Aspek Penyesuaian Sosial Penyesuaian Sosial
tujuan, berpikir rasional, dan berhubungan dengan lingkungan sosial secara efektif, serta kestabilan emosi sebagai konsekuensi dari usaha
penyesuaian sosial. Kematangan-kematangan tersebut membuat individu mengembangkan pola pikir yang lebih dewasa dalam
merespon lingkungan. Individu yang sehat dan matang memenuhi tuntutan-tuntutan yang diterima dari lingkungan sosial Hurlock,
1999. d. Faktor Psikologis
Faktor-faktor psikologis berupa pengalaman individu, trauma, frustasi dan konflik yang dialami, serta kondisi psikologis individu
dalam penyesuaian diri berperan sebagai kondisi pendahulu bagi terbentuknya tingkah laku. Freud dalam Hurlock, 1999 menyatakan
bahwa pengalaman sosial pada masa kanak-kanak berperanan penting dalam membentuk penyesuaian sosial individu di masa selanjutnya.
e. Kondisi Lingkungan dan Alam Sekitar Kondisi yang dimaksud yaitu keluarga, lingkungan pendidikan,
lingkungan kerja, teman dan lain-lain yang turut berperan dalam menentukan keberhasilan individu dalam menyesuaikan diri. Kondisi
lingkungan berupa perilaku yang diterima dan tidak yang disesuaikan dengan standar perilaku masyarakat. Hurlock 1999 menyatakan
bahwa keadaan lingkungan yang medukung dan penuh penerimaan memperlancar proses penyesuaian individu.
f. Adat istiadat, Norma-norma Sosial, Kepercayaan dan Kebudayaan Faktor ini mengatur pola pikir dan perilaku individu dalam
lingkungan sehingga individu belajar untuk menyesuaikan diri. Individu melakukan penyesuaian diri dengan berbekal adat istiadat,
norma, kepercayaan, dan kebudayaan di lingkungan mereka. Berdasarkan pemaparan di atas, disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi penyesuaian sosial adalah kondisi fisik, konsep diri, kondisi lingkungan sekitar, tingkat kematangan, kondisi psikologis dan
kebudayaan.