C. Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah ditetapkan dalam bab II terbukti. Dalam penelitian ini terdapat empat
hipotesis yang akan diuji. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi
Sperman Rank.
Berikut tabel hasil pengujian hipotesis :
Tabel IV. 7 Hasil Pengujian Hipotesis
Korelasi
Spearman Rank
Sumber : data diolah, 2013
Correlations
Prestasi belajar siswa
Minat baca responden
status sosial ekonomi
orangtua Pemanfaatan
jejaring sosial responden
Spearmans rho Prestasi belajar siswa
Correlation Coefficient
1.000 .032
.179 .142
Sig. 2- tailed
. .762
.091 .183
N 90
90 90
90 Minat baca responden
Correlation Coefficient
.032 1.000
.248 .142
Sig. 2- tailed
.762 .
.018 .180
N 90
90 90
90 status sosial ekonomi
orangtua Correlation
Coefficient .179
.248 1.000
.295 Sig. 2-
tailed .091
.018 .
.005 N
90 90
90 90
Pemanfaatan jejaring sosial responden
Correlation Coefficient
.142 .142
.295 1.000
Sig. 2- tailed
.183 .180
.005 .
N 90
90 90
90 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Tabel VI. 8 Interpretasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Lemah 0,20
– 0,399 Lemah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 0,100
Sangat Kuat Kriteria Pengujian Hipotesis:
a. Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima .
Hipotesis ini dibuktikan dengan menggunakan teknik korelasi dengan bantuan computer program SPSS versi 16.
a. Hubungan antara Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
Pemanfaatan Jejaring Sosial Hipotesis Penelitian :
Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial
Ha : ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial.
Hasil perhitungan korelasi
Spearman rank
untuk menguji signifikansi dapat melihat dari kolom output sig 2-tailed pada
output korelasi
Spearman rank
probabilitas ditunjukan dengan nilai 0,183 yang berarti nilai ini berada diatas taraf signifikan 5 0,05,
oleh karena probabilitas 0,05 maka menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar ilmu pengetahuan
sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial, artinya hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikam untuk seluruh populasi, tetapi hanya
untuk sampel yang diteliti. Untuk melihat kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai
koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,142 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan
yang sangat lemah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara
0,00-0,199. Tingkat korelasi yang sangat lemah artinya bukan berarti tidak mempunyai hubungan, namun tingkat hubungan
variabel prestasi belajar IPS responden yang dilihat melalui nilai kognitif
memberikan sedikit
sumbangan dalam
variabel pemanfaatan jejaring sosial.
Untuk melihat arah korelasi dapat dilihat dari nilai r. Nilai r positif berarti semakin tinggi nilai kognitif siswa maka semakin
tinggi pula frekuensi pemanfaatan jejaring sosial. Dari hasil analisis data diatas maka dapat disimpulkan Ho
diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar
ilmu pengetahuan sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial. b.
Hubungan antara Minat Baca dengan pemanfaatan jejaring sosial Hipotesis Penelitian :
Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antara minat baca dengan pemanfaatan jejaring sosial
Ha : ada hubungan yang signifikan minat baca dengan pemanfaatan jejaring sosial.
Hasil perhitungan korelasi
Spearman rank
untuk menguji signifikansi dapat melihat dari kolom output sig 2-tailed pada
output
Spearman rank
probabilitas ditunjukan dengan nilai 0,180 yang berarti nilai ini berada diatas taraf signifikan 5 0,05, oleh
karena probabilitas 0,05 maka menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara minat baca dengan pemanfaatan jejaring
sosial, artinya hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikam untuk seluruh populasi, tetapi hanya untuk sampel yang diteliti.
Untuk melihat kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu
sebesar 0,142 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang sangat lemah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
tabel interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara 0,00-0,199. Tingkat korelasi yang sangat lemah artinya
bukan berarti tidak mempunyai hubungan, tetapi tingkat hubungan variabel minat baca responden yang dilihat melalui frekuensi
membaca buku pelajaran IPS, buku pelajaran dan buku hiburan memberikan sumbangan yang sangat kecil dalam variabel
pemanfaatan jejaring sosial.
Untuk melihat arah korelasi dapat dilihat dari nilai r. Nilai r positif berarti semakin tinggi frekuensi minat baca siswa maka
semakin tinggi pula frekuensi pemanfaatan jejaring sosial. Dari hasil analisis data diatas maka dapat disimpulkan Ho
diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara minat baca
dengan pemanfaatan jejaring sosial. c.
Hubungan antara Status Sosial Ekonomi dengan Pemanfaatan Jejaring Sosial
Hipotesis Penelitian : Ho : tidak ada hubungan yang signifikan antara status sosial
ekonomi dengan pemanfaatan jejaring sosial Ha : ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi
dengan pemanfaatan jejaring sosial. Hasil perhitungan korelasi
Spearman rank
untuk menguji signifikasi dilihat dari kolom output sig 2-tailed pada
output
Spearman rank
probabilitas ditunjukan dengan nilai 0,005 yang berarti nilai ini berada dibawah taraf signifikan 5 0,05,
oleh karena probabilitas 0,05 maka menunjukan ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi dengan pemanfaatan
jejaring sosial
artinya bahwa
hasil penelitian
dapat digeneralisasikan ke populasi di mana sampel populasi itu diambil.
