Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

Penelitian mengenai media sosial pada umumnya mengacu dalam hal pengaruh sosial dalam kehidupan namun untuk pengaruh dalam bidang pendidikan masih dirasa kurang dan perlu digali apa yang mempengaruhi pemanfaatan yang ditimbulkan sehingga penelitian ini mengambil beberapa variabel yang menghubungkan mengenai pendidikan dengan pemanfaatan media sosial yang dikhususkan pada jejaring sosialnya. Teori yang akan mendukung penelitian ini dan variabel yang menghubungkannya sebagai berikut : 1. Prestasi belajar Menurut Woolfolk dalam Hartini 2008, kegiatan belajar merupakan kegiatan utama dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah yang bertujan menghasilkan perubahan dalam dibidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi. Prestasi belajar menggambarkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan. Untuk mengetahui berapa jauh pengalaman belajar telah dipahami siswa, dilakukan evaluasi hasil belajar. Dalam penelitian prestasi belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial jadi hasil yang dicapai siswa nilai raport semester 10 genap berupa nilai kognitif dan afektifnya. Seberapa banyak pengalaman belajar siswa ilmu pengetahuan sosial dengan adanya pemanfaatan media sosial. Nilai raport yang akan diukur dari segi : a. Aspek kognitif Menurut Piaget dalam Hartini 2008, periode yang dimulai pada usia 12-18 tahun, yaitu yang lebih kurang sama dengan usia siswa SMPSMA, merupakan period of formal operation . Pada usia ini, yang berkembang pada siswa adalah kemampuan berfikir secara simbolis dan bisa memahami sesuatu secara bermakna meaning fully tanpa memerlukan objek yang konkret atau bahkan obyek yang visual. Ranah afektif : 1 Pengetahuan 2 Pengertian “comprehension” 3 Penggunaan aplikasi 4 Analisis dan sintesis 5 Evaluasi b. Aspek afektif Afektif mencakup emosi atau perasaan yang dimiliki oleh setiap peserta didik, yang juga mendapatkan perhatian dalam pembelajaran. Keberhasilan Bloom menurut Brown dalam Hartini 2008, memberikan definisi tentang ranah afektif yang terbagi atas lima tataran afektif yang implikasinya dalam siswa Sekolah Menengah PertamaSekolah Menengah Atas lebih kurang sebagai berikut : 11 1 Sadar akan situasi, fenomena, masyarakat, dan objek disekitar 2 Responsive terhadap stimulus-stimulus yang ada di lingkungan mereka 3 Bisa menilai 4 Sudah mulai bisa mengorganisasi nilai – nilai dalam suatu sistem dan menentukan hubungan diantara nilai – nilai yang ada 5 Sudah mulai memiliki karakteristik dan mengetahui tersebut dalam bentuk sistem nilai 2. Minat baca Minat merupakan gambaran sifat dan ingin memiliki kecenderungan tertentu. Minat juga diartikan suatu momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif pada suatu tujuan atau objek yang dianggap penting. Objek yang menarik perhatian dapat dapat membentuk minat karena adanya dorongan dan kecenderungan untuk mengetahui, memperoleh, atau menggali dan mencapainya. Minat baca merupakan hasrat seseorang atau siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca bersifat pribadi dan merupakan produk belajar menurut Sudarman dalam http:indiharsono.blogspot 2008 Ada beberapa jenis minat baca bisa melalui : 12 a. Minat baca spontan, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak luar. b. Minat baca terpola yaitu kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat sebaga hasil atau akibat Pengaruh langsung dan disengaja melakukan serangkaian tindakan dan program yang terpola terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah. Tradisi membaca dan menulis memang belum dapat diharapkan dari masyarakat menurut Sugono dalam http:indiharsono.blogspot 2009. Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca. Umumnya kemampuan membaca dimaksud, ditujukan oleh pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan yang dimiliki. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dalam membaca antara lain : 1 Tingkat inteligensi 2 Kemampuan berbahasa 3 Sikap, minat, emosi 4 Keadaan membaca 5 Kebiasaan membaca 6 Pengetahuan tentang cara membaca 7 Latar belakang sosial ekonomi dan budaya Pengetahuan 13 Membaca adalah suatu kebiasaan yang harus ditanamkan, harus dipupuk, harus dibina, harus dididik. Pembinaan itu tidak hanya terbatas kepada penguasaan teknik membaca saja, melainkan juga kepada pemilihan bahan bacaan. Anak – anak harus secara cepat dan tepat menentukan apakah bahan bacaan yang dia hadapi itu ada nilai untuk dibaca atau tidak. Faktor – faktor yang menghambat pembinaan minat baca : a. Tidak adanya atau kurangnya kegemaran membaca buku yang baik yang dicontohkan oleh orang-orang tua termasuk guru- guru. b. Tidak adanya atau kurangnya bahan-bahan bacaan yang baik yang dapat memuaskan dahaga anak-anak akan bacaan. c. Tidak adanya pendidikan dan pembinaan membaca, termasuk pendidikan teknik membaca disekolah. d. Kemajuan teknologi lebih menarik perhatian e. Daya beli bacaan masih sangat kurang Minat baca usia remaja sering didominasi berbagai hal yang sifatnya menghibur pilihan jenis buku yang sering mereka konsumsi adalah cerita-cerita hiburan, kemajuan teknologipun juga tidak kalah pentingnya dalam dominasi penghambat minat baca remaja akibat teknologi yang lebih canggih dan menarik perhatian dan waktu luang mereka. 14 3. Status Sosial Ekonomi Orangtua Status sosial ekonomi adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat, status sosial ekonomi adalah gambaran tentang keadaan seseorang atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti tingkat pendidikan, pendapatan dan sebagainya. Status ekonomi kemungkinan besar merupakan pembentuk gaya hidup keluarga. Pendapatan keluarga memadai akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun skunder menurut Soetjiningsih dalam http:dr. Suparyono.blogspot.com. Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi 3 kelas atau golongan terdiri atas: a. Golongan sangat kaya: merupakan kelompok kecil dalam masyarakat, terdiri dari pengusaha, tuan tanah, dan bangsawan b. Golongan kaya : merupakan golongan yang cukup banyak terdapat dalam masyarakat, terdiri dari para pedagang dsb c. Golongan miskin : merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat, kebanyakan dari rakyat biasa. Faktor yang Mempengaruhi Status Ekonomi Menurut friedman dalam http:dr. Suparyono.blogspot.com faktor yang mempengaruhi status ekonomi seseorang yaitu: 15 1 Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah dalam memperoleh pekerjaan, sehingga semakin banyak pula penghasilan yang diperoleh. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal. 2 Pekerjaan Pekerjaan adalah simbol status seseorang dimasyarakat. Pekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan tempat pelayanan kesehatan yang diinginkan. 3 Keadaan Ekonomi Kondisi ekonomi keluarga yang rendah mendorong ibu hamil untuk tidak teratur dalam melakukan antenatal care. 4 Latar Belakang Budaya Cultur universal adalah unsur kebudayaan yang bersifat universal, ada di dalam semua kebudayaan di dunia, seperti pengetahuan bahasa dan khasanah dasar, cara pergaulan sosial, adat-istiadat, penilaian umum. Tanpa disadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena 16 kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman individu- individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat asuhannya. Hanya kepercayaan individu yang telah mapan dan kuatlah yang dapat memudarkan dominasi kebudayaan dalam pembentukan sikap individual 5 Pendapatan Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang telah dilakukan. Pendapatan akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Orang atau keluarga yang mempunyai status ekonomi atau pendapatan tinggi akan mempraktikkan gaya hidup yang mewah misalnya lebih komsumtif karena mereka mampu untuk membeli semua yang dibutuhkan bila dibandingkan dengan keluarga yang kelas ekonominya kebawah. 4. Jejaring Sosial Internet muncul pada tahun 1957 melalui Advenced Research Project Agency ARPA di Amerika Serikat. Awalnya ARPANET hanya sebagai jaringan komunikasi antara komunitas sains dan militer Amerika. Kemudian ditemukanlah packet switching pada 1960 yang dapat mengirimkan pesan salam paket-paket kecil yang melewati berbagai alternative jalur. Koneksi ini terus berkembang hingga ditemukan teknologi protocol atau TCPIP Trans mission Control Protokol Internet Protokol. Koneksi ini dapat menghubungkan jalur 17 komunikasi di seluruh dunia dan kini dikenal sebagai jaringan internet. Perkembangan terbesar yang terjadi adalah terbentuknya aplikasi World Wide Web pada tahun 1990. World Wide Web ini menjawab semua kebutuhan pengguna internet sehingga perkembangan internet terus meroket. Pertumbuhan media sosial sangatlah pesat sebab setiap orang seperti bisa memiliki media sendiri, seorang yang memiliki media sosial dapat mengakses media sosial menggunakan jaringan internet, smartphone yang kini hampir dimiliki setiap orang memungkinkan semua orang untuk dapat mengakses internet dengan mudah.pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan,memodifikasi baik tulisan,video, grafis dan berbagi content lainnya. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Dalam penelitian ini akan dikhususkan pada jejaring sosial a. Grenn dan Hannon 2007 Jejaring sosial mengacu pada aspek web 2.0 yang memungkinkan penggunan untuk membuat hubungan 18 antara kehadiran online mereka sebagai halaman web atau koleksi foto. Jeringan ini mungkin bergabung dengan kelompok online atau dengan menyediakan tautan langsung ke pengguna lain melalui daftar “teman” atau kontak. hal 13 b. Wikipedia mengatakan : suatu layanan jejaring sosial berfokus pada pembangunan dan mencerminkan jaringan sosial atau hubungan sosial antara masyarakat, misalnya, siapa saja yang memiliki minat dan kegiatan yang sama. Sebuah layanan jejaring sosial pada dasarnya terdiri dari perwakilan dari setiap pengguna sering kali disebut profil, ikatan sosial mereka, dan berbagai layanan tambahan sebagian besar layanan jejaring sosial berbasis web dan menyediakan sarana bagi pengguna untuk berinteraksi melalui internet, seperti email dan pesan instan. Media sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu sebagai berikut : 1 Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet. 2 Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper. 3 Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya. 4 Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi. 19

B. Hipotesis

Dokumen yang terkait

STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA BRUDERAN PURWOREJO STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA BRUDERAN PURWOREJO.

0 2 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BAHASA INGGRIS SISWA SMP Hubungan Dukungan Sosial dan Minat Belajar dengan Prestasi Bahasa Inggris Siswa SMP.

0 0 16

Hubungan status sosial ekonomi dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

1 6 153

Hubungan antara prestasi belajar IPS, minat baca status sosial ekonomi dan pemanfaatan jejaring sosial dikalangan siswa SMP Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul.

0 0 142

Hubungan antara prestasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK : studi kasus siswa kelas IX SMP Kanisius Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

0 0 118

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan belajar dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

1 4 188

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 3 152

Hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dan minat baca terhadap prestasi belajar siswa.

0 0 123

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

0 0 123

PERBEDAAN PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMP YOGYAKARTA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR IPS MINAT BACA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI SKRIPSI

0 0 134