Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
jumlah 6 guru 8. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru kelas bawah di Kecamatan Pakem didominasi oleh guru dengan
tingkat pendidikan terakhir S1 selain PGSD dengan jumlah 40 guru 51.
2. Deskripsi Data Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah data mengenai persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dan kinerja guru dalam
pelaksanaan pembelajaran tematik. Deskripsi data yang disajikan meliputi rata-ratamean M, modus Mo, median Me, standar deviasi SD, dan
distribusi frekuensi masing-masing variabel. Mean adalah jumlah rata-rata dari jumlah seluruh nilai dibagi
jumlah responden. Modus adalah nilai yang paling banyak muncul dalam distribusi. Median merupakan nilai tengah antara distribusi frekuensi atas
dengan distribusi frekuensi bawah. Standar deviasi dapat diartikan sebagai rata-rata penyimpangan setiap skor dengan mean masing-masing skor.
Deskripsi data masing-masing variabel secara rinci dijelaskan dalam uraian berikut ini:
a Persepsi Guru tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Data variabel mengenai persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik diperoleh melalui skala variabel persepsi guru
tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan jumlah pernyataan 40 item dan jumlah responden 78 guru kelas bawah. Data variabel
persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik yang diolah
menggunakan program SPSS Descriptives versi 20 dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Data Variabel Persepsi Guru tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
N Valid
78 Missing
Mean 129,77
Median 129,50
Mode 119,00
Std. Deviation 10,69
Variance 114,39
Range 44,00
Minimum 112,00
Maximum 156,00
Sum 10122,00
Berdasarkan tabel 4.5, diperoleh skor tertinggi yaitu 156,00 dan skor terendah yaitu 112,00. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa
harga mean sebesar 129,77, median 129,50, modus 119,00, dan standar deviasi 10,69.
Penentuan kecenderungan variabel mengacu pada posisi relatif skor terhadap norma mean skor populasi dan standar deviasi.
Berdasarkan acuan, maka data tersebut dapat dikategorikan dalam lima kelas persepsi yaitu:
Sangat Buruk = x Mean - 1,5 SD
= x {129,77 – 1,5 10,69} = x 113,74
Buruk = Mean - 1,5 SD x Mean - 0,5 SD
= {129,77 – 1,5 10,69} x {129,77 - 0,5 10,69} = 113,74 x 124,43
Sedang = Mean - 0,5 SD x Mean + 0,5 SD
= {129,77 - 0,5 10,69} x {129,77 + 0,5 10,69} = 124,43 x 135,12
Baik = Mean + 0,5 SD x Mean + 1,5 SD
= {129,77 + 0,5 10,69} x {129,77 + 1,5 10,69} = 135,12 x 145,81
Sangat Baik = Mean + 1,5 SD x
= {129,77+1,5 10,69} x = 145,81 x
Hasil perhitungan tersebut disajikan dalam tabel 4.6 sedangkan untuk menentukan jumlah frekuensi dapat dilihat pada lampiran 7a.
Tabel 4.6 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel Persepsi Guru tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
No Interval
Frekuensi Persentase
Kategori
1 x 113,74
1 1
Sangat Buruk 2
113,74 x 124,43 30
38 Buruk
3 113,74 x 135,12
25 32
Sedang 4
113,74 x 145,81 16
21 Baik
5 145,81 x
6 8
Sangat Baik Total
78 100
Berdasarkan tabel
4.6, distribusi
persentase kategori
kecenderungan untuk variabel persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dapat digambarkan dalam pie chart 4.1.
Gambar 4.1 Gu
Berdasark frekuensi var
tematik pada variabel perse
kategori buru pelaksanaan p
guru 32, tematik pada
persepsi guru sangat baik se
Sementar pelaksanaan
guru tentang termasuk dal
4.1 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Guru tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
arkan tabel 4.6 dan gambar 4.1 tersebut, diketah variabel persepsi guru tentang pelaksanaan pem
da kategori sangat buruk sebanyak 1 guru 1, rsepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tem
ruk sebanyak 30 guru 38, variabel persepsi gu n pembelajaran tematik pada kategori sedang seb
variabel persepsi guru tentang pelaksanaan pem da kategori baik sebanyak 16 guru 21, dan
ru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik pad sebanyak 6 guru 8.