Untuk melihat kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu
sebesar 0,295 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang lemah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel
interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara 0,20
– 0,399. Tingkat korelasi yang lemah atau cukup artinya bahwa tingkat hubungan status sosial ekonomi orangtua responden
yang dilihat dari penghasilan orangtua, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pemilikan atau kekayaan memiliki sumbangan
yang cukup dalam pemanfaatan jejaring sosial. Untuk melihat arah korelasi dapat dilihat dari nilai r. Nilai r
positif berarti semakin tinggi status sosial orangtua siswa maka semakin tinggi pula frekuensi pemanfaatan jejaring sosial.
Dari hasil analisis data diatas maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi dengan pemanfaatan jejaring sosial.
d. Hubungan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Minat
Baca Siswa Sekolah Menengah Pertama
Hipotesis Penelitian : Ho : tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar ilmu
pengetahuan sosial dengan minat baca
Ha : ada hubungan yang signifikan prestasi belajar ilmu pengethuan sosial dengan minat baca
Hasil perhitungan korelasi
Spearman rank
untuk menguji signifikasi dilihat dari kolom output sig 2-tailed pada
output
Spearman rank
probabilitas ditunjukan dengan nilai 0,762 yang berarti nilai ini berada di atas taraf signifikan 5 0,05, oleh
karena probabilitas 0,05 maka menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan
minat baca artinya bahwa hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan ke populasi di mana sampel populasi itu diambil.
Untuk melihat kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu
sebesar 0,362 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang lemah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel
interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara 0,20
– 0,399. Tingkat korelasi yang lemah atau cukup artinya bahwa tingkat hubungan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial
responden yang dilihat dari nilai kognitif semester empat memiliki sumbangan yang cukup dalam minat baca siswa.
Untuk melihat arah korelasi dapat dilihat dari nilai r. Nilai r positif berarti semakin tinggi prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial
siswa maka semakin tinggi pula minat bacanya.
Dari hasil analisis data diatas maka dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan minat baca siswa.
e. Hubungan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Status
Sosial Ekonomi Siswa Sekolah Menengah Pertama
Hipotesis Penelitian : Ho : tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar ilmu
pengetahuan sosial dengan status sosial ekonomi orangtua siswa Ha : ada hubungan yang signifikan prestasi belajar ilmu
pengethuan sosial dengan status sosial ekonomi orangtua siswa Hasil perhitungan korelasi
Spearman rank
untuk menguji signifikasi dilihat dari kolom output sig 2-tailed pada
output
Spearman rank
probabilitas ditunjukan dengan nilai 0,91 yang berarti nilai ini berada di atas taraf signifikan 5 0,05, oleh
karena probabilitas 0,05 maka menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan
status sosial ekonomi orangtua artinya bahwa hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan ke populasi di mana sampel populasi itu
diambil. Untuk melihat kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai
koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,179 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan
yang sangat lemah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel interpretasi terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara
0,00 – 0,199. Tingkat korelasi yang sangat lemah artinya bahwa
tingkat hubungan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial responden yang dilihat dari nilai kognitif semester empat memiliki
sumbangan yang kecil dalam status sosial ekonomi orangtua siswa. Untuk melihat arah korelasi dapat dilihat dari nilai r. Nilai r positif
berarti semakin tinggi prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa maka semakin tinggi pula status sosial ekonomi orangtua
siswa. Dari hasil analisis data di atas maka dapat disimpulkan Ho
diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar ilmu
pengetahuan sosial dengan status sosial eknomi orangtua siswa. f.
Hubungan Minat Baca dengan Status Sosial Ekonomi Orangtua
Siswa Sekolah Menengah Pertama
Hipotesis Penelitian : Ho : tidak ada hubungan yang signifikan minat baca pengetahuan
dengan status sosial ekonomi orangtua siswa Ha : ada hubungan yang signifikan mint baca dengan status sosial
ekonomi orangtua siswa Hasil perhitungan korelasi
Spearman rank
untuk menguji signifikasi dilihat dari kolom output sig 2-tailed pada output
Spearman rank
probabilitas ditunjukan dengan nilai 0,018 yang berarti nilai ini berada di bawah taraf signifikan 5 0,05, oleh
karena probabilitas 0,05 maka menunjukan ada hubungan yang signifikan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan status
sosial ekonomi orangtua artinya bahwa hasil penelitian dapat digeneralisasikan ke populasi di mana sampel populasi itu diambil.
Untuk melihat kuat lemahnya korelasi dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar
0,248 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang lemah. Hal ini dapat ditunjukkan dengan tabel interpretasi
terhadap koefisien korelasi terletak pada interval antara 0,20 –
0,399. Tingkat korelasi yang lemah artinya bahwa tingkat hubungan minat baca responden yang dilihat dari frekuensi
membaca buku ilmu pengetahuan sosial, frekuensi membaca buku pelajaran dan frekuensi membaca buku non pelajaran memiliki
sumbangan yang kecil dalam status sosial ekonomi orangtua siswa. Untuk melihat arah korelasi dapat dilihat dari nilai r. Nilai r positif
berarti semakin tinggi minat baca siswa maka semakin tinggi pula status sosial ekonomi orangtua siswa.
Dari hasil analisis data di atas maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang signifikan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan status sosial ekonomi orangtua siswa.
D. Pembahasan Hasil Penelitian 1.