2.6 Pengembangan Hipotesis
2.6.1 Hubungan antara pemberian insentif dengan motivasi kerja
karyawan
Salah satu komponen balas jasa yang sering diberikan oleh pihak perusahaan guna menambah penghasilan bagi setiap karyawannya yaitu
pemberian insentif. Insentif diberikan hanya kepada karyawan yang yang telah menyumbangkan prestasi kerja yang melebihi standar yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Pemberian
insentif berdasarkan
prestasi kerja
karyawan mengindikasikan dapat mempertinggi motivasi kerja karyawan di dalam
usaha pencapaian tujuan atau target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dalam penelitiannya Faldian, Djamhur dan Hamidah 2013, pemberian
insentif dirasa sangat penting bagi karyawan mengingat terlalu banyak kebutuhan karyawan dan diharapkan pemberian insentif mampu
menigkatkan kesejahteraan hidup karyawan. Sehingga, insentif dapat memberikan motivasi kepada karyawan. Hal ini sejalan dengan pendapat
yang dikemukakan oleh Hasibuan 2010:141, bahwa pemberian insentif terhadap motivasi kerja karyawan bertujuan untuk mengarahkan dan
menggerakkan daya dan potensi karyawan agar mau bekerja giat dan antusias dalam mencapai hasil kerja yang lebih optimal bagi perusahaan.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
H
1
: Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pemberian insentif terhadap variabel motivasi kerja karyawan.
2.6.2 Hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja karyawan
Motivasi pada dasarnya dapat mendorong karyawan untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya karena karyawan
meyakini bahwa dengan keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang akan dicapai oleh perusahaan, kepentingan-
kepentingan pribadi pada anggota organisasi tersebut akan terpelihara. Motivasi yang ditimbulkan perusahaan sangat dibutuhkan oleh karyawan
guna menunjang keberhasilan perusahaan, karena dengan motivasi yang tinggi dari karyawan dipastikan akan berpengaruh pada kinerja mereka dan
akhirnya tujuan perusahaan tercapai. Motivasi kerja sangat penting bagi karyawan karena dengan motivasi kerja diharapkan karyawan dapat
mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Sejalan dengan penelitian Faldian, Djamhur, dan Hamidah 2013
bahwa dengan adanya insentif, diharapkan dapat menimbulkan motivasi kerja pada karyawan sehingga dapat berdampak positif terhadap
kinerjanya. Pada dasarnya setiap karyawan pasti mampu melakukan pekerjaan dan ingin mencapai hasil maksimal dalam pekerjaannya.
Perwujudan kinerja yang maksimal, dibutuhkan suatu dorongan untuk memunculkan kemauan dan semangat kerja, yaitu dengan motivasi yang
berfungsi untuk merangsang kemampuan karyawan maka akan tercipta hasil kinerja maksimal.
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut:
H
2
: Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pemberian motivasi kerja karyawan terhadap variabel kinerja karyawan.
2.6.3 Hubungan antara pemberian insentif dengan kinerja