3.4 Metode Pengumpulan Data
Suatu penelitian didukung oleh data yang akurat untuk menunjang agar dapat mencapai tujuan penelitian yang optimal. Yang dilakukan pada tahap ini adalah
mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Berdasarkan cara untuk memperoleh data penelitian, data dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer
dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang didapat dari penelitian secara langsung dengan cara menanyakan ke sumber yang memberikan informasi. Pengumpulan data
primer bisa dilakukan dengan beberapa macam cara antara lain : 1.
Pengamatan observasi Yaitu pengumpulan data pada waktu penelitian dengan melakukan
pengamatan langsung pada obyek untuk mendapatkan gambaran dan keadaan yang sebenarnya, data yang dikumpulkan pada metode ini adalah
- Waktu kerja
- Waktu proses
- Waktu aktual yang digunakan untuk produksi disetiap stasiun kerja
- Waktu set up
2. Wawancara interview
Yaitu pengambilan data waktu penelitian dengan melakukan system tanya jawab langsung dengan orang-orang yang memiliki hubungan dengan
masalah yang diteliti yaitu pada bagian produksi, bagian PPIC dan bagian penjualan, data yang diperlukan adalah data raoting dan data bahan baku.
b. Data Sekunder
Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung diperoleh dari sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen
tertulis. Didalam penelitian ini yang termasuk dalam data sekunder adalah pengambilan data kuantitatif tentang kapasitas produksi dari CV. Sinar Deli
utama. Data – data yang termasuk dari data sekunder adalah :
- Data Jadwal Induk Produksi
- Data Stuktur Produk
- Data Waktu Proses
- Data Waktu Standart
- Data Waktu Kerja Yang Telah Ditentukan
3.5. Metode Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian dilakukan perhitungan perencanaan kebutuhan kapasitas atau Capacity Requirement Planning CRP. Dengan langkah
sebagai berikut :
Struktur produk
Jenis dan jumlah material atau komponen yang diperlukan untuk merakit suatu produk.
Lead time
Waktu yang diperlukan mulai dari pemesanan sampai material atau komponen tiba dipabrik.
Lot
Jumlah produk dalam satu komponen yang dipesan atau diproduksi dalam satu satuan waktu yang sama.
Menghitung kapasitas Pusat Kerja Work Center.
Kapasitas pusat kerja ditentukan berdasarkan sumber – sumber daya mesin dan manusia, faktor jam operasi, efisiensi, dan utilisasi. Kapasitas pusat kerja
biasanya ditentukan secara manual. Termasuk dalam penentuan kapasitas pusat kerja adalah : identifikasi dan definisi pusat kerja, serta perhitungan
kapasitas pusat kerja.
Menentukan Beban Load.
Perhitungan Load pada setiap pusat kerja dalam setiap periode waktu dilakukan dengan menggunakan Backward Schedulling, menggunakan Infinite
Loading, menggandakan Load untuk setiap item melalui kuantitas dari item yang dijadwalkan untuk suatu periode waktu. Dengan demikian Load
ditetapkan pada setiap pusat kerja untuk periode waktu mendatang yang diakumulasikan berdasarkan pada Open Orders Scheduled Receipt dan
Planned Factory Orders Releases. Proses ini menggunakan komputer.
Menyeimbangkan Kapasitas dan Beban.
Apabila nampak ketidakseimbangan antara kapasitas dan beban, salah satu dari kapasitas atau beban harus disesuaikan kembali untuk memperoleh jadwal
yang seimbang. Apabila penyesuaian – penyesuaian rutin tidak cukup memadai, penjadwalan ulang dari MRP atau MPS perlu dilakukan. Hal ini
biasanya merupakan Human Judgement dan dilakukan secara intensif
berulang atau berkali – kali bersama dengan laporan beban pusat kerja Work Center Load Report dari CRP. Dengan kata lain proses akan diulang
sampai memperoleh beban yang dapat diterima Acceptable Load. Setelah dilakukan perhitungan perencanaan kebutuhan kapasitas maka
data yang telah diperoleh kemudian dilakukan dianalisis dan dibuatkan laporan dengan menggunakan metode CRP. Dengan langkah sebagai berikut :
a. Langkah 1 : Memperoleh informasi tentang