Hubungan Minat Baca dengan Status Sosial Ekonomi

pendidikan orangtua siswa masih tegolong rata-rata, kemampuan orangtua untuk membantu anaknya belajar masih tergolong rendah sehingga dalam belajar siswa hanya mengandalkan penjelasan guru dan modul yang diberikan guru, selain itu kesadaran untuk membeli buku pelajaran di daerah pedesaan masih sangat kurang hal ini terlihat dari bacaan yang mereka konsumsi yaitu terbitan buku lama dan masih kurang ter update.

6. Hubungan Minat Baca dengan Status Sosial Ekonomi

Berdasarkan analisis data dapat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan minat baca dengan status sosial ekonomi orangtua. Kesimpulan ini didukung dari hasil perhitungan korelasi Spearman rank menunjukan probabilita 0,018. Nilai p = 0,018 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau bisa dikatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan minat baca dengan status sosial ekonomi orangtua siswa. Untuk melihat kuat atau lemahnya hubungan dapat dilihat dari nilai r hitung sebesar 0,248, jika dibandingkan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi menunjukan hubungan yang lemah ha l ini didukung dari analisis deskripsi data responden yang menunjukan bahwa sebagian besar mempunyai minat baca sedang dengan jumlah 68 orang atau sebesar 75,6 dari keseluruhan responden. Hal ini ditunjukan minat baca siswa sekolah Menengah Pertama di Semin masih terhitung sedang, hal ini disebabkan siswa dalam membaca buku baik buku pelajaran maupun non pelajaran masih dirasa cukup yaitu tidak tinggi dan tidak rendah. Analisis ini didukung dalam hasil jawaban responden yang sebagian besar frekuensi membaca buku pelajaran maupun non buku pelajaran dalam seminggu hanya 2-3 kali atau kadang- kadang. Berdasarkan analisis data sebagian besar responden mempunyai status sosial ekonomi sedang dengan jumlah 70 orang atau sebesar 77,8 dari keseluruhan responden. Hal ini ditunjukan sebagian besar masyarakat di Semin mempunyai status sosial menengah yaitu tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah hal ini didukung sebagian besar masyarakat mempunyai pekerjaan sebagai petani dan wiraswasta, sehingga penghasilan mereka bisa dikatakan rata-rata atau cukup, sebagian besar pendidikan orangtua siswa juga tidak tergolong tinggi dan rendah hal ini terbukti orangtua siswa masih mengenyam pendidikan rata-rata mencapai Sekolah Menengah Atas. Diketahui bahwa secara umum siswa Sekolah Menengah Pertama memiliki minat baca sedang, serta dari analisis data responden yang menunjukan bahwa sebagian besar status sosial ekonomi orangtua siswa adalah sedang. Oleh karena itu bila dikaitkan dengan analisis data maka minat baca berhubungan secara signifikan terhadap status sosial ekonomi orangtua siswa. Tingginya penghasilan orangtua, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pemilikan atau kekayaan dapat mempengaruhi pemilihan fasilitas yang akan digunakan siswa, semakin tinggi status sosial orangtua akan berhubungan dengan pemilihan fasilitas seperti dalam pembeliian buku untuk meningkatkan minat baca siswa. Orangtua yang mempunyai penghasilan memadai akan memberikan fasilitas buku-buku yang beragam untuk menumbuhkan minat baca anaknya sehingga anak akan lebih gemar membaca ketika buku-buku yang dimiliki lebih bervariasi dan lebih menarik. 81

BAB V KESIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan masing – masing penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari analisis data yang pertama dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial siswa Sekolah Menengah Pertama di Semin. Hal ini ditunjukan oleh nilai sig probabilitas sebesar 0,109 lebih besar dari 0,05. 2. Dari analisis data yang kedua dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara minat baca dengan pemanfaatan jejaring sosial siswa Sekolah Menengah Pertama di Semin. Hal ini ditunjukan oleh sig probabilitas sebesar 0,175 lebih besar dari 0,05. 3. Dari analisis data yang ketiga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan antara status sosial ekonomi orangtua dengan pemanfaatan jejaring sosial siswa Sekolah Menengah Pertama di Semin. Hal ini ditunjukan oleh nilai sig probabilitas sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05. 4. Dari analisis data yang keempat dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara prestasi belajar ilmu pengetahuan

Dokumen yang terkait

STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA BRUDERAN PURWOREJO STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA BRUDERAN PURWOREJO.

0 2 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BAHASA INGGRIS SISWA SMP Hubungan Dukungan Sosial dan Minat Belajar dengan Prestasi Bahasa Inggris Siswa SMP.

0 0 16

Hubungan status sosial ekonomi dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

1 6 153

Hubungan antara prestasi belajar IPS, minat baca status sosial ekonomi dan pemanfaatan jejaring sosial dikalangan siswa SMP Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul.

0 0 142

Hubungan antara prestasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK : studi kasus siswa kelas IX SMP Kanisius Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

0 0 118

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan belajar dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

1 4 188

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 3 152

Hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dan minat baca terhadap prestasi belajar siswa.

0 0 123

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

0 0 123

PERBEDAAN PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMP YOGYAKARTA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR IPS MINAT BACA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI SKRIPSI

0 0 134