Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

26

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Untuk membuat generalisasi pada penelitian analisis data terhadap 90 responden yang meliputi prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, minat baca dan status sosial dalam pemanfaatan jejaring sosial menggunakan analisis deskriptif. a. Deskripsi Data Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Responden Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa berupa nilai raport semester empat . Hasil belajar bisa dilihat dari nilai raport. Idikatornya adalah nilai kognitif siswa semester empat. 1 Nilai kognitif Nilai yang diperoleh dari hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial yang dapat dinilai dengan angka. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata Mean dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut: 27 Sumber: Sugiyono 2010 Keterangan: = rata-rata Mean = jumlah skor = jumlah responden Namun dalam penelitian ini , untuk mencari jumlah mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut: Tabel III. 2 Mean dan Standar Deviasi Variabel Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Responden Variabel N Mean Standar Deviasi Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial 70 78,03 3,189 Sumber: data diolah, 2013 Untuk mengetahui prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa Sekolah Menengah Pertama terhadap pemanfaatan jejaring sosial, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini: 28 Tabel III. 3 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Status Sosial Ekonomi Rumus Interval Interval Rendah X mean - SD 70-75 Sedang Mean - SD x mean + SD 76-81 Tinggi Mean + SD x 82-90 Sumber: data diolah,2013 Kategori prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1 Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Tinggi Prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa Sekolah Menengah Pertama dalam penelitian ini berarti memiliki nilai kognitif yang tinggi, Oleh karena itu siswa yang memiliki nilai kognitif tinggi dapat memberikan pengaruh positif dalam pemanfaatan jejaring sosial. 2 Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Sedang Prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa Sekolah Menengah Pertama dalam penelitian ini berarti memiliki nilai kognitif yang tidak terlalu tinggi dan tidak tidak terlalu rendah, Atau dengan kata lain siswa dalam kelompok ini memiliki prestasi belajar yang biasa-biasa saja. 3 Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Rendah Prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial siswa Sekolah Menengah Pertama dalam penelitian ini berarti memiliki 29 nilai kognitif yang rendah. Oleh karena itu siswa dalam kelompok ini cenderung berpengaruh negatif terhadap pemanfaatan jejaring sosial. b. Deskripsi Data Minat Baca Responden Minat baca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegemaran siswa membaca buku pelajaran dan non pelajaran dilihat dari frekuensi membacanya. Indikatornya adalah frekuensi membaca buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan frekuensi membaca buku non pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 1 frekuensi membaca buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tabel 111. 4 Frekuensi membaca buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pernyataan Skor Tidak Pernah 1 Pernah 2 Kadang-kadang 3 Sering 4 Selalu 5 2 frekuensi membaca buku non pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Tabel III. 5 Frekuensi membaca buku non pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Pernyataan Skor Tidak Pernah 1 Pernah 2 Kadang-kadang 3 Sering 4 Selalu 5 30 Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata Mean dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut: Sumber: Sugiyono Keterangan: = rata-rata Mean = jumlah skor = jumlah responden Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut: Tabel III. 6 Mean dan Standar Deviasi Variabel Minat Baca Responden Variabel N Mean Standar Deviasi Minat Baca 90 9.62 1.646 Sumber: data diolah, 2013 Untuk mengetahui minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama terhadap pemanfaatan jejaring sosial, dapat 31 ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini: Tabel III. 7 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Minat Baca Status Sosial Ekonomi Rumus Interval Interval Rendah X mean - SD 5-8 Sedang Mean - SD x mean + SD 9-11 Tinggi Mean + SD x 12-15 Sumber: data diolah,2013 Kategori minat baca dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1 Minat Baca Tinggi Minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama dalam penelitian ini berarti memiliki frekuensi membaca buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan frekuensi membaca buku non pelajaran Ilmu pengetahuan sosial yang tinggi. Oleh karena itu siswa dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh positif dalam pemanfaatan jejaring sosial. 