Pandangan ini
direalisasikan oleh Eduard Manet dengan lukisannya yang terkenal Rouen Cathedral dan The Haystack gb.98. Kaum impresionis
mengungkapkan efek cahaya alami terhadap benda.
Gambar 98. Claude Monet, The Haystack sumber: Paul Zelanski
Di unduh dari : Bukupaket.com
99
e. Post-Impresionisme Paham impresionisme terus berlanjut dan melahirkan paham baru