Peneliti menghilangkan obsi jawaban yang berada di tengah yaitu ragu-ragu dengan alasan ada kelemahan dengan lima alternatif jawaban
sebab responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah Arikunto, 2010: 284. Hal ini dikarenakan alternatif jawaban yang berada
di tengah dirasa paling aman dan paling mudah karena responden hampir tidak berpikir Arikunto, 2010: 284. Penilaian pada skala Likert ini dapat
dilihat dengan jelas pada tabel 3.6. Tabel 3.6 Penskoran dalam Skala Likert
Alternatif Jawaban Penskoran
Pernyataan Favourable
Pernyataan Unfavourable
Sangat Setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak Setuju TS 2
3 Sangat Tidak Setuju STS
1 4
2. Daftar check-list
Daftar check-list digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Dalam penelitian ini, daftar check-list digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang nama SD, status SD, dan jumlah guru kelas bawah guna menentukan populasi dan sampel penelitian. Daftar check-list dalam
penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 8. Peneliti mengisi daftar check-list berdasarkan data yang diperoleh dari
UPT Pelayanan Pendidikan Kecamatan Pakem. Peneliti memberikan tanda check pada kolom-kolom yang tersedia berkaitan dengan status sekolah
dan jumlah guru kelas bawah sesuai dengan keadaan masing-masing SD.
G. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas adalah tingkat di mana suatu tes mengukur apa yang seharusnya diukur Sumanto, 1990: 33. Suatu instrumen dikatakan baik
digunakan sebagai ukuran suatu konsep jika memiliki tingkat validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen dikatakan kurang baik jika memiliki
validitas yang rendah Suharso, 2009: 108. Nisfiannoor 2009: 212 mengatakan bahwa validitas dibagi menjadi tiga jenis yaitu validitas isi,
validitas kriteria, dan validitas konstruk. a
Validitas Isi Validitas isi merupakan validitas untuk menguji isi tes dengan
analisis rasional atau logika melalui professional judgment. Menurut Azwar 2007: 52 validasi isi untuk menentukan sejauh mana butir-
butir tes dapat mewakili komponen dalam keseluruhan isi objek yang hendak diukur dan sejauh mana butir-butir tes dapat mencerminkan ciri
perilaku yang hendak diukur. Validasi dalam penelitian ini dilakukan lewat expert judgment.
Expert judgment adalah pengujian instrumen kepada ahli di bidang yang diteliti. Expert judgment dilakukan oleh dua ahli yaitu satu dosen
ahli pengembangan alat ukur non tes dari PGSD Universitas Sanata Dharma dan satu kepala SD. Kisi-kisi skala persepsi dapat dilihat pada
lampiran 2c dan instrumen dapat dilihat pada lampiran 2d sedangkan kisi-kisi skala kinerja dapat dilihat pada lampiran 2e dan instrumen
dapat dilihat pada lampiran 2f. Hasil validasi instrumen persepsi dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Persepsi
No Komponen Penilaian
Skor Rerata
Skor Validator 1
Validator 2
1 Kelengkapan unsur-unsur
kuesioner 4
4 4
2 Kesesuaian antara indikator
item-item pernyataan 3
4 3,5
3 Ketepatan pemilihan kata
dalam kuesioner 3
3 3
4 Terdapat pernyataan positif
dan negatif 3
4 3,5
5 Kejelasan perintah dari
instrumen 3
4 3,5
6 Penggunaan bahasa
Indonesia dan tata tulis baku
3 3
3 7
Pernyataan tidak bermakna ganda
3 3
3 8
Pernyataan tidak membuat responden berpikir terlalu
berat 2
3 2,5
9 Pernyataan tidak terlalu
panjang 3
4 3,5
10 Kesesuaian konstruk
dengan tujuan penelitian 2
4 3
Skor Total 32,5
Berdasarkan hasil validasi pada tabel 3.7 yang dibandingkan dengan tabel rentang skor validasi lampiran 2a halaman 101 dapat
disimpulkan rerata skor sebesar 32,5 menunjukkan bahwa instrumen penelitian yang dibuat layak digunakan tanpa perbaikan. Hasil validasi
validator 1 lampiran 2a tidak memberikan saran untuk tiap item komponen penilaian, namun memberikan rekomendasi secara
keseluruhan agar memperbaiki pernyataan. Hasil validasi validator 2
lampiran 2b memberikan saran yang berkaitan dengan penggunaan bahasa, tata tulis baku, dan makna pada kalimat yang dibuat.
Berpedoman pada saran dan rekomendasi yang diberikan validator, peneliti melakukan revisi terutama pada aspek penggunaan bahasa.