2 Minat Baca Sedang Minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama dalam penelitian ini berarti memiliki frekuensi membaca buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan frekuensi membaca buku non pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Atau dengan kata 32 lain siswa dalam kelompok ini memiliki minat baca yang biasa saja. 3 Minat Baca Rendah Minat baca siswa Sekolah Menengah Pertama dalam penelitian ini berarti memiliki frekuensi membaca buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan frekuensi membaca buku non pelajaran Ilmu Pengetahua Sosial yang rendah. Oleh karena itu siswa dalam kelompok ini cenderng memberikan pengaruh negatif terhadap pemanfaatan jejaring sosial. c. Deskripsi Data Status Sosial Ekonomi Orangtua Responden Status sosial ekonomi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah posisi atau kedudukan orangtua siswa dalam suatu kelompok masyarakat. Indikator dalam status sosial ekonomi orangtua sebagai berikut pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, penghasilan orangtua, dan kepemilikan atau kekayaan. 1 Pendidikan orangtua Pendidikan orangtua siswa Sekolah Menengah Pertama merupakan tingkat pendidikan formal terakhir yang ditempuh oleh orangtua siswa hingga mendapatan bukti kelulusan. Tingkat pendidikan yang dicapai oleh anggota antara lain: 1 Tidak tamat SD diberi skor 1 33 2 Tamat SD diberi skor 2 3 Tamat SMPMTssederajat diberi skor 3 4 Tamat SMASMKMAsederajat diberi skor 4 5 Tamat DiplomaSarjana diberi skor 5 2 Pekerjaan orangtua siswa Pekerjaan anggota merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh anggota untuk memperoleh penghasilan. Menurut Spillane yang dikutip oleh Chatrin Fanni Ambaria dalam penelitiannya tahun 2012, pekerjaan atau jabatan seseorang dikelompokan sebgai berikut: 1 Golongan A: Pensiunan, Tidak mempunyai pekerjaan 2 Golongan B: Buruh nelayan, Buruh tani, Petani kecil, Penebang kayu 3 Golongan C: Petani penyewa, Buruh tidak tetap, Penarik becak 4 Golongan D: Pembantu, Penjual keliling, Tukang cuci 5 Golongan E: Seniman, Buruh tetap, Montir, Pandai besi, Penjahit, Sopir bus colt , Tukang kayu, Tukang listrik dan Tukang mesin 6 Golongan F: Pemilik bus colt, Pengawas keamanan, Petani pemilik tanah, pegawai sipil ABRI, Mandor, Pemilik perusahaantokopabrik, Pedagang, Pegawai kantor, Peternak, Tuan tanah 34 7 Golongan G: ABRI Tamtama sd Bintara, pegawai badan hukum, Kepala kantor pos cabang, Manajer perusahaan kecil, Supervisorpengawas, Pamong Praja, Guru SD, Kepala bagian, Pegawai negeri sipil Golongan I A sd I D 8 Golongan H: Guru SMASMP, Perawat, Pekerja sosial, Perwira ABRI Letda, Lettu, Kapten, PNS Golongan II A sd II D, Kepala sekolah, Kontraktor, Wartawan. 9 Golongan I: Ahli hukum, Manager perusahaan, Ahli ilmu tanah, Apoteker, Arsitek, Dokter, Dosenguru besar, Gubernur, Kepala kantor, Menteri PNS golongan III A ke atas, Pengarang, Peneliti, Pilot, WalikotaBupati, Kontraktor besar. Berdasarkan penggolongan diatas, penulis membagi menjadi 5 golongan, yaitu: Golongan 1: A diberi skor 1 Golongan 2: B – D diberi skor 2 Golongan 3: E diberi skor 3 Golongan 4: F diberi skor 4 Golongan 5: G – I diberi skor 5 35 3 Penghasilan orangtua siswa Pendapatan orangtua merupakan jumlah total penerimaan anggota dari penghasilan pokok, penghasilan sampingan dalam bentuk uang selama satu bulan. Untuk melihat tinggi atau rendahnya pendapatan yang diterima anggota, diberikan 5 alternatif pilihan. Pendapatan minimum mengacu pada pendapatan minimum UMK yang telah berlaku di Gunungkidul tahun 2013, yaitu Rp 947.114,00. Adapun alternatif pilihan jumlah penghasilan tersebut antara lain: 1 Penghasilan kurang dari Rp 950.000,00 diberi skor 1 2 Penghasilan antara Rp 950.000,00 – Rp 1.375.000,00 diberi skor 2 3 Penghasilan antara Rp 1.375.000,00 – Rp 1.800.000,00 diberi skor 3 4 Penghasilan antara Rp 1.800.000,00 – Rp 2.225.000,00 diberi skor 4 5 Penghasilan lebih dari Rp 2.225.000,00 diberi skor 5 4 Kepemilikan atau kekayaan Kepemilikan atau kekayaan dilihat dari status rumah yang ditempati merupakan status kemilikan rumah yang ditempati tersebut. Adapun status rumah yang ditempati adalah sebagai berikut: 36 1 Sewa diberi skor 1 2 Kontrak diberi skor 2 3 Rumah Dinas diberi skor 3 4 Milik Keluarga diberi skor 4 5 Milik Sendiri diberi skor 5 Selain rumah kepemilikan kekayaan dapat diukur dengan kepemilikan barang-barang elektronik. Adapun barang- barang elektronik sebagai berikut : 1 Tidak ada diberi skor 1 2 HP diberi skor 2 3 Telepon rumah diberi skor 3 4 Telpon rumah, HP diberi skor 4 5 