tara itu, jika dilihat dari rerata skor persepsi gu n pembelajaran tematik secara keseluruhan mak
ng pelaksanaan pembelajaran tematik di Kecamat dalam kategori sedang. Hal ini dilihat dari rera
1 38
32 21
8
Persepsi Guru tentang Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Sangat Bu Buruk
Sedang Baik
Sangat Ba 71
el Persepsi
tahui bahwa pembelajaran
, frekuensi tematik pada
guru tentang sebanyak 25
pembelajaran dan variabel
ada kategori
guru tentang aka persepsi
atan Pakem erata sebesar
Buruk
Baik
129,77 yang berada pada rentang 124,43 x 135,12 dan jika rerata tersebut dibandingkan dengan lima kategori kelas persepsi termasuk
dalam kategori sedang. b
Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Data variabel mengenai kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik diperoleh melalui skala variabel kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik dengan jumlah pernyataan 52
item dan jumlah responden 78 guru kelas bawah. Data variabel kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik yang diolah
menggunakan program SPSS Descriptives versi 20 dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Data Variabel Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
N Valid
78 Missing
Mean 168,85
Median 168,50
Mode 186,00
Std. Deviation 13,63
Variance 185,74
Range 55,00
Minimum 147,00
Maximum 202,00
Sum 13170,00
Berdasarkan tabel 4.7, diperoleh skor tertinggi yaitu 202,00 dan skor terendah yaitu 147,00. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa
harga mean sebesar 168,85, median 168,50, modus 186,00, dan standar deviasi 13,63.
Penentuan kecenderungan variabel mengacu pada posisi relatif skor terhadap norma mean skor populasi dan standar deviasi.
Berdasarkan acuan, maka data tersebut dapat dikategorikan dalam lima kelas kinerja yaitu:
Sangat Buruk = x Mean - 1,5 SD
= x {168,85 – 1,5 13,63} = x 148,41
Buruk = Mean - 1,5 SD x Mean - 0,5 SD
= {168,85 – 1,5 13,63} x {168,85 - 0,5 13,63} = 148,41 x 162,04
Sedang = Mean - 0,5 SD x Mean + 0,5 SD
= {168,85 - 0,5 13,63} x {168,85 + 0,5 13,63} = 162,04 x 175,67
Baik = Mean + 0,5 SD x Mean + 1,5 SD
= {168,85 + 0,5 13,63} x {168,85 + 1,5 13,63} = 175,67 x 189,29
Sangat Baik = Mean + 1,5 SD x
= {168,85 + 1,5 13,63} x = 189,29 x
Hasil perhitungan tersebut disajikan dalam tabel 4.8 sedangkan untuk menentukan jumlah frekuensi dapat dilihat pada lampiran 7b.
Tabel 4.
No
1 x 148,
2 148,41
3 162,04
4 175,67
5 189,29
To
Berdasark kecenderunga
pembelajaran
Gambar 4.2 G
Berdasark frekuensi va
tematik pada variabel kine
kategori buru l 4.8 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Variabel
Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Interval Frekuensi
Persentase K
48,41 2
3 Sang
1 x 162,04 30
38 4 x 175,67
19 24
S 7 x 189,29
23 30
9 x 4
5 San
Total 78
100
arkan tabel
4.8, distribusi
persentase ngan untuk variabel kinerja guru dalam pe
ran tematik dapat digambarkan dalam pie chart 4.2
4.2 Pie Chart Distribusi Kecenderungan Variabel Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
arkan tabel 4.8 dan gambar 4.2 tersebut, diketah variabel kinerja guru dalam pelaksanaan pem
da kategori sangat buruk sebanyak 2 guru 3, inerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tem
uruk sebanyak 30 guru 38, variabel kinerja g 3
38 24
30 5
Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Sangat Bu Buruk
Sedang Baik
Sangat Ba 74
bel Kinerja tik
Kategori
angat Buruk Buruk
Sedang Baik
angat Baik
e kategori
pelaksanaan 4.2.
el Kinerja
tahui bahwa pembelajaran
, frekuensi tematik pada
guru dalam Buruk
Baik
pelaksanaan pembelajaran tematik pada kategori sedang sebanyak 19 guru 24, variabel kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
tematik pada kategori baik sebanyak 23 guru 30, dan variabel kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik pada kategori
sangat baik sebanyak 4 guru 5. Sementara itu, jika dilihat dari rerata skor kinerja guru dalam
pelaksanaan pembelajaran tematik secara keseluruhan maka kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di Kecamatan Pakem
termasuk dalam kategori sedang. Hal ini dilihat dari rerata sebesar 168,85 yang berada pada rentang 162,04 x 175,67 dan jika rerata
tersebut dibandingkan dengan lima kategori kelas kinerja termasuk dalam kategori sedang.
