Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
3. Faktor pribadi X
3
didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan
tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan. Dimana keputusan mengkonsumsi kopi susu intan juga
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi Adapun indikator dari variabel tersebut adalah:
a. Umur X
3
.
1
b. Pekerjaan X
3
.
2
c. Gaya hidup X
3
.
3
Skala pengukuran digunakan adalah skala likert, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan
menggunakan skor sebagai berikut : Sangat setuju
= 5 Setuju
= 4 Ragu-ragu
= 3 Tidak setuju
= 2 Sangat tidak setuju
= 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
b. Variabel Terikat Y terdiri dari : Keputusan mengkonsumsi merupakan tahap dari proses keputusan
pembeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli. Pada umumnya keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai.
Keputusan mengkonsumsi merupakan pilihan konsumen memilih membeli dan mengkonsumsi kopi susu instan dalam jumlah tertentu.
Adapun indikator dari variabel tersebut adalah: a.
Keputusan konsumen dalam mengkonsumsi Kopi Susu Instan berdasarkan kebiasan
Y
1
.
1
b.
Keputusan konsumen dalam mengkonsumsi Kopi Susu Instan berdasarkan pengaruh di dalam masyarakat
Y
2
.
2
c.
Keputusan konsumen dalam mengkonsumsi Kopi Susu Instan berdasarkan status dan gaya hidup
Y
3
.
3
Skala pengukuran digunakan adalah skala likert, sedangkan teknik pengukuran yang digunakan adalah skala interval dengan menggunakan
skor sebagai berikut : 1. Sangat setuju
= 5 2. Setuju
= 4 3. Ragu-ragu
= 3 4. Tidak setuju
= 2 5. Sangat tidak setuju
= 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Sugiyono 2008 ; 61. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa
Fisip UPN “Veteran” Jatim yang masih aktif dalam perkuliahan.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi ciri – ciri tertentu atau
keadaan tertentu yang akan diteliti Riduwan 2004 : 56 . Dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fisip UPN “ VETERAN” Jatim yang
mengkonsumsi kopi Instan konsumen Dan untuk mendapatkan hasil yang representative, maka digunakan
Rumus SLovin
n =
2
Ne 1
N +
=
2
1 ,
. 1301
1 1301
+ =
14 1301
= 74 Dimana
n = Jumlah sampel
Z a = Ukuran tingkat kepercayaan
e = Standart error atau kesalahn yang dapat ditolerasi 5=0.05
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
3.2.3 Teknik Penarikan Sampel
Penelitian ini diambil dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden, dengan menggunakan teknik purposive sampling. yaitu teknik
pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sehingga membatasi ruang lingkup penelitian dari jenis sampel yang ada.
Pengambilan sampel dilakukan oleh peneliti dengan tujuan atau target
tertentu Indrianto, 2002: 93. Adapun kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Mahasiswa UPN “Veteran” Jatim yang masih aktif dalam perkuliahan b. Pernah membeli dan mengkonsumsi produk Kopi instan
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Adapun perolehan data tersebut
dibagi dalam tiga bagian yaitu :
3.3.1 Jenis Data
Jenis data data dalam penelitian ini adalah Data primer yang merupakan data yang dikumpulkan atau diperoleh secara langsung di tempat
yang menjadi obyek penelitian dan di olah sendiri dalam melakukan analisis. Data primer berupa hasil jawaban responden. Dalam hal ini Mahasiswa UPN
Veteran Jatim yang mengkonsumsi kopi susu instan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
3.3.2 Sumber Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data berdasarkan jawaban yang diberikan oleh Mahasiswa Fisip UPN Veteran Jatim yang
mengkonsumsi Kopi InstanKopi Susu
3.3.3 Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data penelitian menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
Kuisioner Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
3.4 Teknik Analisis dan Uji hipotesis
3.4.1 Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan adalah validitas konstnuksi. Validitas ini untuk mengetahui apakah kuesioner dapat mengukur variabel yang diteliti
secara tepat. Menurut Pabundu 2006:65, arti validitas adalah kebenaran dan keabsahan instrumen penelitian yang digunakan. Setiap penelitian
selalu dipertanyakan mengenai validitas alat yang digunakan. Suatu alat pengukur dikatakan valid jika alat itu dipakai untuk mengukur sesuai
dengan kegunaannya. Menurut Pabundu 2006:66, untuk mengetahui nilai korelasi faktor, digunakan rumus Product Moment Karl Pearson sebagai
berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Keterangan: ……Pabundu, 2006 ; 66
R = koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total.