Internet, telepon rumah, HP diberi skor 5 Kepemilikan kendaraan juga menjadi ukuran kepemilikan atau kekayaan orangtua siswa. Adapun kendaraan orangtua siswa digolongkan sebagai berikut : 1 Tidak ada diberi skor 1 2 Sepeda diberi skor 2 3 Sepeda, motor diberi skor 3 4 Sepeda, motor, mobil diberi skor 4 5 Sepeda, motor, mobil dan kendaraan lainnya diberi skor 5 Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata Mean dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis 37 dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut: Sumber: Sugiyono Keterangan: = rata-rata Mean = jumlah skor = jumlah responden Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut: Tabel III. 8 Mean dan Standar Deviasi Variabel Status Sosial Ekonomi Responden Variabel N Mean Standar Deviasi Status Sosial Ekonomi 90 9.90 2.468 Sumber: data diolah, 2013 Untuk mengetahui status sosial ekonomi orangtua siswa Sekolah Menengah Pertama terhadap pemanfaatan jejaring sosial, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini: 38 Tabel III. 9 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Status Sosial Ekonomi Status Sosial Ekonomi Rumus Interval Interval Rendah X mean – SD 6-7 Sedang Mean - SD x mean + SD 9-11 Tinggi Mean + SD x 12-15 Kategori status sosial ekonomi orangtua siswa dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : 1 Status Sosial Ekonomi Tinggi Status sosial ekonomi tinggi dalam penelitian ini berarti posisi atau kedudukan orangtua siswa dalam satu kelompok tersebut memiliki pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kepemilikan atau kekayaan yang tinggi. Oleh karena itu siswa yang berada dalam kelompok ini lebih dapat memberikan pengaruh positif terhadap pemanfaatan jejaring sosial. 2 Status Sosial Ekonomi Sedang Status sosial ekonomi sedang dalam penelitian ini berarti posisi atau kedudukan orangtua siswa dalam satu kelompok tersebut memiliki pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kepemilikan atau kekayaan yang tidak terlalu tinggi dan tidak rendah. Atau dengan kata lain orangtua siswa dalam kelompok ini memiliki status sosial yang biasa saja 39 3 Status Sosial Ekonomi Rendah Status sosial rendah dalam penelitian ini berarti posisi atau kedudukan orangtua siswa dalam satu kelompok tersebut memiliki pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan kepemilikan atau kekayaan yang rendah. Oleh karena itu dalam kelompok ini cenderung berpengaruh negatif dalam pemanfaatan jejaring sosial. d. Deskripsi Data Pemanfaatan Jejaring Sosial Pemanfaatan jejaring sosial adalah frekuensi pemanfaatan media untuk berinteraksi secara online berupa twitter, facebook dan lain sebagainya. Indikatornya dalam penelitian ini adalah frekuensi siswa dalam memanfaatkan jejaring sosial. 1 Tempat pengaksesan jejaring sosial responden 1 Di rumah 2 Di kampus 3 Perpustakaan 4 Rumah teman 5 Warung internet 2 Pengukuran frekuensi pemanfaatan jejaring sosial responden dalam sehari antara lain : 1 30 menit atau kurang 1 2 30 – 60 menit 2 40 3 Lebih dari 1 jam tapi kurang dari 2 jam 3 4 Lebih dari 2 jam tapi kurang dari 3 jam 4 5 Lebih dari 3 jam tapi kurang dari 4 jam 5 3 Pengukuran frekuensi pengaksesan pemanfaatan jejaring sosial dalam seminggu : 1 Tidak menggunakan jejaring sosial 1 2 Seminggu sekali 2 3 Beberapa kali seminggu tetapi tidak setiap hari 3 4 Setiap harisehari sekali 4 5 Beberapa kali dalam satu hari 5 4 Alat yang digunakan responden dalam mengakses jejaring sosial : 1 Handphone biasa 2 Smartphone 3 Blackberry 4 Phabet hybrid smartphone dan tablet 5 Tablet Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata Mean dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut: 41 Sumber: Sugiyono Keterangan: = rata-rata Mean = jumlah skor = jumlah responden Namun dalam penelitian ini , untuk mencari jumlah mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Mean dan standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut: Tabel III. 10 Mean dan Standar Deviasi Variabel Pemanfaatan Jejaring Sosial Responden Variabel N Mean Standar Deviasi Pemanfaatan Jejaring Sosial 90 6.27 1.661 Sumber: data diolah, 2013 Untuk mengetahui pemanfaatan jejaring sosial siswa Sekolah Menengah Pertama terhadap , dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini: 42 Tabel III. 11 Interval Rata-rata Penilaian Responden Terhadap Pemanfaatan Jejaring Sosial Status Sosial Ekonomi Rumus Interval Interval Rendah X mean - SD 3-5 Sedang Mean - SD x mean + SD 6-8 Tinggi Mean + SD x 9-10 Kategori status sosial ekonomi dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : 1 Pemanfaatan Jejaring Sosial Tinggi Pemanfaatan jejaring sosial dalam penelitian ini berarti siswa memiliki frekuensi pemanfaatan media yang tinggi untuk berinteraksi secara online berupa twitter, facebook dan lain sebagainya. 