3. Uji Asumsi Dasar
Pengujian asumsi perlu dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi ini bertujuan untuk memastikan bahwa data yang
akan dianalisis telah memenuhi prasyarat yang telah ditetapkan pada suatu metode atau teknik analisis data tertentu. Data yang diperoleh
kemungkinan tidak memenuhi suatu kondisi yang diisyaratkan bagi penggunaan teknik analisa data tertentu. Oleh sebab itu, perlu dilakukan
pengujian asumsi terlebih dahulu agar hasil analisis data menjadi valid. Uji asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam analisis ini meliputi uji
normalitas dan uji linearitas. Berikut merupakan penjelasannya:
a Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
Pengujian normalitas menggunakan metode parametrik yang mensyaratkan data harus berdistribusi normal. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan uji 1- Sample Kolmogorov-Smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Persepsi Kinerja
N 78
78 Normal Parameters
a,b
Mean 129,77
168,85 Std. Deviation
10,69 13,63
Most Extreme Differences
Absolute ,11
,10 Positive
,11 ,10
Negative -,09
-,06 Kolmogorov-Smirnov Z
1,01 0,91
Asymp. Sig. 2-tailed ,26
,39
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat pada kolom Kolmogorov Smirnov, nilai signifikansi untuk variabel persepsi guru tentang
pelaksanaan pembelajaran tematik sebesar 0,26 sedangkan nilai untuk variabel kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sebesar
0,39. Nilai signifikansi dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi
normal.
Uji normalitas juga dilakukan dengan visualisasi histogram yang dapat dilihat pada gambar 4.3 dan 4.4.
Gambar 4.3 Visualisasi Histogram Uji Normalitas Variabel Persepsi Guru Gambar 4.3 menunjukkan visualisasi histogram uji normalitas
persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik. Distribusi data yang normal akan menyerupai bentuk bel, lonceng, atau genta
Martono, 2010: 113. Gambar 4.3 menunjukkan bahwa histogram membentuk kurva normal. Histogram membentuk kurva normal maka
data persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik berdistribusi normal.
Gambar 4.4 Visualisasi Histogram Uji Normalitas Variabel Kinerja Guru Gambar 4.4 menunjukkan visualisasi histogram uji normalitas
kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. Distribusi data yang normal akan menyerupai bentuk bel, lonceng, atau genta
Martono, 2010: 113. Gambar 4.4 menunjukkan bahwa histogram membentuk kurva normal. Histogram membentuk kurva normal maka
data kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik berdistribusi normal.
b Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang diteliti bersifat linier atau tidak. Pengujian linieritas
menggunakan test for linierity pada SPSS versi 20 dengan taraf signifikansi = 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan
yang linier jika signifikansinya kurang dari 0,05 p 0,05. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of Squares
Df Mean
Square F
Sig.
Persepsi Kinerja
Between Groups
Combined 7181,09
34 211,21
5,58 ,00
Linearity 5000,98
1 5000,98
132,19 ,00
Deviation from Linearity
2180,12 33
66,06 1,75
,04 Within Groups
1626,75 43
37,83 Total
8807,85 77
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat pada kolom linearity, nilai signifikansinya sebesar 0,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa
persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik mempunyai
hubungan yang linear karena 0,00 kurang dari 0,05 0,00 0,05. 4.
Uji Hipotesis Setelah semua tahapan dalam penelitian ini dilakukan, langkah
selanjutnya yaitu pengujian hipotesis yang menjadi inti dari penelitian ini. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah. Jawaban
sementara ini harus diuji kebenarannya secara empirik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik korelasi product moment dari
Pearson karena untuk menganalisis hubungan antara dua variabel yang datanya sama-sama berjenis interval dan berdistribusi normal. Setelah
dilakukan analisis dengan = 0,05, maka hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Uji Korelasi
Correlations
Persepsi Kinerja
Persepsi Pearson Correlation
1 ,754
Sig. 2-tailed ,000
N 78
78 Kinerja
Pearson Correlation ,754
1 Sig. 2-tailed
,000 N
78 78
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Hipotesis penelitian mengatakan bahwa: Ho : tidak ada hubungan antara persepsi guru tentang pelaksanaan
pembelajaran tematik dengan kinerja guru di Sekolah Dasar se-Kecamatan Pakem.
Ha : ada hubungan antara persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru di Sekolah Dasar
se-Kecamatan Pakem. Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa tingkat korelasi antara
variabel persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik sebesar
0,754. Tingkat korelasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan tabel koefisien korelasi.
Tabel 4.12 Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,339 Rendah
0,40 – 0,559 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 0,999 Sangat Kuat
1,00 Sempurna
Sumber: Eriyanto, 2011: 351
Berdasarkan tabel koefisien korelasi tersebut, dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi 0,754 berada pada interval 0,60 – 0,799
sehingga antara variabel persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik memiliki tingkat hubungan yang kuat. Berdasarkan hasil analisis dengan bantuan SPSS versi 20 diperoleh
bahwa taraf signifikansi sebesar 0,000 yang artinya 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho: ditolak dan Ha: diterima, artinya ada
hubungan antara persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dengan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran tematik.