X = skor pernyataan tiap butir.
Y = skor total.
N = Jumlah responden
3.4.2 Uji Reliabilitas
Uji ini untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Menurut Umar 2003 : 86, suatu pengukur bisa
dikatakan reliabel sepanjang pengukur tersebut mencapai suatu hasil-hasil yang konsisten. Apabila suatu alat ukur yang berupa kuesioner dipakai dua
kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel, dengan kata lain,
reliabel menunjukkan konsisten alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.
Masing-masing variabel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan alpha croanbach, untuk mengetahui reliabilitas skala
pengukurannya. Rurnus yang digunakan adalah alpha sebagai berikut: r
11
= …. Riduwan, 2007: 115
Dimana : = nilai reliabilitas
{ }
{ }
2 2
2 2
. .
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
R
−
−
∑
st si
k k
1 1
11
r
∑
si
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
= jumlah varians skor tiap-tiap item pertanyaan = varians total
= jumlah item pertanyaan Menurut Riduwan 2007 : 118, pengujian reliabilitas akan memenuhi
syarat jika : 1. Jika r
11
positif, serta r
11
r tabel, maka pernyataan tersebut reliabel. 2. Jika r
11
negatif, serta r
11
r tabel, maka pemyataan tersebut tidak reliabel
3.4.3 Teknik Analisis Data
3.4.3.1 Uji asumsi klasik
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model analisis yang digunakan baik atau tidak didalam penelitian. Hasil analisis regresi
dianggap valid jika hasil analisis tersebut memenuhi pengujian asumsi klasik dan tidak boleh dilanggar. Pengujian asumsi klasik yang digunakan
antara lain uji asumsi linear berganda autokorelasi, uji asumsi linear berganda heterokedastisitas, dan uji asumsi linear berganda
multikolinieritas. Jika salah satu dari ketiga asumsi tesebut dilanggar maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE Best Linear
Unbiased Estimator sehingga pengambilan keputusan melalui uji t dan
uji F menjadi bias.
3.4.3.1.2 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable dependen dan variabel independen, keduanya mempunyai distribusi
t
s
k
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi
dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Hasil perhitungan normalitas data
pada lampiran menunjukkan bahwa penyebaran plot berada di sekitar dan sepanjang garis 45
°
,
dengan demikian menunjukkan bahwa data-data pada variabel penelitian berdistribusi normal. Lebih jelasnya penyebaran plot
tersebut dapat dilihat pada gambar di berikut ini:
Gambar 3.1
Sumber : Singgih Santoso, 2002
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
3.4.3.1.3 Uji Multikolineritas
Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadinya multikolinieritas di antara variabel-variabel bebas yang berada dalam satu model, artinya antara variable
independen yang terdapat dalam model tidak memiliki hubungan yang sempurna koefisien tinggi atau bahkan satu. Apabila hal ini terjadi berarti
antara variable bebas itu sendiri saling berkorelasi, sehingga dalam hal ini sulit diketahui variable bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat.
Salah satu cara untuk mendeteksi multikolinieritas dilakukan dengan mengorelasikan antar variable bebas dan apabila korelasinya tinggi yaitu lebih
besar dari 0,8 maka antar variable bebas tersebut terjadi multikolinieritas. Untuk mendeteksi problem Multikolineritas dapat dilihat ciri-ciri sebagai
berikut : a. Koefisien determinasi berganda R square tinggi.
b. Koefisien korelasi sederhana tinggi. c. Nilai F hitung tinggi signifikan
d. Tak satupun atau sedikit sekali variable bebas yang signifikan. Cara yang digunakan untuk mendeteksi problem multikolenieritas
dilakukan dengan melihat besaran VIF variance inflation factor. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah :
a. Mempunyai nilai VIF ≤ 10
1 VIF
= 1-R²
b. Mempunyai angka tolerance mendekati 1
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
3.4.3.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Maksud dari penyimpangan Heterokedastisitas adalah variable bebas adalah tidak konstan berbeda untuk setiap nilai tertentu variable bebas. Pada
regresi linear nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan veriabel bebas. Hal ini bisa diidentifikasi dengan menghitung korelasi rank sperman antara
seluruh variable bebas. Menurut Singgih Santoso 2002:301 deteksi adanya heteroskedastisitas
adalah : 1 Nilai probabilitas
≥ 0,05 berarti tidak terdapat Heterokedastisitas.