2 Pemanfaatan Jejaring Sosial Sedang Pemanfaatan jejaring sosial dalam penelitian ini berarti siswa memiliki frekuensi pemanfaatan media yang tidak tinggi dan tidak rendah untuk berinteraksi secara online berupa twitter, facebook dan lain sebagainya. 3 Pemanfaatan Jejaring Sosial Rendah Pemanfaatan jejaring sosial dalam penelitian ini berarti siswa memiliki frekuensi pemanfaatan media yang rendah untuk berinteraksi secara online berupa twitter, facebook dan lain sebagainya. 43 2. Pengujian Hipotesis a. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan korelasi Spearman Rank, rumusan korelasi Sperman Rank Sugiyono,2010:245 antara lain sebagai berikut : Keterangan: = koefisien korelasi spearman Rank b = jumlah kuadrat selisih ranking variabel x dan y atau RX - RY N = jumlah responden Pengujian hipotesis mengenai hubungan prestasi belajar IPS, minat baca, status sosial ekonomi orangtua dengan pemanfaatan media sosial langkah-langkahnya sebagai berikut: 1 Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Pemanfaatan Jejaring Sosial Ho: tidak ada hubungan yang signifikan Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial Ha: ada hubungan yang signifikan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan pemanfaatan jejaring sosial 44 2 Minat baca dengan Pemanfaatan Jejaring Sosial Ho : tidak ada hubungan yang signifikan minat baca dengan pemanfaatan jejaring sosial Ha : ada hubungan yang signifikan minat baca dengan pemanfaatan jejaring sosial 3 Status sosial ekonomi orangtua dengan Pemanfaatan Jejaring Sosial Ho : tidak ada hubungan yang signifikan status sosial ekonomi orangtua dengan pemanfaatan jejaring sosial Ha : ada hubungan yang signifikan status sosial ekonomi orangtua dengan pemanfaatan jejaring sosial 4 Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Minat Baca Ho : tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan minat baca siswa Ha : ada hubungan yang signifikan prestasi belajar IPS dengan minat baca siswa 5 Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan Status Sosial Ekonomi Orangtua Ho : tidak ada hubungan yang signifikan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan status sosial ekonomi orangtua siswa Ha : ada hubungan yang signifikan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan status sosial ekonomi orangtua siswa 45 6 Minat baca dengan Status Sosial Ekonomi Orangtua Ho : tidak ada hubungan yang signifikan minat baca dengan status sosial ekonomi orangtua siswa Ha : ada hubungan yang signifikan minat baca dengan status sosial ekonomi orangtua siswa Berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5 serta derajat kebebasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Kriteria Pengujian Hipotesis : a Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak b Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima Nilai r dapat bervariasi dari +1 melaui 0 hingga-1, nilai ini menunjukan arah korelasi atau hubungan yaitu sebagai berikut : 1 Apabila nilai r = +1 atau mendekati +1 , maka hubungan positif dan sangat kuat 2 Apabila r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada hubungan atau lemah sekali 3 Apabila nilai r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan negatif dan sangat kuat 46

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA BRUDERAN PURWOREJO STATUS SOSIAL EKONOMI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA BRUDERAN PURWOREJO.

0 2 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BAHASA INGGRIS SISWA SMP Hubungan Dukungan Sosial dan Minat Belajar dengan Prestasi Bahasa Inggris Siswa SMP.

0 0 16

Hubungan status sosial ekonomi dan prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi.

1 6 153

Hubungan antara prestasi belajar IPS, minat baca status sosial ekonomi dan pemanfaatan jejaring sosial dikalangan siswa SMP Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul.

0 0 142

Hubungan antara prestasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan ke SMK : studi kasus siswa kelas IX SMP Kanisius Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

0 0 118

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan belajar dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha pada mahasiswa.

1 4 188

Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar dan motivasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

0 3 152

Hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dan minat baca terhadap prestasi belajar siswa.

0 0 123

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

0 0 123

PERBEDAAN PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMP YOGYAKARTA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR IPS MINAT BACA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI SKRIPSI

0 0 134