Hubungan antara Status Sosial Ekonomi dengan Pemanfaatan

smartphone yang mereka gunakan dan dalam membaca di situs jejaring sosialpun siswa tidak membaca semua yang ada dijejaring sosial hanya beberapa atau sebagian post dikunjungi yang kiranya menarik dan menghibur. Menurut Jack Power’s direktur dari Internasional Informatics Institute di New York mengatakan “Sembilan puluh persen orang yang membaca sebuah halaman web web page tidak melakukan scroll down. “ artinya mereka tidak meneruskan membaca halaman berikutnya Muktiono, 2003:3 Dapat dimungkinkan untuk meningkatkan minat baca siswa dibutuhkan fasilitas yang memadai seperti melengkapi buku-buku di perpustakaan dan memberikan pemahaman untuk siswa agar dalam memakai gadge t untuk mengakses jejaring sosial diarahkan tidak sebatas hiburan dan interaksi sosial namun juga melihat sisi akademiknya yaitu memanfaatkan informasi dan isi artikel yang bermanfaat agar siswa memperoleh bacaan yang dapat memperluas pengetahuan mereka.

3. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi dengan Pemanfaatan

Jejaring Sosial Berdasarkan analisis data dapat diketahui ada hubungan yang signifikan antara status sosial ekonomi dengan pemanfaatan jejaring sosial. Kesimpulan ini didukung dari hasil perhitungan korelasi Spearman rank menunjukan probabilita 0,005. Nilai p = 0,005 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau bisa dikatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orangtua dengan pemanfaatan jejaring sosial. Artinya bahwa tinggi rendahnya status sosial orangtua berhubungan dengan pemanfaatan jejaring sosial. Untuk melihat kuat atau lemahnya hubungan nilai r hitung sebesar 0,295 jika dibandingkan dengan tabel interpretasi koefisen korelasi menunjukan hubungan yang rendah atau cukup hal ini didukung dari analisis deskripsi data responden yang menunjukan bahwa sebagian besar responden mempunyai status sosial ekonomi sedang dengan jumlah 70 orang atau sebesar 77,8 dari keseluruhan responden. Hal ini ditunjukan sebagian besar masyarakat di Semin mempunyai status sosial menengah yaitu tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah hal ini didukung sebagian besar masyarakat mempunyai pekerjaan sebagai petani dan wiraswasta, sehingga penghasilan mereka bisa dikatakan rata-rata atau cukup, sebagian besar pendidikan orangtua siswa juga tidak tergolong tinggi dan rendah hal ini terbukti orangtua siswa masih mengenyam pendidikan rata-rata mencapai Sekolah Menengah Atas. Berdasarkan hasil analisis data pemanfaatan jejaring sosial dikalangan siswa sedang yaitu 51 orang atau sebesar 56,7. Hal ini disebabkan frekuensi pemanfaatan jejaring sosial tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, sebagian siswa memanfaatkan jejaring sosial lebih dari 1 jam tapi kurang dari 2 jam yang artinya dalam mengakses jejaring sosial siswa tidak terlalu berlebihan dan juga tidak terlalu kurang, selain itu tempat pengaksesan jejaring sosial sebagian besar siswa memanfaatkan di rumah hal ini disebabkan karena peraturan sekolah yang melarang siswa tidak boleh membawa dan menggunakan gadget di sekolah. Diketahui bahwa secara umum siswa Sekolah Menengah Pertama memiliki status sosial ekonomi orangtua sedang, serta dari analisis data responden yang menunjukan bahwa sebagian besar pemanfaatan jejaring sosial dikalangan siswa adalah sedang. Oleh karena itu bila dikaitkan dengan analisis data maka status sosial ekonomi orangtua siswa berhubungan secara signifikan terhadap pemanfaatan jejaring sosial. Tingginya penghasilan orangtua, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pemilikan atau kekayaan dapat mempengaruhi pemilihan gadget yang akan digunakan untuk mengakses jejaring sosial. Semakin tinggi harga gadget akan menentukan fitur- fitur dan aplikasi didalamnya. Semakin tinggi harga gadget semakin banyak fitur dan aplikasinya sehingga frekuensi pemanfaatan jejaring sosial siswa akan lebih komplek dan frekuensi penggunaanya juga akan lebih meningkat. Selain itu juga kepemilikan gadget untuk pengaksesan jejaring sosial juga menentukan status sosial siswa itu sendiri. Dalam hasil temuan beberapa siswa yang memiliki gadget atau smartphone yang bermerk sebagian besar status sosial orangtuanya lebih tinggi daripada siswa yang memiliki gadget yang biasa atau tidak bermerk. Menurut friedman faktor yang mempengaruhi status ekonomi seseorang yaitu: 1 Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah dalam memperoleh pekerjaan, sehingga semakin banyak pula penghasilan yang diperoleh. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal. 2 Pekerjaan Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan. 3 Keadaan Ekonomi Kondisi ekonomi keluarga yang rendah mendorong ibu hamil untuk tidak teratur dalam melakukan antenatal care. 4 Latar Belakang Budaya Cultur universal adalah unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di dalam semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara pergaulan sosial, adat-istiadat, penilaian umum. Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman individu- individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual 5 Pendapatan Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang telah dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Orang atau keluarga yang mempunyai status ekonomi atau pendapatan tinggi akan mempraktikkan gaya hidup yang mewah misalnya lebih komsumtif karena mereka mampu untuk membeli semua yang dibutuhkan bila dibandingkan dengan keluarga yang kelas ekonominya kebawah.

4. Hubungan Prestasi Belajar IPS dengan Minat Baca

Dokumen yang terkait

STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA BRUDERAN PURWOREJO STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA BRUDERAN PURWOREJO.

0 2 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BAHASA INGGRIS SISWA SMP Hubungan Dukungan Sosial dan Minat Belajar dengan Prestasi Bahasa Inggris Siswa SMP.

0 0 16

Hubungan status sosial ekonomi dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

1 6 153

Hubungan antara prestasi belajar IPS, minat baca status sosial ekonomi dan pemanfaatan jejaring sosial dikalangan siswa SMP Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul.

0 0 142

Hubungan antara prestasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK : studi kasus siswa kelas IX SMP Kanisius Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

0 0 118

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan belajar dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

1 4 188

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 3 152

Hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dan minat baca terhadap prestasi belajar siswa.

0 0 123

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

0 0 123

PERBEDAAN PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMP YOGYAKARTA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR IPS MINAT BACA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI SKRIPSI

0 0 134