2 Nilai probabilitas 0,05 berarti terdapat Heterokedastisitas
3.5. Uji Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis penelitian ini dilakukan dengan uji t dan uji
F. Pengujian terhadap hipotesis penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Uji F
Uji ini digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variable bebas X
1
dan X
2
secara bersama-sama atau simultan terhadap variable terikat Y.
a. Merumuskan Hipotesis untuk uji F : H
o
: b
1
=b
2
=b
3
=b
4=
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
artinya tidak ada pengaruh secara simultan antara variable bebas dan variabel terikat.
H
1
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ artinya terdapat pengaruh secara simultan antara variable bebas dan
variabel terikat. b. Menghitung Level of significant
α sebesar 5 dari derajat bebas degree of freedom
= n-k-1 dimana n = jumlah pengamatan, k = jumlah variable bebas.
c. Menentukan Nilai F dapat dicari dengan rumus :
R² k Fhit =
1- R² n-k-1 Dimana :
R² = koefisien determinasi
k = jumlah variable bebas
n = jumlah sampel
Sulaiman 2004 : 1987 d. Kriteria pengujian sebagai berikut :
1. Bila Fhit ≤ Ftab, maka Ho diterima dan H
1
ditolak berarti faktor kebudayaan X
1
, sosial X
2
dan pribadi X
3
secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Konsumsi
Konsumen Y 2. Bila Fhit Ftab, maka Ho ditolak dan H
1
diterima
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
berarti faktor kebudayaan X
1
, sosial X
2
dan pribadi X
3
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Konsumsi
Konsumen Y e. Daerah kritis Ho melalui kurva distribusi f
Gambar 3.2
Daerah tolak Ho Daerah
Terima Ho
ftab
Sumber : Metodologi Penelitian Bisnis, 2008
2. Uji t statistik
Digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas X secara parsial terhadap variabel terikat Y.
a. Merumuskan Hipotesis untuk uji t : H
o
: b
1
= 0, artinya tidak ada pengaruh secara parsial variable bebas terhadap variabel terikat.
H
1
: b
1
≠ 0, artinya terdapat pengaruh secara parsial variable bebas
terhadap variabel terikat. b. Menghitung Level of significant
α sebesar 5 dari derajat bebas degree of freedom
= n-k-1 dimana n = jumlah pengamatan, k = jumlah variable bebas.
c. Menentukan Nilai t hitung :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
b
j
t
hit
= Se b
j
Dimana : b
j
= koefisien regresi Se
= standart eror Sulaiman 2004 : 87
d. Kriteria pengujian sebagai berikut : 1. Bila t
hitung
≤ t
tabel
, maka Ho diterima dan H
1
ditolak berarti faktor kebudayaan X
1
, sosial X
2
dan pribadi X
3
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Konsumsi
Konsumen Y 2. Bila t
hitung
≥ t
tabel
, maka Ho ditolak dan H
1
diterima Berarti faktor kebudayaan X
1
, sosial X
2
dan pribadi X
3
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Konsumsi
Konsumen Y e. Daerah kritis Ho melalui kurva distribusi t
Gambar 3.3
Daerah tolak Ho Daerah tolak Ho
Daerah terima Ho
-t
tab
t
tab
Sumber : Metodologi Penelitian Bisnis, 2008
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian dan Penyajian Data
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Perusahaan
PT Santos Jaya Abadi mewarisi tradisi sekental kopinya. Sebagai usaha keluarga pemilik merk kopi terbesar di Indonesia, akar perusahaan ini
mulai tumbuh dari sebuah industri rumah tangga sederhana di Surabaya, di mana lebih dari 79 tahun silam pada tahun 1927, Sang Pelopor Go Soe Loet
memproduksi kopi terkenalnya.
Dalam rentang waktu tak terlalu lama, perusahaan mulai memproduksi kopi dengan merk “Kapal Api” yang secara langsung mengaspirasikan simbol
teknologi tertinggi dan kemewahan pada zaman tersebut. Lebih dari itu, inspirasi untuk senantiasa mengacu pada kualitas, menjadikan perusahaan
mengalami kemajuan yang pesat dan berkelanjutan.
Pada tahun 1970, perusahaan melakukan perkembangan sekaligus perubahan. Generasi kedua mulai tampil untuk memastikan kelanjutan dan
kesuksesan usaha dengan memperkenalkan mesin dan peralatan mutakhir,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber