Pengertian Penyesuaian Sosial Penyesuaian Sosial

lingkungan sosial dengan lebih baik sehingga penyesuaian diri dalam situasi sosial menjadi semakin baik. d. Kepuasan Pribadi Kepuasan pribadi ditandai dengan perasaan bahagia karena mengambil bagian dalam aktivitas kelompok dan mampu menerima diri sendiri apa adanya dalam situasi sosial. Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan baik secara sosial memiliki kepuasan terhadap kontak sosial dan peran yang dimiliki. Prestasi yang baik memberi kepuasan bagi individu serta menimbulkan harga diri yang tinggi, dan harga diri yang tinggi sangat mendukung individu dalam menyesuaikan diri. Sebaliknya individu yang merasa tidak puas pada diri sendiri cenderung memiliki sikap- sikap menolak dirinya sehingga tidak mampu menyesuaikan diri dengan baik Hurlock, 1980. Berdasarkan kriteria-kriteria di atas, maka disimpulkan bahwa penyesuaian sosial mengandung aspek-aspek penampilan nyata, penyesuaian diri dalam kelompok, sikap sosial, dan kepuasan pribadi.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Sosial

Penyesuaian sosial merupakan suatu proses yang tidak mudah dilakukan terdapat tuntutan dan situasi berbeda yang perlu dipenuhi. Menurut Schneiders 1964 penyesuaian sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lan: a. Kondisi dan Konstitusi Fisiknya Kondisi fisik dan penentunya meliputi keturunan, fisik, dan kesehatan. Kondisi fisik sangat mempengaruhi konsep diri individu. Mereka yang tidak dapat menerima kondisi fisiknya menjadi kurang percaya diri sehingga mengalami kesulitan menyesuaikan diri. Perasaan yang muncul pada individu adalah perasaan tidak betah, tidak aman dan merasa asing berada di dalam kelompok sehingga saat berkomunikasi menjadi kurang spontan dan terlihat lebih membatasi diri dalam berperilaku. b. Konsep Diri Konsep diri adalah aspek yang penting dalam diri individu karena merupakan kerangka acuan dalam berinteraksi dengan lingkungan Agustiani, 2006. Faktor konsep diri yaitu persepsi, penilaian dan reaksi individu yang menunjukkan suatu kesadaran diri dan kemampuan untuk keluar dari dirinya sendiri untuk melihat dirinya seperti yang dilakukan terhadap dunia di luar dirinya. Mappiare 1982 berpendapat bahwa remaja yang memiliki penilaian diri yang kurang dan tidak menerima dirinya akan memproyeksikan penolakan diri terhadap keadaaan masyarakat. c. Kematangan dan Perkembangannya Kematangan yang dimaksud mencakup faktor intelektual, kematangan sosial dan moral serta kematangan emosional. Kematangan ini berkaitan dengan kemampuan bertindak mencapai tujuan, berpikir rasional, dan berhubungan dengan lingkungan sosial secara efektif, serta kestabilan emosi sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian sosial. Kematangan-kematangan tersebut membuat individu mengembangkan pola pikir yang lebih dewasa dalam merespon lingkungan. Individu yang sehat dan matang memenuhi tuntutan-tuntutan yang diterima dari lingkungan sosial Hurlock, 1999. d. Faktor Psikologis Faktor-faktor psikologis berupa pengalaman individu, trauma, frustasi dan konflik yang dialami, serta kondisi psikologis individu dalam penyesuaian diri berperan sebagai kondisi pendahulu bagi terbentuknya tingkah laku. Freud dalam Hurlock, 1999 menyatakan bahwa pengalaman sosial pada masa kanak-kanak berperanan penting dalam membentuk penyesuaian sosial individu di masa selanjutnya. e. Kondisi Lingkungan dan Alam Sekitar Kondisi yang dimaksud yaitu keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan kerja, teman dan lain-lain yang turut berperan dalam menentukan keberhasilan individu dalam menyesuaikan diri. Kondisi lingkungan berupa perilaku yang diterima dan tidak yang disesuaikan dengan standar perilaku masyarakat. Hurlock 1999 menyatakan bahwa keadaan lingkungan yang medukung dan penuh penerimaan memperlancar proses penyesuaian individu.