Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN

terikat dalam penelitian ini yaitu kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik Y. Untuk memberikan gambaran yang jelas, maka hubungan antara dua variabel tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut: r Gambar 3.1 Hubungan antarvariabel Keterangan: X = variabel persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik. Y = variabel kinerja guru. r = koefisien korelasi

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan agar bukti-bukti yang diperoleh berfungsi sebagai data obyektif dan tidak terjadi penyimpangan dari keadaan sebenarnya. Penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu adalah angket dan dokumentasi. 1. Angket Angket adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan secara tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden Zuriah, 2006: 182. Angket cocok digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas Sugiyono, 2011: 193. Jenis angket yang X Y digunakan dalam penelitian ini yaitu angket tertutup. Angket tertutup merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan jawaban sesuai dengan pendapat mereka Hasan, 2002: 84-85. Angket digunakan untuk memperoleh informasi mengenai persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. 2. Dokumentasi Menurut Suharso 2009: 104, dokumentasi adalah data sekunder yang disimpan dalam bentuk dokumen atau file catatan konvensional maupun elektronik, buku, tulisan, laporan, notulen rapat, majalah, surat kabar, dan sebagainya. Metode pengumpulan data dokumentasi digunakan dalam rangka memenuhi data atau informasi yang diperlukan untuk kepentingan variabel penelitian yang telah didesain sebelumnya. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi tentang data SD di Kecamatan Pakem yang meliputi nama, status, alamat, dan jumlah guru guna menentukan populasi dan sampel penelitian.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala dan daftar check-list. 1. Skala Skala merupakan instrumen pengumpul data yang bentuknya hampir sama dengan angket model tertutup, tetapi alternatif jawabannya merupakan perjenjangan Idrus, 2009: 101. Skala yang digunakan berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dan berhubungan dengan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. Skala yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model skala yang dibuat oleh Rensis Likert yang dikenal dengan skala Likert Idrus, 2009: 101. Skala Likert digunakan untuk mengukur variabel penelitian fenomena sosial spesifik, seperti sikap, pendapat, dan persepsi sosial seseorang atau sekelompok orang Hasan, 2002: 72. Variabel penelitian yang diukur dengan skala Likert ini, dijabarkan menjadi indikator variabel yang dijadikan sebagai titik tolak penyusunan item instrumen, dapat berbentuk pernyataan atau pertanyaan. Dalam skala Likert ini terdapat sejumlah pernyataan favourable positif dan juga pernyataan unfavourable negatif mengenai suatu objek Zuriah, 2006: 188. Penelitian mengenai persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik belum banyak dilakukan, maka pernyataan-pernyataan dalam skala ini disusun berdasarkan indikator mengenai persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dan kinerja guru yang ada pada teori. Setelah diadopsi dari beberapa sumber, item-item dikembangkan sendiri oleh peneliti. Azwar 2009: 28 menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam penyusunan skala meliputi: a Menentukan indikator keperilakuan Atribut psikologi bukanlah variabel sederhana dan belum cukup operasional untuk dijadikan landasan penulisan item sehingga diperlukan operasionalisasi aspek ke dalam bentuk indikator keperilakuan. Indikator keperilakuan adalah deskripsi bentuk-bentuk perilaku yang menandakan adanya atribut psikologi yang diukur. Karakteristik indikator keperilakuan adalah rumusannya sangat operasional dan dalam tingkat kejelasan yang dapat diukur. b Menyusun kisi-kisi Aspek keperilakuan dari suatu atribut yang diukur belum tentu memiliki kontribusi yang sama. Oleh karena itu, diperlukan pembobotan dari seluruh jumlah item. Untuk memperjelas perbandingan antara semua aspek dan memuat proporsi item yang harus ditulis ke arah favourable dan unfavourable. Penyusunan kisi- kisi skala persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Kisi-kisi Persepsi Guru tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tematik No. Indikator Butir Jumlah Favourable Unfavourable 1 Keterampilan membuka pelajaran 2, 34 1, 3 4 2 Keterampilan menjelaskan 4, 6, 9, 12, 14, 16, 17, 21, 36, 38, 39 5, 7, 8, 10, 15, 19, 20,37 19 3 Keterampilan memberikan variasi stimulus pembelajaran 22, 23, 25, 26, 27, 32 11, 13, 18, 24, 28, 29, 35 13 4 Keterampilan bertanya 31 30, 33 3 5 Keterampilan menutup pelajaran 40, 41, 43 42, 44 5 Total Pernyataan 44 Indikator keterampilan membuka pelajaran mengacu pada Supardi 2013: 106-107, indikator keterampilan menjelaskan mengacu pada Marno Idris 2014: 106-110, indikator keterampilan memberikan variasi stimulus pembelajaran mengacu pada Supardi 2013: 109-110, indikator keterampilan bertanya mengacu pada Marno Idris 2014: 113, dan indikator keterampilan menutup pelajaran mengacu pada Supardi 2013: 108. Kisi-kisi skala kinerja guru meliputi kompetensi pedagogis yaitu indikator memahami peserta didik dengan baik dan indikator mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik mengacu pada Payong 2011: 28-29, kompetensi profesional yaitu indikator menguasai materi pembelajaran dan mampu mengaitkan tema yang diajarkan dengan materi lain yang relevan mengacu pada Payong 2011: 44-49, kompetensi kepribadian yaitu indikator bertindak konsisten, bijaksana dan berwibawa, dan menjadi teladan mengacu pada Payong 2011: 51-59, serta