Peneliti memperbaiki pernyataan pada skala dengan mengganti kata- kata yang digunakan agar menjadi lebih baku dan tidak bermakna
ganda. Pergantian kata yang dilakukan yaitu penggunaan kata “semangat” diganti “motivasi”, “urut” menjadi “runtut”, “semu”
diganti “abstrak”, dan “direncanakan” diganti “dialokasikan”. Setelah dilakukan pergantian pada kata-kata tersebut, pernyataan instrumen
menjadi lebih baik dan siap digunakan untuk uji coba lapangan. Hasil validasi pada variabel kinerja guru yang dibandingkan
dengan tabel rentang skor validasi lampiran 2a halaman 104 dapat disimpulkan rerata skor sebesar 33,5 menunjukkan bahwa instrumen
penelitian yang dibuat layak digunakan tanpa perbaikan. Validator 1 lampiran 2a dan validator 2 lampiran 2b tidak memberikan saran
maupun rekomendasi perbaikan pernyataan, sehingga peneliti tidak melakukan revisi pada skala kinerja guru. Hasil validasi instrumen
kinerja guru dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validasi Instrumen Kinerja
No Komponen Penilaian
Skor Rerata
Skor Validator 1
Validator 2
1 Kelengkapan unsur-unsur
kuesioner 4
4 4
2 Kesesuaian antara indikator
item-item pernyataan 4
4 4
3 Ketepatan pemilihan kata
dalam kuesioner 2
4 3
4 Terdapat pernyataan positif
dan negatif 3
4 3,5
5 Kejelasan perintah dari
instrumen 3
4 3,5
6 Penggunaan bahasa
Indonesia dan tata tulis baku
3 3
3 7
Pernyataan tidak bermakna ganda
3 3
3 8
Pernyataan tidak membuat responden berpikir terlalu
berat 2
4 3
9 Pernyataan tidak terlalu
panjang 3
3 3
10 Kesesuaian konstruk
dengan tujuan penelitian 3
4 3,5
Skor Total 33,5
b Validitas Kriteria dan Konstruk
Menurut Azwar 2007: 53 validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkapkan suatu konstrak
teoritik yang hendak diukur. Validitas kriteria adalah prosedur pendekatan berdasarkan kriteria. Validitas konstruk dan validitas
kriteria dilakukan melalui uji empiris. Untuk menguji validitas empiris suatu instrumen, maka instrumen
harus diujicobakan pada subjek yang didesain dalam penelitian dan langkah ini dapat dikatakan sebagai kegiatan uji coba try out
instrumen. Jika respons yang diperoleh dari subjek terpilih sesuai
dengan yang diinginkan, maka instrumen tersebut sudah dapat dikatakan valid.
Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah guru kelas I, II, dan III yang berjumlah 36 yang tersebar di Sekolah Dasar di Kabupaten
Sleman. Uji coba lapangan dilaksanakan pada sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian yang sesungguhnya.
Karakteristik yang sama artinya sampel dalam penelitian ini melibatkan guru kelas bawah dan masih dalam satu wilayah yaitu
Kabupaten Sleman. Uji coba instrumen variabel persepsi dapat dilihat pada lampiran 3a dan uji coba instrumen variabel kinerja dapat dilihat
pada lampiran 3b. Setelah data uji coba variabel persepsi guru tentang pelaksanaan
pembelajaran tematik diperoleh, peneliti melakukan tabulasi data lampiran 4a. Selanjutnya peneliti melakukan pengujian validitas
menggunakan pearson product moment karena item-item dalam skala penelitian ini memiliki alternatif jawaban lebih dari dua Supratiknya,
2014: 131. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program Statistical Packages for Social Science SPSS 20 for
Windows dengan langkah Analyze Correlate
Bivariate Trihendradi, 2012: 302. Selanjutnya r hitung dibandingkan dengan r
tabel product moment pada taraf signifikansi 5 dengan N sebanyak 36, maka diketahui r tabel = 0,329. Kesimpulan yang diperoleh yaitu
Sugiyono, 2011: 631:
r
xy hitung
r
tabel
= item valid r
xy hitung
r
tabel
= item tidak valid Hasil uji validasi untuk persepsi guru tentang pelaksanaan
pembelajaran tematik dapat dilihat pada tabel 3.9 dan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4b.
Tabel 3.9 Hasil Uji Validasi Persepsi Guru
No Butir
N: 36 : 5
Keterangan
1 0,758
0,329
Valid
2 0,734
Valid 3
0,477 Valid
4 0,746
Valid 5
0,731 Valid
6 0,681
Valid 7
0,570 Valid
8 0,636
Valid 9
0,772 Valid
10 0,565
Valid 11
0,228 Tidak valid
12 0,714
Valid 13
0,630 Valid
14 0,830
Valid 15
0,168 Tidak valid
16 0,795
Valid 17
0,734 Valid
18 0,648
Valid 19
0,617 Valid
20 0,481
Valid 21
0,710 Valid
22 0,633
Valid
No Butir
N:36 : 5
Keterangan
23 0,736
0,329 Valid
24 0,449
Valid 25
0,689 Valid
26 0,870
Valid 27
0,715 Valid
28 0,755
Valid 29
0,650 Valid
30 0,532
Valid 31
0,793 Valid
32 0,712
Valid 33
0,717 Valid
34 0,753
Valid 35
0,605 Valid
36 0,845
Valid 37
0,198 Tidak valid
38 0,725
Valid 39
0,427 Valid
40 0,606
Valid 41
0,839 Valid
42 -0,086
Tidak valid 43
0,761 Valid
44 0,496
Valid
Berdasarkan tabel 3.9 terdapat 44 item pernyataan untuk skala persepsi guru tentang pembelajaran tematik. Dalam uji validitas
tersebut terdapat 4 item pernyataan tidak valid dan 40 item pernyataan valid. Banyaknya item pernyataan yang digunakan dalam penelitian
selanjutnya yaitu 40 item dari 44 item pernyataan dengan nilai korelasi