pekerjaan, disiplin kerja, tuntutan, dan pemogokan. Dalam konteks penelitian ini motivasi kerja disebut sebagai variabel bebas
independent variabel. Variabel motivasi kerja mempunyai instrumen yang diukur dengan 7 item pertanyaan yang diadopsi dan
dikembangkan dari penelitian Andri 2005 dengan menggunakan skala Likert yang masing-masing menggunakan skor 5 poin,
dimana skor terendah poin 1 adalah menunjukkan motivasi yang rendah sedangkan skor tertinggi poin 5 menunjukkan motivasi
yang tinggi.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel- variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata
mean, standar deviasi, maksimum dan minimum Ghozali, 2006. Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat
penting bagi data sampel. Uji statistik deskriptif tersebut dilakukan dengan program SPSS versi 20.
3.10.2 Uji Kualitas Data
Uji kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan uji reliabilitas.
Sugiyono 2000 menyebutkan bahwa kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau pemecahan masalah penelitian, dibuat berdasarkan hasil
proses pengujian data yang meliputi pemilihan, pengumpulan dan analisis
data. Oleh karena itu, kesimpulan tergantung pada kualitas data yang dianalisis dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian. Ada dua konsep untuk mengukur kualitas data, yaitu: uji reabilitas dan uji validitas. Uji kualitas data tersebut dilakukan dengan
program SPSS versi 20.
3.10.2.1 Uji Validitas
Kesahihan validity suatu alat ukur adalah kemampuan alat ukur untuk mengukur indikator-indikator dari suatu objek pengukuran.
Kesahihan itu diperlukan sebab pemrosesan data yang tidak sahih atau bias akan menghasilkan kesimpulan yang salah. Untuk itu perlu
dilakukan uji validitas dalam mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan melihat nilai
Correlated Item-Total Correlation dengan kriteria sebagai berikut: jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel dan nilainya positif pada taraf
signifikan 5 persen atau 0,05, maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan “valid”, dan sebaliknya Ghozali, 2006.
Perhitungan uji validitas ini menggunakan bantuan komputer program
SPSS versi 20. 3.10.2.2
Uji Reliabilitas
Pada penelitian di bidang ilmu sosial seperti akuntansi, manajemen, psikologi, dan sosiologi, variabel-variabel penelitiannya
dirumuskan sebagai sebuah variabel latent atau un-observeb atau konstruk
, yaitu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi
dibentuk melalui dimensi-dimensi atau indikator yang diamati dengan menggunakan kuesioner atau angket yang bertujuan untuk mengetahui
pendapat responden tentang suatu hal. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Untuk itu perlu dilakukan uji reliabilitas. Pada umumnya suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliable jika memberikan nilai cronbach alpa lebih besar dari 0.60 Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2006. Pengujian reliabilitas dalam
penelitian ini dilakukan dengan mengkaji jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden terhadap pertanyaan kuesioner yang diajukan
oleh peneliti dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 20.
3.10.3 Uji Linearitas
Uji Linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel- variabel yang akan dikenai prosedur analisis statistik korelasional
menunjukkan hubungan yang linier atau tidak untuk memenuhi syarat dilakukannya analisis korelasi parsial. Pengambilan keputusan untuk uji
linearitas, yaitu: Jika signifikansi pada linearity 0.05 maka hubungan antara dua
variabel tidak linier. Jika signifikansi pada linearity 0.05 maka hubungan antara dua
variabel dinyatakan linier.
3.10.4 Analisis Korelasi Parsial
Analisis Korelasi Parsial atau Partial Correlation digunakan untuk menentukan hubungan antara dua variabel dengan mengendalikan variabel
lain yang dianggap mempengaruhi, mengukur seberapa kuat hubungannya, positif atau negatif, dan untuk mengetahui hubungannya signifikan atau
tidak. Menurut Sugiyono 2007, pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 1. Interpretasi Koefisien Korelasi Interval
Tingkat Koefisien
Hubungan 0.00
– 0.199 Sangat Rendah
0.20 – 0.399
Rendah 0.40
– 0.599 Sedang
0.60 – 0.799
Kuat 0.80
– 1.00 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono 2007
Sedangkan untuk pengujian hubungan, apakah hubungan signifikan atau tidak maka bisa menggunakan signifikansi 0.05.
Jika memiliki signifikansi 0.05 maka terjadi hubungan yang signifikan. Artinya, ada hubungan yang signifikan antara dua
variabel. Jika signifikansi 0.05 maka tidak ada hubungan yang signifikan.
Artinya, tidak ada hubungan yang signifikan antara dua variabel.
40
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Profil Perusahaan
NISSAN adalah perusahaan otomotif pertama yang meramaikan pasar otomotif di Indonesia yaitu dengan merek mobil DATSUN. Sudah
dapat dipastikan apabila kita bertanya pada orang-orang yang hidup pada
era 70-an sudah dapat mengenal merek DATSUN secara pasti.
NISSAN pertama kali masuk secara resmi ke Indonesia pada tahun 1969 dengan nama DATSUN melalui Agen Tuggal PT. Indokaya yang
didirikan oleh H. Abdul Wahab Affan bersama dengan saudara- saudaranya. Jenis kendaraan yang diproduksi pada tahun itu adalah pick
up, multipurpose jip dan sedan dengan produksi rata-rata 750 unitbulan yang dipasarkan di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,
Bali, Lampung, Bengkulu, Palembang, Padang, Balikpapan, Ujung Pandang, Medan dan Manado.
Pada tahun 1974 PT. Indokaya memproduksi Datsun Sena yang penggunaan kandungan lokalnya mencapai 75 guna memenuhi anjuran
pemerintah untuk menjalankan program lokalisasi bagi kendaraan roda empat. Produksi rata-rata 250 unit per bulan
Pada tanggal 14 April 1981, keagenan tunggal DATSUN dipegang oleh PT. Wahana Wirawan. Produksi awalnya adalah Multi Purpose
Vehicle Jeep Nissan Patrol 2800cc 4WD dan sedan Nissan Laurel.