Romawi Seni Rupa Manca Negara

83 bahwa lukisan merupakan tiruan dari tiruan, karena apabila pelukis melukis meja, meja tersebut sebenarnya merupakan tiruan dari dunia ide pembuatnya. Jadi menurut pandangan ini pelukis yang melukiskan benda buatan manusia adalah meniru tiruan dari pembuat awalnya.

3. Romawi

Seni dan budaya Eropa selain didasari oleh kebudayaan Yunani Kuno juga didasari oleh kebudayaan Romawi yang terkenal karena kerajaannya sangat agresif dalam melebarkan wilayah kekuasaannya. Seni budaya Romawi pada awalnya sangat mirip dengan seni Etruscan, oleh karenanya memiliki hubungan yang dekat dengan seni budaya Yunani. Seni budaya Romawi menemukan ciri khasnya bersamaan dengan perkembangan sistem pemerintahannya yang bersifat republic sekitar 500 tahun sebelum masehi. Masyarakat Romawi sangat senang dengan seni potret, yaitu penggambaran orang persis seperti aslinya terutama orang terkenal gb. 83. Sebaliknya masyarakat Yunani lebih bersifat idealis yakni menggambarkan manusia secantik mungkin dan seatletis mungkin bagi laki-laki. Namun masyarakat Romawi lebih menyukai yang relistik. Masyarakat Romawi nampaknya memiliki sistem kepercayaan melalui seni rupanya, bahwa orang yang meninggal dunia dibuat image-nya seindah mungkin agar arwahnya bahagia sehingga tidak mengganggu orang yang masih hidup. Oleh karena itu, selama Romawi berbentuk Gambar 81. Relief patung pada kubur batu dari Hegeso, abad 5 sebelum Masehi sumber: Gombrich. Di unduh dari : Bukupaket.com 84 republik, banyak sekali karya seni berupa potret lukisan maupun patung. Sekitar 200 tahun sebelum masehi Romawi mulai menduduki Yunani, dan hal ini membuat perubahan dalam gaya seninya. Ketika pasukan Romawi memasuki Yunani mereka banyak melihat karya seni di tempat- tempat pemujaan, di kuburan, di tempat-tempat umum, dan di perumahan penduduk. Hal ini mempengaruhi pikiran orang Romawi menjadi lebih ramah dari pada watak aslinya. Akhirnya, apapun yang dikerjakan oleh orang Yunani, dalam berkesenian orang Romawi ingin memilikinya, mereka membawa pulang ke Romawi banyak sekali karya seni bangsa Yunani. Mereka juga membawa pematung Yunani untuk membuat karya seni di Romawi. Perkembangan kesenian Romawi hingga abad ke 2 Masehi masih meneruskan tradisi potret sebagai pengaruh Yunani gb. 84. Seniman Romawi menggunakan seni sebagai propaganda kekaisaran dan juga ada banyak lukisan dinding yang menghiasi perumahan gb.85. Lukisan dinding pada zaman ini diklasifikasikan menjadi empat macam tipe, pertama berupa fresco pada dinding yang menyerupai panel marmer. Tipe kedua, seniman mulai menambah sesuatu pada imitasi marmer tersebut pada lukisan dindingnya berupa buah-buahan, bunga, dan burung. Tipe ketiga obyek lukisan berkembang menjadi suasana lengkap pada seluruh dinding seperti orang bercakap- cakap duduk di kursi seakan ada ruang tiga dimensi selain ruang yang sebenarnya. Tipe keempat adalah variasi kedaerahan yang ada di ba- wah kekaisaran Roma yang meliputi seluruh Eropa. Setiap daerah me- ngembangkan keseniannya dengan menambahkan gagasan baru berasal dari Romawi. Gambar 82. Colloseum, tahun 80 Masehi sumber: Gombrich Di unduh dari : Bukupaket.com 85 Gambar 83. Altar Ara Pacis, Abad ke 2 sebelum Masehi sumber:http:www.google. co.id Roman Art Pada abad ketiga sesudah Masehi ada beberapa gagasan baru masuk kepada seni budaya Romawi. Pertama, akibat perang dengan Jerman, dalam karya seninya ditambahkan adegan ‘berdarah’ dalam ungkapan keseniannya yang menggambarkan kepala terpenggal, pemerkosaan atau penderitaan lainnya. Kedua, dalam hal keteknikan membuat patung banyak menggunakan drill dibanding pahat seba-gaimana biasanya. Hal ini disebabkan karena teknik drill lebih mudah dan cepat untuk membuat patung dan memberikan tampilan yang berbeda dibanding dengan teknik pahat. Ketiga, perkembangan tema kesenian banyak menggambarkan tentang roh, mungkin karena banyak mendapat pengaruh Agama Kristen. Hal ini dapat dilihat dalam penggambaran orang lebih banyak melihat ke atas, maksudnya ke sorga atau ke dewa, akibatnya seniman kurang menaruh perhatian dalam menggarap bagian badan karena dianggap kurang penting, kadang lengan dan kaki nampak terlalu pendek dan kepala terlalu besar. gb. 85 Fenomena ini berlanjut hingga masa jatuhnya kekaisaran Romawi pada abad keempat Masehi. Selain kesenian, kebudayaan Romawi juga banyak membangun jalan dari Roma ke daerah jajahannya, membangun tempat pertunjukan, tempat ibadah, mereka menemukan teknik membuat kubah, teknik membuat semen dan beton. Di unduh dari : Bukupaket.com 86 . Gambar 84. Patung potret sumber: http:www.google.co.idRoman Art Gambar 85. Lukisan dinding tipe ketiga sumber: http.www. Google.co.id Roman Art. Di unduh dari : Bukupaket.com 87

4. Renaissance dan Eropa