2.1.3 Tujuan Pemberian Insentif
Menurut Rivai 2007:767, tujuan utama dari insentif adalah untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan
dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerjanya. Sedangkan bagi perusahaan, insentif merupakan strategi untuk
meningkatkan produktivitas
dan efisiensi
perusahaan dalam
menghadapi persaingan yang semakin ketat, dimana produktivitas menjadi satu hal yang sangat penting.
Menurut Hasibuan 2010:141, sebagai alat motivasi pemberian insentif bertujuan untuk mengarahkan dan menggerakkan daya dan
potensi karyawan agar mau bekerja giat dan antusias dalam mencapai hasil kerja yang optimal, demi mewujudkan tujuan yang telah
ditentukan. Adanya insentif yang memberikan bayaran berdasarkan prestasi kerja, akan mempertinggi motivasi kerja karyawan di dalam
usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pemberian insentif oleh perusahaan kepada karyawan adalah sebagai alat untuk memotivasi karyawan agar mau untuk mendayagunakan
segala kemampuan yang dimiliknya sebagai upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Insentif juga bertujuan untuk
memelihara serta mempertahankan karyawan yang berkompetensi tinggi agar tetap berada di perusahaan.
Pada dasarnya program pemberian insentif menguntungkan bagi semua pihak baik pihak perusahaan maupun pihak karyawan. Dari
sisi karyawan, insentif diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesejahteraan hidup dan membangun motivasi kerja, sehingga kinerja
karyawan dapat dicapai secara maksimal. Sedangkan dari sisi perusahaan, mereka menginginkan karyawan untuk dapat bekerja lebih
efektif dalam arti bisa mendorong karyawan untuk bekerja lebih produktif dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah menjadi
target perusahaan.
2.1.4 Program Insentif yang Efektif
Sebuah sistem insentif biasanya akan memiliki kesempatan sukses yang lebih besar jika semua karyawan di dalam organisasi
diberi kesempatan berpartisipasi. Jika program yang diterapkan oleh perusahaan terkait dengan pemberian insentif dianggap tidak bisa
memberikan kepuasan kepada karyawan dan tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan karyawan dalam memajukan perusahaan maka
akibatnya karyawan akan kurang mau untuk bekerja sama secara maksimal.
Seperti yang diungkapkan oleh Simamora 1997:635 bahwa program insentif yang baik harus memenuhi beberapa aturan sebagai
berikut: 1 Sederhana
Aturan sistem insentif haruslah ringkas, jelas, dan dapat dimengerti.
2 Spesifik Tidaklah cukup untuk mengatakan: “Hasilkan lebih banyak,” atau
“Hentikan kecelakaan kerja.” Para karyawan perlu mengetahui secara rinci apa yang diharapkan supaya mereka kerjakan.
3 Dapat dicapai Setiap karyawan harus memiliki kesempatan yang masuk akal
untuk memperoleh sesuatu. 4 Dapat diukur
Tujuan yang terukur merupakan landasan dimana rencana insentif dibangun. Program bernilai rupiah merupakan pemborosan jika
pencapaian spesifik tidak dapat dikaitkan dengan uang dikeluarkan.
2.2 Motivasi Kerja