Kepercayaan Hidup Setelah Mati Mengawetkan jenazah merupakan kebutuhan berkaitan dengan ke- Kuburan Mesir

77 bagian kepalanya, dibuat patung dan diletakkan di atas peti jenazahnya. Beberapa ciri seni rupa Mesir Kuno adalah penyederhanaan pada bentuk patung manusia, tidak mengenal perspektif pada lukisannya. Ketika menggambarkan adegan tokoh-tokohnya terlihat dari samping, tokoh penting digambarkan lebih besar. Relief-reliefnya pipih dan timbul, terkadang diberi warna gb 76 b. b c a Gambar 76. a Mumi, b Relief menggambarkan roh dengan sesajinya, c Tempat menyimpan organ dalam orang yang meninggal sumber: http:www.google. co.id Egypt

a. Kepercayaan Hidup Setelah Mati Mengawetkan jenazah merupakan kebutuhan berkaitan dengan ke-

percayaan hidup setelah kematian merupakan kepercayaan penting pada zaman Mesir Kuno, mereka menggangap roh orang meninggal akan kembali menggunakan raganya suatu saat nati. Pada zaman 3000 Sebelum Masehi saat dimulainya zaman Pharaoh jenazah ditanam dalam Di unduh dari : Bukupaket.com 78 kuburan di pasir dengan beberapa sesaji yang sederhana. Panas dan kekeringan yang bersifat alami mengawetkannya dengan sedikit bantuan pembalseman. Selanjutnya seiring perkembangan masyarakat, cara penguburan menjadi lebih meningkat kualitasnya, karena dilakukan perawatan terhadap jenazah untuk melindunginya dari kehancuran. Jenazah dibuat mumi dibungkus kain dengan pola dekoratif. Bagian muka biasanya ditutup dengan topeng dari bahan semacam tanah liat atau dari bahan logam menyerupai orangnya yang meninggal gb 76a. Bagian organ dalam dipisahkan dari tubuhnya dan ditempatkan pada tempat sejenis tabung dari tanah liat atau batu gb.76c. Wadah ini dise- a b c Gambar 77. a Kucing sebagai binatang suci, b Burung elang lambing Dewa Horus, c Lukisan potret di kuburan sumber: http:www.google. co.id Egypt . Di unduh dari : Bukupaket.com 79 but Canopic Jars ditutupi dengan empat bentuk yaitu: kepala manu- sia, kera baboon, elang, dan serigala sebagai lambang empat roh pe- lindung yang disebut Empat Putra Horus. Dalam periode tertentu hiasan pada dinding kuburan, peralatan yang digunakan untuk roh disertakan dalam pemakaman. Misalnya perahu adalah untuk menyeberangi air di akhirat.

b. Kuburan Mesir

Banyak yang diketahui tentang hidup dan seni pada zaman Mesir Kuno dapat dijumpai pada kuburan-kuburan yang dipersiapkan untuk melindungi jenazah orang yang meninggal. Masyarakat Mesir pada waktu itu percaya bahwa kehidupan yang akan datang harus dipersiapkan dan dilengkapi secara detail, sebagai hasilnya kuburan dihiasi dengan penggambaran orang yang meninggal gb. 76b seperti kegiatan selama hidupnya dan sesaji yang dibutuhkan oleh roh untuk bekal kehidupannya di akhirat yang terdiri dari berbagai jenis minuman dan makanan dan pewarna mata untuk melindunginya dari terpaan sinar matahari Mesir yang panas. Oleh karena roh hidup dalam dunia dewa maka ada standar sesaji yang dipersembahakan yakni yang serba baik dan suci sesuai dengan apa dipersembahkan kepada para dewa. c. Binatang Suci Dalam kepercayaan agama Mesir Kuno, para dewa diasosiasikan dengan aspek alam dan kosmos, khususnya yang berhubungan dengan geografi secara lokal atau episode pengalaman hidup dan mati manusia. Misalnya Osiris adalah dewa tumbuh-tumbuhan dan fecondity adalah dewa yang sangat penting dalam kehidupan setelah kematian. Istrinya Isis adalah kepala mourner dan juga sebagai image keibuan. Beberapa dewa memiliki binatang diasosiasikan dengan binatang itu dan beberapa digambarkan dengan sifat binatang. Dewa Thot yang berkepala ibis sebagai contohnya adalah dewa sastra dan tulisan juga sebagai dewa bulan. Di antara sekian banyak binatang, kucing gb. 77a bagi masyarakat Mesir Kuno merupakan binatang suci.

2. Yunani